CHAPTER 27

2.8K 317 2
                                    

CHAPTER 27

Katniss menatap malas pada pria yang sedang ada dihadapannya ini. dia menghalangi langkah Katniss untuk masuk kedalam kelas dengan merentangkan tangannya didepan wanita itu.

Sebenarnya Katniss tahu apa yang diinginkan pria itu, hanya saja dia sedang malas berbicara dengannya. Dia baru saja keluar dari rumah sakit setelah tiga hari dirawat.

Lalu Katniss menerobos masuk melalui celah dibawah lengan pria itu, "Kate!" panggil pria itu.

Tidak menghiraukan panggilan pria itu, Katniss tetap berjalan hingga sampai di tempat duduknya, "Katniss, kau mendengarku tidak?".

"ya."

Pria itu menarik kursi didepan Katniss dan duduk didepannya, "jika kau ingin menagih hutang makan siangmu, aku akan tepati. Tapi, aku mohon jangan mengangguku sampai makan siang nanti." Lirih Katniss.

"sebenarnya bukan itu yang aku ingin bicarakan. Tapi, jika itu mau mu, baiklah aku akan menagih hutang mu nanti siang. pastikan si keriting itu tidak akan menganggu makan siang kita kali ini." pria itu mengedikkan bahunya sambil tersenyum kearah Katniss.

Katniss masih memandang kearah pria itu. sebenarnya dia memang tampan, tapi Katniss tidak tertarik. Entah karena alasan apa pria itu selalu saja menganggunya setiap hari.

"dan maaf aku tidak sempat menjenguk mu saat kau dirawat kemarin." Sesal pria itu, "tidak apa-apa."

Katniss kembali teringat oleh kiriman mawar putih itu, "uh, Arnold.. apa kau mengirimi sebucket mawar putih saat aku dirawat kemarin?"

Pria itu menatapnya penuh tanda tanya, "aku? mengirimu sebucket mawar putih?" tanya nya balik dan mendapat anggukan dari Katniss, "kurasa tidak. tapi, kalau kau mau aku membelikanmu mawar putih aku akan belikan."

Katniss memutar matanya sebal. Dalam kesempatan ini Arnold dengan santai menggodanya, "aku tidak suka mawar putih."

Bodoh. Pertanyaan Katniss memang bodoh. Mana mungkin ada pencuri yang mengaku? Itu menurut peribahasa yang pernah dia dengar.

"baiklah, tidak mawar putih. Lalu, bagaimana dengan tulip?"

"tidak, terimakasih." Jawab Katniss tak acuh, "tapi, kau pasti menyukai satu jenis bunga, bukan?"

"tidak juga. Dan sebaiknya kau keluar, kelasku akan segera dimulai." Arnold menghela napas berat. Katniss tidak mudah didekati seperti kebanyakan wanita. Dia bahkan buta dengan pesona atas ketampanan yang Arnold miliki.

Arnold sendiri bingung hal apa yang bisa menaklukan Katniss. Arnold seorang pria tampan, juga kaya raya. Dia selalu dikelilingi oleh wanita cantik yang menginginkan dirinya untuk menjadi kekasihnya, tapi Arnold tidak seperti kebanyakan pria lainnya. Arnold tidak memberikan harapan apapun kepadaa wanita-wanita itu. Arnold hanya menginginkan Katniss.

"Arnold, kau sebaiknya keluar. Dosenku sudah masuk." Bisik Katniss. Arnold berbalik dan menemukan seorang dosen menatapnya, "sorry, sir." Ujar Arnold.

"sampai ketemu saat makan siang, Kate!" bisik Arnold sebelum akhirnya dia melenggang pergi.

Katniss mengikuti kelasnya dengan baik. Dia mencatat apa yang dia rasa perlu dicatat. Tapi, Katniss terlalu bosan dengan kelasnya. Jadi, Katniss mencoba menggambar wajah pria yang selalu ada dipikirannya. Zayn.

Katniss terus menghapus garis yang terasa tidak tepat, dan pada akhirnya Katniss menyerah. Dia tidak bisa menggambar. Dan sketsa wajah yang Katniss inginkan sebagai wajah Zayn, menjadi sebuah wajah abstrak yang sama sekali tidak mirip dengan wajah Zayn.

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Where stories live. Discover now