35. Please, stop judged me!

37 2 0
                                    

"Diam atau tidak sama sekali, tidak akan menghasilkan apapun. Ingat itu!"

-Kimberly Leona-

Happy reading...

****

Sejak dirinya menerima pesan yang entah siapa yang mengirimnya. Dan pada saat itu pula Kim memutuskan untuk mencari kebenaran atas apa yang telah menimpanya saat ini.

Hingga pagi ini, Kim memutuskan untuk segera berangkat ke tempat yang pengirim itu berikan.

Secara diam-diam Kim keluar dari dalam rumahnya. Mengendap-endap seperti maling yang takut ketahuan oleh sang pemilik rumah. Sekitar dua meter lagi dari pintu depan, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Kim mendesah pasrah, karena sekarang dia ketahuan.

"Mau kemana loe? Pagi-pagi gini udah rapih aja. Eh, loe mau bolos sekolah ya?" Tanya Ando memastikan.

Ya jelas saja Ando mengatakan seperti itu, karena Kim tidak memakai seragam sekolah. Kim justru memakai celana jeans panjang dengan balutan hoodie hijau army nya. Dan dengan begitu Ando sangat mudah untuk menyimpulkan.

"Jawab gue Kim, loe mau kemana?"

"Gue ada urusan." Balas Kim singkat dengan raut wajah yang terlihat datar.

"Urusan apa? Nggak mungkin kan urusan sepele? Ngomong sama gue, loe mau kemana." Todong Ando sambil terus menahan Kim ditempat.

"Oke-oke, gue mau ke gedung tua deket sekolah." Jawab Kim menyerah.

"Ngapain? Jangan bilang loe mau transaksi gelap atau loe mau nyelundupin barang-barang terlarang." Tuduh Ando.

"Eh! Sejak kapan gue ngelakuin kayak gitu? Hah! Seblangsak-blangsaknya gue, gue nggak bakal ngelakuin kayak gitu." Sungut Kim mulai kesal.

"Terus buat apa loe kesana?"

"Gue butuh kepastian tentang apa yang pak tua itu katakan. Dan semalam gue dapet telpon, entah dari siapa dan dia meminta gue ke gedung tua deket sekolah. Untuk itu, gue ingin memastikan apakah itu benar atau sebaliknya." Jelas Kim panjang lebar.

"Gue ikut kalo gitu."

"Gak! Gue nggak mau loe terlibat dalam masalah hidup gue. Gue nggak mau." Bantah Kim tegas.

"Dan gue mau gitu aja membiarkan loe pergi kesana dan entah dengan siapa loe bakal berhadapan gitu? Gue nggak bisa, gue harus ikut."

"Enggak Do, gue nggak mau loe ikut."

"Gue juga nggak mau loe pergi sendirian, gue nggak percaya sama orang yang nggak pernah gue kenal ataupun loe kenal. Dan gue juga mengkhawatirkan loe Kim."

Kim mematung, setelah apa yang Ando katakan kepadanya. Dia tidak bisa berpikir begitu aja dengan mengizinkan Ando ikut bersamanya. Karena Kim juga memikirkan keselamatan Ando.

"Oke, gue nyerah. Loe boleh ikut gue, tapi dengan satu syarat."

"Apa syaratnya?"

"Cukup awasi gue dari jarak jauh, nanti loe bakal ngasih tau informasi dari luar ke gue."

"Gimana caranya? Telponan gitu?"

"Gue punya alat yang bisa kita gunakan. Gue bakal menghubungi loe nanti saat situasi di dalem sana ada sesuatu yang menurut gue mencurigakan. Inget, loe nggak boleh bergerak tanpa perintah dari gue." Jelas Kim mengancam.

"Tapi Kim-"

"Gak ada bantahan apapun. Kalo loe ngebantah perintah gue, gue pergi sendiri."

"Oke-oke, gue turutin apa mau loe. Asalkan gue bisa ikut."

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Where stories live. Discover now