46. That should be me!

7 1 0
                                    

"Memangnya harus seperti ini caranya agar aku hancur dan tidak bisa lagi menerima kata maaf?"

-Galaksi Leonard Horowitz-

Happy Reading guys...

*****

Kim masih berkeliling kota tanpa adanya tujuan yang jelas. Awalnya dia memang ingin menyelesaikan masalahnya dengan Galaksi yang mengaku sebagai kakaknya. Namun, Galaksi tidak ada ditempat biasanya.

Sekarang dia tidak tahu harus mencari Galaksi. Karena yang Kim tahu, Galaksi pasti hanya ada di basecamp nya.

"Gue mo nyari kemana lagi nih? Tuh orang ngumpet dimana coba? Bikin repot aja, elah!" Rutuk Kim dari balik helm full face nya itu.

Belum juga Kim berhenti memikirkan keberadaan Galaksi, ternyata dia ada disebelahnya dengan seorang wanita cantik yang menurut Kim dia lebih mirip seperti kakak Galaksi. Kim hanya diam sambil memperhatikan mereka dari balik helm nya.

Memperhatikan setiap percakapan mereka yang ada didalam mobil. Terlihat ada sedikit keributan didalam sana. Tapi, Kim tidak bisa mendengar apa-apa. Sebentar lagi lampu lalulintas akan berubah hijau, tapi tidak ada tanda-tanda akan adanya mereka membuka kaca mobilnya atau keluar dari dalam mobil.

Kim masih setia menunggu. Sekitar sepuluh detik lagi lampu merah berubah menjadi hijau. Kim mulai menyalakan mesin motornya miliknya. Bersiap mengikuti mobil yang ada disampingnya itu.

*****

"Ini gue ngapain disini mulu?" Rutuk Algi yang masih setia didalam ruangan kerja Kim.

Algi mulai bangkit dari duduknya dan berjalan-jalan sambil melihat-lihat bentuk ruangan kerja Kim. Sangat tertata rapih, tidak seperti pemiliknya yang acak-acakan setiap harinya.

Namun, Algi hanya tertarik dengan foto Kim yang terlihat sangat manis dan cantik dengan balutan baju karate nya. Dengan beberapa medali yang tersemat dilehernya, dan dua trofi yang dia genggam. Algi tak henti-hentinya tersenyum sambil melihat seberapa cantiknya Kim dengan senyum kemenangan itu.

"Coba aja loe gak bikin gue darah tinggi mulu tiap ketemu, loe bakal secantik dan seanggun difoto ini. Cuma loe doang yang ngeselin setelah Chelsea mantan gue." Ujar Algi pada foto yang tergeletak diatas meja kerja Kim.

Algi berinisiatif memotret foto Kim itu. Siapa tahu dia merindukan gadis urakan itu? Setelah memotretnya, Algi memutuskan untuk pulang. Daripada dia disana sendirian tanpa ada tujuan yang jelas.

*****

"Kim kemana sih? Dari tadi gak balik-balik." Rutuk Ando pada dirinya sendiri yang memang tengah mengkhawatirkan Kim.

Ando mulai mondar-mandir tidak jelas seperti setrikaan bobrok –hehe canda deng. Mulai mengecek ponselnya lagi, siapa tahu Kim menghubunginya bahwa akan pulang agak terlambat. Tapi nihil. Tidak ada satupun notifikasi darinya. Dan itu semua berhasil membuat Ando geregetan setengah gila.

"Gue telpon Algi aja kali ya? Dia kan yang terakhir kali bawa Kim dari keributan disekolah. Kali aja tuh bocah ama dia." Seru Ando sambil mendeal nomor telepon Algi.

Setelah dua kali menelponnya, akhirnya ada jawaban dari Algi.

"Ada apaan?" Tanya Algi malas.

"Kim sama loe kan?" Tanya Ando tidak sabaran.

"Gak,"

"Lah tadi kan bareng ama loe cuk!" Seru Ando kesal.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang