29. Tragedi

24 2 0
                                    

"Dunia ini lucu ya. Setiap kali ada satu orang yang membuat perubahan, bukannya didukung malah dihujat. Ini Dunia atau Ilusi? Terlihat maya, tapi nyata adanya."

-Kimberly Loena-

VOTE
VOTE
VOTE
JANGAN LUPA YA

HAPPY READING!

*****

Kim terduduk diatas banker tempatnya dirawat. Sesekali mengecek setan gepeng yang ada digenggamnya untuk memastikan sesuatu. Kim mendesah berat.

"Do?"

"Hmm. Kenapa?" Ujar Ando yang tengah asik dengan setan gepengnya.

"Bunda nggak kesini?"

"Mungkin bunda lagi nungguin ayah disana. Lagian kan udah ada gue disini." Tutur Ando tanpa mengalihkan pandangannya.

Sekali lagi Kim mendesah pasrah. Inikah nasib dari seorang anak yang mungkin tidak pernah diinginkan keberadaannya? Mungkin itu yang tengah Kim perdebatkan dengan perasaan brengseknya.

"Gue mau pulang Do." Lirih Kim, namun mampu terdengar oleh Ando.

"Loe belum sembuh banget Kim."

"Gue nggak mau disini terus, gue mau pulang."

Ando meletakan setan gepeng itu diatas sofa yang ada disana sembarangan. Ando melangkah menuju banker Kim. Kemudian mengacak puncak kepalanya perlahan.

"Gue tau loe rindu mereka, tapi ada rasa kecewa disana bukan? Jadi tolong berdamai lah dengan perasaan loe itu." Sungut Ando pelan.

Kim tertunduk dalam. Tidak mampu membantah perkataan Ando yang langsung menohoknya sampai ke ulu hati. Sangat sakit. Dua kata yang mewakili perasaan Kim sekarang.

"Gue urus administrasi loe dulu, loe tunggu disini." Ujar Ando yang hanya diangguki oleh Kim pelan.

*****

Trias baru saja memasuki kelasnya yang sangat acak-acakan langsung mendapatkan sederet pertanyaan beruntun dari teman-temannya. Trias sampai bingung ingin menjawab apa. Karena dia tidak tau apapun.

"Eh, kalo nanya satu-satu dong. Jangan keroyokan kayak gini." Seru Trias bingung dengan sifat teman-temannya yang aneh hari ini.

"Loe beneran jadian sama Algi?" Tanya Clara.

"Hah? Jadian sama pak ketos songong itu? Gila aja! Kata siapa?" Kini Trias yang mulai emosi.

"Semalam ketos upload fotonya di ig, dan itu foto loe sama dia. Lagi gandengan tangan. Nih fotonya." Tunjuk Siska.

Trias nampak terkejut melihat itu semua. Bagaimana bisa dia gandengan tangan dengan ketos songong itu? Sejak kapan dirinya dekat dengannya? Sederet pertanyaan mulai bermunculan dengan sendirinya diotak nya.

"Eh loe mau kemana?" Seru teman-temannya.

Trias masih belum merespon mereka. Trias justru pergi dari sana untuk mencari Algi dan meminta pengakuan. Apa sebenarnya yang terjadi pada foto itu.

Ditengah jalan, Trias bertemu dengan Diki yang baru saja memasuki lingkungan sekolah. Baru saja Diki ingin menyapa Trias, namun terlihat sekali emosi Trias sudah membumbung tinggi seperti asap hitam yang mengepul tebal.

"Tuh anak kenapa? Sepagi ini udah kek gitu. Jangan-jangan ada hubungannya sama foto semalam." Diki mulai menerka-nerka sesuatu tentang Trias.

Diki segera menyusul Trias yang sudah lebih dulu sampai di kelas Algi yang tidak begitu jauh dari lapangan utama. Trias buru-buru masuk tanpa ba bi bu lagi. Disana sudah ada Algi yang dengan tampang menjengkelkan itu. Trias berjalan dengan beribu-ribu volt kemarahan yang siap menyengat Algi.

Aku, Kamu & Mimpi (On Going)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang