CHAPTER 2 - ZAYN MALIK

4.8K 409 4
                                    


CHAPTER 2 – ZAYN MALIK

 

jangan buat masalah lagi, Zayn. Ini sudah kali ketiga nya kau membuat masalah dalam satu minggu. Mengerti?” aku mendecak sebal sebelum menjawab nya, “ya, aku mengerti. Terimakasih untuk bantuannya.”

“baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu, aku sudah terlambat satu jam dengan Katniss. Bye, Zayn!” dengan begitu Louis langsung masuk kedalam range rover hitam nya dan melesat pergi dari sini.

Aku masuk kedalam mobilku dan segera meninggalkan kantor polisi sialan ini sesegera mungkin untuk menjemput keluargaku. Sebenarnya aku sudah terlambat tiga puluh menit dengan mereka untuk pergi berbelanja perlengkapan natal nanti. Tapi, karena polisi bodoh yang lemah tadi, aku jadi ditahan untuk satu jam.

Hingga aku menelfon Louis untuk menolongku keluar dari hal sepele tadi. Dia awalnya menolak untuk membantuku karena sudah terlambat menjemput Katniss.

Bicara tentang Katniss, wanita itu selalu saja memandangku dengan tatapan nya yang tidak biasa. Bukan tatapan menggoda, tapi tatapan seperti dia berharap aku mengingat nya atau sejenis nya.

Semua orang bersikukuh selama tiga hari berturut-turut tentang aku dan Katniss adalah sepasang kekasih hingga mereka lelah dan diam dengan sendirinya.

Tapi, aku sama sekali tidak mengenal nya. hadirnya dia saat aku terbangun dari komaku merupakan sebuah hal ganjil. Maksudku, dia bukan siapa siapaku, lalu kenapa dia berada disana?

Dia selalu menyapaku dengan sapaan ringan yang disertai dengan sebuah senyuman hangat nya. aku akui memang senyuman yang dia miliki memang manis, dan itu sedikit menggangguku.

Waliyha dan Safaa berubah menjadi sangat menyebalkan selama dua minggu terakhir ini. mereka terus saja merengek kepadaku untuk mengantar dan menemaninya mengunjungi rumah Katniss. Tapi, aku terus menolaknya.

Mum juga tidak kalah menyebalkan. Semenjak aku terbangun dari komaku, mum tidak henti hentinya menceritakan bahwa Katniss lah yang merawatku selama aku koma. Bagaimana cantik dan baiknya Katniss. Dan segala hal tentang Katniss selalu saja mum bicarakan didepanku.

Aku muak dengan segala hal tentang Katniss.

Siapa dia hingga bisa membuat keluargaku begitu mengelu-elukannya seperti itu? dia bukan siapa siapa bagiku. Dan dia tidak sebegitu spesial untukku.

sorry, I’m late.” Sesalku tak sepenuh hati saat mum, Waliyha dan Safaa masuk kedalam mobil, “tidak usah meminta maaf kalau memang tidak berniat meminta maaf, Zayn.” Ujar mum.

“jadi, alasan apa lagi yang membuatmu terlambat lagi, dear?” tanya mum, “bukan hal besar. Louis sudah mengurusnya. Kau tidak perlu khawatir, mum.” Jawabku sambil terus fokus menyetir.

“Louis? kakak dari Katniss?” tanya Waliyha. selalu saja ada nama Katniss dalam pembicaraan kami, “ya.” jawabku malas.

“Louis anak yang baik. Beruntung sekali Katniss memiliki kakak seperti dia. Dia lucu, baik, juga tidak pelit.” Lanjutnya, “jadi kau lebih menyukainya menjadi kakak mu dari pada aku?” tuduhku.

“tidak juga sih, walaupun aku ingin. Tapi, kalau Louis jadi kakak kami, berarti Katniss jadi adikmu. Kan sangat tidak cocok kalau kau dan Katniss jadi kakak beradik. Ya, kan, Safaa?”

“ya. aku lebih menyukai Zayn dan Katniss menjadi sepasang kekasih.” Bela Safaa, “kalian ini bisa tidak berhenti membawa bawa nama wanita itu sehari saja?” tanyaku kesal.

“tidak.” jawab mereka serempak, “aku merindukan Katniss.. padahal dulu kami sering bermain bersama.” Suara Safaa hampir seperti gumaman. Tapi, kami masih bisa mendengar nya.

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Where stories live. Discover now