CHAPTER 42

3.4K 305 3
                                    

CHAPTER 42

"kau benar-benar akan pindah?" Katniss menatap Arnold yang sedang asik memakan pastanya, "Katniss, ini keenam kalinya kau menanyakan hal itu, kau tahu?" Arnold menunjuk wajah Katniss menggunakan garpunya.

"don't care. Kenapa kau harus pindah? Padahal aku mulai menyukaimu." Arnold menatap Katniss seolah benarkah-itu?, "I mean as friend. Asal kau tahu saja, kau sangat menyebalkan diawal perkenalan kita."

"awww, aku tersentuh..."

"Arnold, aku serius."

Arnold mengelap bibirnya dan meneguk minumannya, "baiklah." Katniss menatap Arnold seakan menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya, "kuliahku sudah selesai. Dan aku harus segera menjalankan perusahaan ayahku yang berada di New York. Tidak mungkinkan kalau aku harus pulang-pergi dari London-New York setiap harinya?"

Katniss mengangguk mengerti, "kapan kau berangkat?"

"satu jam lagi."

"what?!" Katniss segera menutup mulutnya dan melihat kesekitar café yang sekarang hampir semua mata sedang melihatnya, "you kidding me, right?"

"nope."

"Arnold..." Katniss menghembuskan napasnya lelah, "kenapa semua ini sangat terasa sangat mendadak?"

Arnold menyunggingkan senyuman jahilnya, "kau tidak mau aku pergi, ya?" sontak Katniss menggeleng cepat, "bu-bukan itu maksudku. Ta—"

"ah, aku seharusnya tahu kalau kau memang tidak ingin aku pergi. kau juga bilang kalau kau mulai menyukaiku. Semua sudah jelas bukan kalau kau memang bermaksud seperti itu?"

"terserah kau saja." Katniss menyenderkan punggungnya pada kursi dan menatap Arnold malas. Arnold terus menatap Katniss dengan seksama.

Dia ingin mengingat bagaimana setiap inchi dari wajahnya. Sebenarnya alasan utama Arnold untuk pindah adalah karena Arnold sadar bahwa Katniss tidak mungkin untuk menyukainya. Katniss hanya mencintai Zayn.

Alasan yang diungkapkannya tadi adalah alasan nomor sekian dari semua alasan yang mengandung unsur Katniss. Intinya, Arnold tidak ingin patah hati. Jadi, dia memutuskan untuk mundur sebelum itu benar-benar terjadi padanya.

"sepertinya jemputanku sudah datang." Ujar Arnold setelah menerima pesan singkat dari bawahannya bahwa dia sudah sampai didepan café.

"kau mau pulang? Sekalian aku antar." Tawar Arnold, "tidak usah. Aku tadi bawa mobil." Tolak Katniss.

"ayo, aku antar kau sampai depan." Katniss berdiri dan mengisyaratkan Arnold juga untuk bangun, "ide bagus."

Mereka berdua turun dari lantai dua café itu dan keluar menuju sebuah mobil sport yang Katniss tidak tahu apa merk nya.

Arnold membuka pintunya dan berbalik menatap Katniss, "sepertinya ini pertemuan kita yang terakhir, ya?"

"jangan berkata seperti itu!" protes Katniss, "hanya bercanda.." Arnold tertawa kecil saat melihat ekspresi wajah Katniss tadi.

Tanpa aba-aba Katniss berhambur pada Arnold dan memeluknya erat. Arnold yang sedikit kaget atas apa yang Katniss lakukan akhirnya tersenyum dan memeluk Katniss kembali.

Arnold dapat merasakan detak jantungnya berdetak begitu kuat saat tidak adanya jarak diantara mereka, dan Arnold tidak peduli jika Katniss menyadari perubahan pada jantungnya atau tidak.

"I'll miss you..." gumam Katniss, "but, I miss you already.." Lalu Arnold mencium puncak kepala Katniss. Itu wajar bukan untuk seorang teman?

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang