CHAPTER 23

3K 317 9
                                    

CHAPTER 23

 

"tinggallah untuk satu minggu lagi." Trisha mencoba membujuk kedua insan yang ada dihadapannya untuk tinggal satu minggu lebih lama sebelum mereka pindah dari rumahnya.

Perempuan itu menoleh kepada pria disampingnya, dia menyerahkan keputusannya kepadanya, "baiklah. Kami akan disini satu minggu lagi." Putus pria itu yang membuat Trisha bernapas lega.

Trisha tahu kalau anak lelaki satu-satunya itu adalah anak yang keras kepala. Tapi, Trisha bisa melihat bagaimana anak nya itu begitu menjadi penurut dengan wanita yang ada disampingnya.

Walau tidak seperti disaat mereka bersama, entah bagaimana kecelakaan itu bisa merenggut ingatan bahkan perasaan nya terhadap wanita itu, tapi Trisha tahu kalau anak lelakinya itu masih menyimpan rasa itu jauh didalam hatinya.

Trisha tahu itu karena dia lebih mengenal anaknya lebih dari siapapun.

Mereka beranjak dari hadapan Trisha dan menuju pintu depan. Hari itu Katniss tidak mendapat jadwal kuliah, jadi dia memutuskan untuk membeli perabotan untuk rumah Zayn, "Zayn?" panggil nya saat Zayn sudah membuka pintu mobilnya.

"ya?" Zayn menoleh dengan satu tangan yang berada diatas pintu mobil, "hari ini aku tidak pergi kuliah, jadi aku akan membeli beberapa perabot untuk rumahmu." Entah kenapa Katniss merasa dia harus memberitahu Zayn tentang ini.

Tapi, yang Katniss tahu bahwa dulu jugadia memberitahu apapun yang dia lakukan kepada Zayn sekecil apapun itu. Tidak ada rahasia diantara mereka dulu.

"baiklah, ayo naik!" Zayn mengisyaratkan Katniss untuk masuk kedalam mobilnya dengan memiringkan kepalaya, "tidak perlu, Zayn. Kau pergi bekerjalah." Katniss melipat kedua tangannya didepan dada.

"aku bisa meliburkan diri, Kate." Katniss mendengus sebal lalu berjalan menghampiri Zayn, "aku tidak mau kau meliburkan diri lagi, Zayn. Kau sudah meliburkan diri kemarin dan menelantarkan semua pekerjaanmu."

Katniss memang benar, Zayn sudah menelantarkan semua pekerjaannya kemarin. Dan sekarang dia mungkin akan bekerja lembur malam ini. Dia juga menunda semua jadwal rapat kemarin.

Tapi, Zayn tidak ingin Katniss pergi seorang diri. Mengingat diluar sana ada seorang psyco yang terobsesi dengan Katniss.

Zayn hanya takut Katniss terluka.

"aku akan pergi dengan Waliyha sepulang dia sekolah." Zayn memandang ragu kearah Katniss yang menatapnya pasti, "apa kau yakin tidak ingin aku yang menemanimu?"

"no."

"baiklah. Tapi, sebaiknya kau benar-benar pergi dengan Waliyha. Aku akan tahu jika kau berbohong." Katniss memutar bola matanya sebal.

"aku tidak akan berbohong, tuan Malik."

"kalau begitu..." Zayn menggantung kalimatnya lalu mengambil dompetnya dan mengeluarkan sesuatu yang tipis dari dalam, "pakai ini untuk membeli semua yang kau perlukan."

"tidak perlu. Aku bisa membelinya menggunakan uangku." Katniss mendorong tangan Zayn yang memegang kartu kreditnya, "kau sudah menolak tawaranku yang pertama. Tapi, tidak bisa untuk yang kedua, Katniss."

Katniss diam tidak memberika jawaban apapun untuk Zayn. Dia sebal dengan sifat keras kepala Zayn.

"itu rumah ku dan aku mempercayakanmu untuk mengurus semuanya termasuk membeli perabotnya. Tapi, aku tidak akan mempercayakanmu untuk membeli semua itu dengan uangmu. Jadi, pakai ini. tidak ada penolakan." Zayn memberikan kartu kreditnya secara paksa ketangan Katniss.

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Where stories live. Discover now