CHAPTER 34

2.4K 306 10
                                    

CHAPTER 34


"well well well... lihat kau mendapat telpon dari siapa?" Ashton menunjukkan layar ponsel Katniss yang menampilkan foto Zayn dilayarnya, "kembalikan ponselku!" teriak Katniss.

Ashton hanya berdecak meremehkan lalu berlutut dihadapan Katniss yang sekarang duduk terikat disebuah kursi. Ashton telah menjebaknya. Dia membius Katniss dan mengikat tubuhnya diatas sebuah kursi besi diruangan itu.

Ruangan dimana hampir seluruh dindingnya dipenuhi oleh foto dirinya. Tapi, yang membuat Katniss bungkam adalah jejeran foto orang-orang yang dikenalnya. Foto Louis, Elle, Sam, Joannah, Harry, Zayn, bahkan disana ada foto Arnold. Hanya tersisa foto Harry, Zayn juga Arnold yang tidak memiliki garis merah menyilang.

Katniss tahu apa arti dari tanda silang itu. itu menandakan bahwa orang itu telah meninggal.

"lebih baik kita singkirkan benda sialan ini." dan sebelum Katniss berkata-kata, Ashton sudah menjatuhkan ponsel Katniss dan menginjaknya hingga hancur.

"sekarang tidak ada lagi yang akan mengganggu kita, sweetheart."

"I'm not your sweetheart, jerk!" umpat Katniss.

Ashton menarik sebuah kursi kayu kehadapan Katniss dan mendudukinya. Ashton meraih wajah Katniss dan mengelusnya penuh kagum. Katniss berusaha menjauhi wajahnya dari tangan Ashton, tapi yang ada Ashton mencengkram kuat kedua pipi Katniss.

"kenapa kau melakukan semua ini?" tanya Katniss, "karena kau seharusnya menjadi milikku."

Ashton melepaskan cengkraman pada wajah Katniss dengan kasar membuat beberapa helai rambut Katniss menutupi wajahnya.

"aku bukan milikmu, Ashton. Kau temanku, tidak seharusnya kau melakukan ini semua."

"aku tidak pernah menganggapmu sebagai temanku, Katniss. Sejak pertama kali Luke mengenalkanku padamu, aku sudah tahu bahwa kau harus menjadi milikku. Bukan siapapun bahkan pria arab bodoh itu sekalipun!" bentak Ashton, "nah, sekarang aku akan mencari sesuatu untuk kau makan dulu. Jangan bertindak bodoh!"

Ashton menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Katniss lalu beranjak bangun meninggalkan Katniss sendirian diruangan itu. Katniss hanya bisa meratapi ponselnya yang sudah hancur berkeping-keping. Lalu bagaimana Katniss akan menghubungi Zayn atau yang lain?

Air mata yang sedari tadi dia tahan, sekarang turun degan derasnya. Katniss terjebak dengan topeng yang Ashton pasang. Katniss sama sekali tidak menyangka bahwa dalang dibalik semua terror hidupnya adalah salah satu temannya sendiri.

Ashton selalu memakai chip pengubah suara saat dia menemuinya seperti saat itu agar Katniss tidak dapat mengenali suara aslinya. Bisa saja Katniss mencoba untuk kabur dari rumah itu jika saja tubuhnya tidak terikat dikursi itu.

Dan tidak akan mungkin juga Ashton akan meninggalkannya sendirian dirumah ini saat dia pergi. katniss terus menangisi dirinya sendiri yang terlalu bodoh untuk menerima ajakan Ashton. Jika saja Katniss memiliki mesin waktu, mungkin Katniss akan memutuskan untuk dirumah saja hari itu.

Tapi apa dikata, nasi sudah menjadi bubur.

***

Zayn sedang sibuk berbicara dengan Dawson saat tiba-tiba Harry datang dan melayangkan sebuah tinju kepada Zayn. Tanpa menunggu Zayn untuk sadar akan apa yang terjadi kepadanya, Harry kembali meninju rahang dimana dia melayangkan tinju pertamanya kepada Zayn tadi.

Harry meraih kerah Zayn dan mencengkramnya kuat, "aku sudah memperingatkanmu untuk menjaga nya! dan sekarang dia hilang! Brengsek kau, bangsat!" Harry kembali melayangkan tinju kepada Zayn tepat diperutnya.

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Where stories live. Discover now