CHAPTER 22

3K 339 11
                                    

CHAPTER 22

 

Katniss memeluk dirinya sendiri. Dia sudah tersadar dari pingsannya. Piyama tipisnya bahkan tidak dapat melindunginya dari dinginnya malam. Tapi, inilah yang tersisa dari kebakaran itu. Katniss beruntung dia masih selamat.

"kau kedinginan." Zayn menyampirkan jas hitamnya yang baru saja dia ambil dari dalam mobilnya kebahu Katniss.

"thanks." Ujar Katniss. Katniss memandangi Zayn dari atas sampai bawah. Dia terlihat sungguh berantakan. Wajahnya juga ada bercak hitam yang membuat Katniss tertawa kecil.

"something funny?" tanya Zayn sambil menyenderkan tubuhnya dimobil medis, "wajah mu." Katniss menunjuk wajah Zayn dan membuat Zayn sedikit panik.

"ada apa dengan wajahku?" tanya Zayn, "wajahmu hitam seperti zwarte piet."

"kau lebih mirip." Katniss seketika menggembungkan pipinya. Zayn selalu saja membalas perkataannya.

Setelah dua jam kebakaran akhirnya api bisa dipadamkan. Mereka berdua hanya diam memandangi lantai dimana mereka tinggal yang begitu nyaman berubah menjadi hitam dan hangus.

Katniss berpikir keras, dimana dia akan tinggal nanti? Rumah lama Katniss juga sudah terbakar. Dan sekarang flatnya.

"permisi, nona Halley." Seorang pria yang dikenal sebagai petugas lobby flatnya berdiri disampingnya, "ya?"

"ada surat untuk anda, Nona." Pria itu menyerahkan sepucuk surat dalam amplop putih kepada Katniss, "surat? Dari siapa?" Katniss dengan ragu mengambil amplop itu dari nya.

"ada seorang pria yang menitipkannya pada saya tadi." Katniss mengerutkan dahinya. Siapa yang mengiriminya surat selarut ini?

Katniss membuka surat itu. hanya ada selembar kertas dengan beberapa kalimat yang ditulis dengan rapih.

Ini hanya permulaan, sayang.

Jadilah gadisku dan aku akan menghentikan permainan ini sebelum ada korban lainnya.

 

"siapa yang mengirimimu surat itu?"  tanya Zayn yang ternyata ikut membaca isi surat itu dari balik bahu Katniss.

"apa kau melihat siapa yang mengirim surat ini?" tanya Katniss pada pria petugas lobby, "tidak, Nona. Dia memakai beani juga masker. Jadi, saya tidak mengenali siapa pria itu."

"apa kau yakin? Kau tidak berbohong, kan?" Katniss mendesak pria itu, karena surat itu bukanlah surat biasa atau hanya sekedar iseng.

"saya yakin, Nona. Apa.. apa ada yang salah dengan surat itu?"

"tidak ada. Terimakasih untuk suratnya." Katniss tidak ingin siapapun tahu akan surat itu, walau kenyataannya Zayn sudah mengetahui nya.

Pria petugas lobby sudah pergi meninggalkan Zayn dan Katniss berdua. Mereka membaca kembali surat itu berkali-kali. Tapi, tetap saja dia tidak mengenal tulisan tangan siapa itu.

"siapapun pria pengirim surat ini. dialah orang yang berada dibalik kematian Louis juga kebakaran ini."

Katniss memandang Zayn penuh tanda tanya, "Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?"

"coba kau perhatikan kata 'sebelum ada korban lagi'. Louis, Elle dan Tom adalah korban pertamanya." Katniss berpikir keras. Banyak pertanyaan muncul dibenaknya. Apa ada orang yang tega membunuh orang lain hanya demi seseorang? Apa masih ada orang yang sejahat itu didunia ini?

My Reason [COMPLETED // ZAYN's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang