CHAPTER 16

3.1K 360 0
                                    

CHAPTER 16

"Kate, apa kau baik-baik saja?" Louis langsung melesak masuk kedalam kamarku dengan tergesa-gesa, "yeah, aku baik." Jawabku malas sambil menyesap coklat panas buatan Harry.

Louis merebut coklat panasku dan menaruhnya diatas meja, "aku mengkhawatirkanmu, Kate." Dan tanpa kusangka bahwa akan Louis memelukku. Akupun membalas pelukannya.

"aku baik-baik saja, Loui. Percaya padaku." Tegasku. Aku memang baik-baik saja, hanya sedikit mengalami sedikit shock tadi. Louis melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahuku, "maaf karena aku tidak bisa mejagamu, Kate. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku." Sesalnya.

"Loui, ini bukan salah mu atau siapapun. Dan mungkin juga pengendara tadi tidak berniat menabrakku. Aku saja yang tidak berhati-hati saat menyeberang tadi. Jadi, jangan salahkan dirimu sendiri atas apa yang bukan kesalahanmu." Aku mencoba menenangkannya yang sudah terlihat akan menitikkan air mata.

Aku tahu Louis, dia memang sosok kakak yang sangat jahil, lucu dan beberapa sifat yang sedikit buruk. Tapi dibalik itu semua, dia adalah sosok yang sangat lembut, penuh kasih sayang, dan juga dia sangat mengagungkan wanita.

Aku beruntung bisa memanggilnya sebagai kakakku. Walau bukan kakak kandung sekalipun.

"ada apa kau memintaku ke kantormu tadi?" tanyaku setelah teringat akan permintaan Louis sebelum kejadian tadi, "oh, itu. Aku ingin meminta bantuan mu."

"bantuan? Tumben sekali kau meminta bantuanku." Aku membenarkan posisiku sehingga lebih tegak dari sebelumnya, "aku dan Elle akan keluar negeri untuk beberapa saat, mungkin sekitar dua minggu karena urusan bisnis. Dan kami tidak bisa membawa Tom kali ini. jadi, aku pikir apakah kau mau menjaga Tom untuk kami. kalau tidak bisa aku akan-"

Aku sudah mengerti apa yang dia minta dan aku menyelanya sebelum dia berkata lebih panjang lagi, "aku akan menjaga Tom selama kalian pergi. Kalian bisa pergi dengan tenang. Jangan khawatirkan Tom. Aku pasti akan merawatnya dengan baik."

"benarkah?" tanyanya sedikit tak percaya, "tentu."

"bagaimana dengan kuliahmu?"

"mungkin aku akan meminta seorang nanny untuk menjaganya saat aku kuliah." jelasku. Dia mengangguk mengerti dan tersenyum lebar mendengar penjelasanku.

"kapan kau berangkat?" tanyaku, "nanti malam. Kau harus kerumah tepat pukul tujuh, okay?" jelasnya sambil bangun dan merapihkan jasnya. Dia berjalan mundur ketika aku mengacungkan kedua ibu jariku kearahnya

"baiklah, aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti malam, Kate. Dan jaga dirimu baik-baik! Bye!" dan saat itu juga dia menutup pintu kamarku.

***

"kau mau kemana?" tanya Zayn saat aku menutup pintu flatku, aku tebak dia baru pulang dari kantor, dilihat dari pakaian lengkap kecuali jas yang selalu dia lepas disaat pulang, "aku ada urusan sebentar dengan Louis dirumah." Aku menyelipkan rambutku kebelakang telingaku sambil menatap mata hazelnya.

"butuh tumpangan?" aku menaikkan sebelah alisku, "aku akan naik taksi. Lagipula, kau baru pulang, Zayn. Kau butuh istirahat." Sebenarnya aku ingin, tapi aku tidak ingin egois. Dia pasti lelah sehabis bekerja.

"tidak, aku tidak lelah. Apa kau sudah makan malam?" aku menggeleng pasti.

"Kebetulan aku belum makan malam, mungkin kita bisa makan malam bersama setelah urusan mu dengan Louis selesai. Itupun kalau kau mau. Bagaimana?" mataku bulat sempurna.

Apa yang baru saja kudengar ini nyata? Dia baru saja mengajakku makan malam bersama?

"apa kau mencoba mengajakku kencan, Sir?" tanyaku dengan nada humor. Dia terkekeh sambil memegang tengkuknya, "uh, mungkin, iya." Dan saat itupun jantungku seperti berhenti berdetak.

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang