4. Serius?

90 7 4
                                    

Sebelum lanjut baca, VOTE & COMMENT dulu dong tentang ceritanya...

Happy reading... :*

*****

Kim hanya terbengong-bengong. Tidak bisa mengekspresikan rasa terkejutnya kali ini. Apa ini mimpi? Tidak. Kim merasa habis disengat aliran listrik yang begitu kuat. Tidak bisa melakukan apapun.

"Hei! Kok bengong? Kaget?" Tanya seseorang didepan nya itu sambil terkekeh kecil melihat raut wajah Kim yang masih kaget.

Kim tidak menjawab pertanyaan darinya. Dia masih belum mengumpulkan kembali nyawanya yang sempat menghilangkan karena kedatangannya.

"Em, kita mau disini aja nih? Nggak mau ngajak gue masuk gitu?" Masih dengan respon yang sama. "Ngegemesin banget sih loe!." Tambahnya sambil mengacak puncak kepala Kim.

Kim tersadar kembali setelah apa yang dia lakukan padanya. Terlihat wajah Kim yang berseri-seri sangat bahagia dengan kedatangannya.

"Oh iya. Ayo masuk!" Kini Kim sudah seutuhnya tersadar.

Kim masuk sambil membawa seseorang yang baru dia temui didepan gerbang. Ayah yang belum beranjak dari ruang keluarga juga kaget dengan kedatangannya.

"Ayah, ini ada yang mau ketemu sama ayah." Ucap Kim sambil memasuki rumahnya.

"Siapa?" Ayah mulai penasaran dengan seseorang yang Kim bawa masuk kedalam.

"Ayah masa nggak inget sih sama dia, temen kecil Kim." Kim terus mengoceh, menjelaskan seseorang yang sudah lama Kim kenal.

"Temen kamu kan banyak Kim. Mana mungkin ayah inget semua."

"Tau ah! Ayah nyebelin." Kim mulai merajuk sambil menghentak-hentakan kakinya kesal.

Kekehan kecil mulai terdengar dari balik punggung Kim. Kim yang mendengar otomatis berbalik kebelakang. Menghadap seseorang dibelakangnya yang masih menertawakan nya.

"Loe lagi, ikut-ikutan. Pengen jadi samsak gue loe? Hah?" Kini Kim yang mulai kesal juga dengannya.

"Eiitts, santai dong. Emang kalo jadiin gue pengganti samsak loe, loe tega mukul gue yang gantengnya melebihi siapapun?" Ledaknya sambil menarik hidung Kim.

"Iihh! Sakit tau!" Pekik Kim.

"Kalian berdua mau disitu aja atau duduk disini sama ayah?" Kini Ayah juga mulai merecoki Kim.

Mereka berjalan menghampiri Ayah. Ayah hanya bisa geleng-geleng kepala saja, melihat mereka berdua yang baru saja bertemu sudah langsung sifat yang sebenarnya antara Kim dan Ando.

Ya Ando. Ando October Tarigan. Teman Kim waktu mereka masih kanak-kanak. Mereka terbilang sangat dekat. Bahkan seperti kakak dan adik. Tapi yang paling sering membuat Ando menangis ya pasti Kim. Kim sudah sangat hobby untuk pukul memukul.

Masih di TK saja, Kim sudah les karate. Dan sampai sekarang hobby pukul memukulnya ini masih berlanjut. Seperti yang tadi sore Kim lakukan.

"Serius kamu Ando akan tinggal disini?" Tanya Ayah.

"Pengen nya sih gitu yah. Itu juga kalo Ando belom sewa apartemen." Jawab Ando pada Ayah.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang