CHAPTER 14 - ZAYN MALIK

2.9K 345 6
                                    

CHAPTER 14 - ZAYN MALIK

Ulang tahunku kali ini tidak terlalu buruk. Atau salah satu yang terbaik?

Dia begitu mengenalku. Tahu apa dan tidak yang aku suka. Dia mengingat hari ulang tahunku, dia rela tertidur didepan pintuku, dia bahkan rela mempersiapkan semua ini untukku. Hanya untuk hari ulang tahunku.

Ada sesuatu yang aneh didalam diriku. Karena setiap aku menatap matanya, jantungku sedikit berdetak aneh. Itulah alasan kenapa aku selalu menghindar dari mata birunya.

Setiap perhatian kecil yang dia berikan kepadaku terasa begitu berbeda. Aku tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Tapi, cinta jugalah yang membuatku sakit. Sakit yang sama sekali tidak ada obatnya. Sakit yang sama sekali berbeda dari yang lainnya.

Pengalamanku bersama salah satu mantan kekasihku, Rebecca. Membuatku sedikit takut untuk kembali jatuh dalam pesona wanita kembali. aku takut semua ini kembali menyeretku kedalam lubang itu kembali.

Ketukan pintu membuyarkan pikiranku, "masuk!" ujarku sambil menegakkan dudukku, "maaf, Pak. Ada yang menitipkan bekal makan siang untuk anda." Jelasnya dari tempatnya berdiri, dipintu ruanganku.

"siapa?" tanyaku pada Grace, sekretarisku.

"nona Halley, Pak." Katniss? Untuk apa dia mengirimkan makan siang untukku?

"bawa masuk." Perintahku pada akhirnya dan Grace kembali keluar lalu kembali dengan tas biru di tangannya.

Tas itu.. suatu ingatan terlintas diingatanku. Didalam flatku, diatas meja kopi, tas itu pernah ada di dalam flatku.

Tapi, kapan?

"terimakasih, Grace." Dia mengangguk dan keluar tanpa kembali lagi kedalam ruanganku. Aku mengeluarkan kotak makan itu dari tasnya.

Tidak hanya makan siang yang dia kirim. Tapi juga beserta ice lemon tea buatannya. Kubuka penutup kotak ini dan dua buah telur mata sapi dengan seporsi besar nasi goreng menyambutku. Dan menu ini merupakan menu favoriteku yang baru.

Dia selalu tahu diriku. Bahkan disaat aku tidak ada disampingnya. Handphone ku bergetar diatas meja. Segera saja kuraih dan membuka pesan yang masuk.

Gadis ini.

Kau melewatkan sarapanmu, tuan Presiden! Jadi, aku mengirimkan makan siang untukmu. Semoga saja kau belum makan siang saat makanan mu datang. Jangan sampai aku tahu kau melewatkan makan siangmu! I'll kill you.

Tertangkap basah juga ternyata bahwa aku melewatkan sarapanku tadi pagi. Memang dia telah menyiapkan seporsi sarapan untukku diatas meja makan setelah dia pergi, tapi dalam kondisi terburu-buru seperti tadi pagi, mana bisa aku menyempatkan untuk sarapan. Bahkan memakai dasipun saat diperjalanan.

Tapi, bukankah semua salahnya? Dia mengajakku untuk menonton film dan tidur larut sekali. Aku bahkan tidak sadar bahwa aku tertidur diatas sofa didalam flat nya hingga dering telpon berbunyi nyaring dari handphonenku.

Anehnya, tadi malam merupakan salah satu tidurku yang paling nyenyak.

Tanpa kusadari senyumku mengembang dengan sendirinya. Gadis itu merubah ku dalam beberapa hari terakhir ini. dia membuatku menjadi pribadi yang sering tersenyum.

Ya, dia selalu membuatku tersenyum. Walau tidak dia sadari. Tapi, dialah alasan dibalik banyaknya senyumanku. Bahkan aku tidak tahu kenapa kontaknya sudah ada di handphoneku dengan nama 'kitty', dan tidak ada niatan untukku menggantinya.

Kuletakkan kembali handphoneku keatas meja. Lalu aku melahap makan siangku dengan lahap, karena aku sudah menemukan selera makanku lagi hari ini.


***


jadi, chapter ini sedikit ngejelasin gimana perasaan zayn ya :)

maaf kalo masih flat alurnya, belum begitu ada konflik ya? tapi beberapa chapter lagi nanti mulai muncul ko :) dan sepertinya buku ini bakalan panjang deh :)

so, semoga kalian ga bosen ya :)

leave your vomments, guys!


-ichanfta

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Where stories live. Discover now