CHAPTER 40

3K 344 23
                                    

CHAPTER 40

Hari itu Zayn terpaksa meninggalkan Katniss bersama Lucy dan John. Jika saja bukan menyangkut hidup mati perusahaannya, Zayn tidak akan mau meninggalkan Katniss sendirian di rumah sakit.

Lima belas menit setelah Zayn pergi, Katniss tersadar dari koma yang dialaminya selama lima hari. Mata Katniss perlahan terbuka dan mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya.

Lucy menggenggam erat tangan Katniss saat mendengar erangan kecil Katniss, "sweetie..." Lucy menciumi punggung tangan Katniss penuh sayang. Air mata Lucy turun membasahi pipinya.

"mom?" suara Katniss begitu serak dan lemah, "yes, honey?" John meremas bahu Lucy pelan saat Lucy menatapnya dengan berlinang air mata.

Kerongkongan Katniss terasa sangat kering. Bahkan hanya mengucapkan satu kata saja rasanya sangat pedih. Dengan tangan yang bebas dari genggaman Lucy, Katniss mengisyaratkan pada Lucy bahwa dia haus dengan mengelus lehernya.

Lucy mengerti apa yang Katniss maksud dan dengan segera mengambilkan segelas air putih untuknya. John membantu Katniss duduk dengan menumpuk bantal pada punggung Katniss sebelum akhirnya John keluar untuk memanggil dokter.

"dimana Zayn?" tanya Katniss dengan suara masih serak, tapi tidak terlalu pedih seperti pertama tadi.

"dia ada urusan mendadak diperusahaannya. Dia bilang dia akan kembali secepat yang dia bisa."

Tangan Katniss meraba lengan kirinya dan tiba-tiba Katniss menangis. Dia menangis mengingat bagaimana kondisi dirinya sekarang. dia sudah kotor. dan dia sudah tidak pantas untuk Zayn.

Lucy memeluk Katniss erat dan mencoba untuk menghentikan Katniss yang mencoba untuk melukai dirinya sendiri dengan mencakar lengan kirinya dengan keras hingga terlihat bekas dari kukunya.

Beruntung dokter dan John datang pada saat yang tepat. Katniss disuntik obat penenang agar dia berhenti memberontak. Tubuhnya melemas dan jatuh berbaring diatas ranjangnya.

Dia masih menangis. Dan dia tidak bisa berhenti menangis.

***

Hingga jam dinding hampir menunjukkan pukul tujuh malam, Zayn belum juga datang setelah pergi hampir selama sepuluh jam. Hampir semua teman-teman Katniss sudah menjenguk nya, seperti Jo, Miles, Niall, Liam, Sophia, Maddy, Harry juga beberapa petinggi diperusahaan Louis yang kini resmi menjadi milik Katniss.

"nah, ini makanlah." Harry memberikan Katniss sepotong buah apel yang sudah dikupas olehnya. Katniss menerimanya lalu memakannya.

Disana Harry dan Maddy masih setia menemani Katniss, "apa yang kau tutupi?" tanya Maddy saat menyadari Katniss selalu berusaha menutupi lengan kirinya.

"nothing."

"Katniss, aku sudah mengenalmu lebih dari empat tahun. Kau mungkin bisa berbohong pada orang lain, tapi kau tidak bisa berbohong padaku."

Katniss tidak menjawab ucapan Maddy melainkan perlahan menunjukkan lengan kirinya pada mereka berdua. Sebuah nama yang terukir permanen dilengan Katniss membuat mereka tidak bisa membayangkan bagaimana nama itu dibuat.

Maddy langsung memeluk Katniss. Katniss telah melewati beberapa hari yang sangat berat dalam hidupnya dan Maddy tahu bagaimana rasanya itu. walau tidak dalam kasus yang sama, tapi mereka sama-sama tersakiti.

"kita akan cari cara untuk menghilangkan itu dari tubuhmu." Ujar Maddy sambil menepuk pelan punggung Katniss, "percuma, Maddy..."

"tidak ada yang percuma, Katniss."

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang