CHAPTER 30

2.9K 309 6
                                    

CHAPTER 30

Hari itu Katniss baru saja diperbolehkan pulang oleh dokter setelah dirawat selama satu minggu penuh. Katniss sangat sebal jika dia harus dirawat dirumah sakit. Itu berarti Katniss akan kesepian dan juga bau obat-obatan yang Katniss tidak suka memenuhi rongga hidungnya.

Katniss berjalan dengan bantuan tongkat. Luka di kaki nya belum sembuh sepenuhnya. Zayn membantunya berjalan dengan menaruh tangannya melingkar dipinggang Katniss.

Sam, ayah Katniss juga sudah mengetahui perihal kejadian ini. dengan segera Sam memerintahkan anak buahnya untuk berjaga disekitar Katniss tanpa sepengetahuannya. Sam tahu bahwa nyawa anaknya sedang terancam oleh seorang psycho diluar sana.

Setelah mengantar Katniss kedalam kamarnya untuk beristirahat, Zayn kembali kedalam kamarnya. Segera dia membuka berkas yang baru saja dia dapatkan pagi ini dari Niall.

Dengan teliti Zayn melihat satu-persatu daftar tamu yang hadir dalam wedding party Niall minggu lalu. Zayn sudah meminta Niall untuk merinci profil dari semua daftar tamu nya, tanpa terkecuali.

Tidak ada yang mencurigakan. Semua daftar tamu yang Niall berikan semua berisikan dengan jejeran orang-orang penting dan terpandang di London. Tidak mungkin diantara mereka ada yang berbuat seperti itu. Niall juga begitu ketat dalam memilih tamu untuk datang kedalam acara nya.

Zayn cukup kesal dengan jalan buntu seperti ini. dia merasa gagal. Pria itu cukup pintar tanpa meninggalkan barang bukti disetiap tempat kejadian. Dan itu juga membuat Zayn bertambah kesal.

Mencoba untuk mengusir penat dengan mengacak rambutnya asal, Zayn berpikir keras.

Siapa dalang dari semua ini?

***

Ponsel Katniss selalu bergetar dalam beberapa hari terakhir. Banyak telepon masuk beserta pesan singkat yang berasal dari orang kepercayaannya untuk meneruskan perusahaan Louis yang seharusnya Katniss pegang.

Katniss hanya merasa bahwa dia belum siap dengan sebuah tanggung jawab besar seperti menjadi seorang pemimpin disebuah manajemen yang cukup besar. Ya, Katniss hanya belum siap.

Perban yang melingkar dipaha kirinya menandakan bahwa dia belum sembuh sepenuhnya. Luka itu masih terasa sakit jika Katniss terlalu lama berjalan. Katniss tidak suka keadaan dimana dia menjadi lemah seperti ini.

Suara ketukan pintu membuat Katniss segera menutup pahanya dengan dress yang digunakannya, "masuk."

Zayn memasukkan kepalanya terlebih dahulu sebelum tubuhnya ikut masuk kedalam kamar Katniss. Zayn suka dengan wangi kamar Katniss yang lembut.

"kau mau makan siang?" tanya Zayn, "ya, tentu saja."

"kau mau makan apa? Akan kupesankan." Tawar Zayn seraya menempatkan dirinya disamping Katniss, "aku ingin masakanmu."

Zayn membulatkan matanya, "bukan pilihan yang bagus." jawab Zayn diiringi dengan gelengan kepalanya. Katniss tahu bahwa masakan Zayn sama saja dengan sebuah racun tikus. Walau tidak seberapa parah efek yang dihasilkan, tapi tetap saja masakan Zayn cukup berbahaya untuk pencernaan seseorang.

"tapi, aku mau. Kau bisa memasak apa?"

"air. Kau mau makan siang dengan air panas atau air hangat?" tanya Zayn sarkastik. Katniss tertawa geli dengan jawaban Zayn. Zayn-nya masih sama dengan yang dulu. Masih belum bisa memasak.

"aku mau omelet."

***

"Zayn, jangan terlalu besar memotong wortelnya." peringat Katniss. Zayn akhirnya setuju dengan permintaan Katniss yang ingin memakan omelet buatan Zayn. Tapi, dengan satu syarat. Katniss harus menuntun Zayn memasak.

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang