• MM 30 : Mengingat Masa Lalu •✔

10K 1K 5
                                    

PART SUDAH DI REVISI YA :)
JANGAN LUPA UNTUK VOTE SAMA COMMENT YA!
KALAU PUN KALIAN BACA OFFLINE, VOTE AJA GAK PAPA. KARNA PAS KALIAN ONLINE, VOTE NYA ITU BAKALAN MASUK KOK :)
LOVE YOU GUYS💙

_______________________________________________

• Part  30 : Mengingat Masa Lalu •H a p p y  R e a d i n g ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Part  30 : Mengingat Masa Lalu •
H a p p y  R e a d i n g ❤
.
.
.

"Bagaimana dengan para rogue yang sudah kau kirimkan?"  Tanya seorang pria kepada orang yang baru saja memasuki ruangannya.

"Maaf, Alpha. Para rogue itu berhasil dibunuh oleh Beta Blackmoon Pack." Jawab orang yang baru saja memasuki ruangan pria itu.

"Beta sialan itu." Maki pria itu pada Ryan, Beta Blackmoon Pack.

"Sepertinya aku harus mengatur strategi yang lain. Panggil Zean agar masuk ke ruanganku." Ujar pria itu dengan nada memerintah.

Sedangkan orang itu, ia menunduk hormat lalu keluar dari ruangan itu untuk memanggil Zean.

Cklek.

"Hormat saya, Alpha." Tunduk orang itu dengan nada hormat.

"Aku memiliki tugas untukmu Zean. Ajak para vampire pemberontak yang berada di kawasan Timur. Lalu, buat kekacauan di Blacmoon Pack. Jika situasi benar-benar kacau. Culik calon Luna Blackmoon Pack lalu bawa ia kemari." Ujar pria itu dengan senyuman sinis di akhir.

"Hentikan semua ini, Alpha. Mungkin, Alpha Kharel benar. Ada sesuatu yang tidak kita ketahui dari kejadian itu." Ujar Zean pada pria itu, Alpha Kean. Alpha Redmoon Pack. Musuh dari Kharel dan juga mantan sahabat Kharel.

"Kau memihaknya Zean? Kau itu Beta dari Redmoon Pack!" Ujar Alpha Kean dengan marah.

"Maafkan saya Alpha" Zean menunduk hormat. "Saya bukannya memihak pada Alpha Kharel. Tapi, mungkin ini sudah waktunya kita mencari tau semuanya, Alpha. Bagaimana kejadiaan yang sebenarnya."

Alpha Kean terdiam memikirkan perkataan Beta-nya, Zean.

Pikirannya melayang pada peristiwa waktu itu.

*Flashback on*

"Kakakkk..., hentikan ih. Kakak menyebalkan. Menjauh dari ku. Aku marah pada kakak!" Ujar gadis dengan rambut berwarna coklat gelap.

"Maafkan kakak sayang." Ujar pria itu sambil memeluk adiknya.  "Kakak janji tidak akan mengulanginya lagi. Jangan marah lagi ya. Ayolah sayang. Jangan marah lagi." Mohon pria itu pada adiknya. Tapi, tidak di gubris oleh adiknya.

"Wahh... ada apa ini?  Apa ada acara peluk-pelukan?" Ucap seorang pria yang baru saja sampai bersama dua orang pria lainnya.

"Kak Ken, Kak Kharel, Kak Ryan" pekik gadis itu kegirangan lalu mencoba untuk melepaskan pelukan kakaknya namun hasilnya nihil.

"Lepas ih.. aku mau meluk Kak Ken, Kak Kharel, dan Kak Ryan!" Ucap gadis itu sambil mencoba melepaskan kembali pelukan kakaknya.

"Lepaskan Charlotte, Kean." Ujar Kharel dengan nada datarnya. Membuat Kean dengan terpaksa melepaskan pelukannya pada adiknya.

"Wlee.." ejek Charlotte gadis yang sedari tadi di peluk oleh Kean.

"Aaaa... Cherry kangen kalian" teriak Charlotte pada tiga orang pria itu lalu berlari memeluk mereka.

"Oh ayolah Cherry. Kau sudah besar. Badanmu sudah sangat berat. Aku tak sanggup mengendongmu lagi." Ujar Ken yang mendapat giliran memeluk Charlotte. Namun, siapa sangka gadis itu justru melompat untuk dipeluk Ken.

"Kak Ken tampan sekali, Kak Ken juga wangi. Hmm.. harum sekali. Kak Ken nanti mau kan jadi Mate-nya Cheery yaaa" pinta gadis itu memohon.

Ken yang melihat itu pun merasa gemas dan menciumi pipi gadis itu.

"Berhenti menciumi wajah adikku Ken!" Marah Kean pada Ken. Namun, tidak di gubris oleh Ken.

"Sudahlah. Kau tau Ken bagaimana Kean. Jadi percuma saja." Ujar Kharel mencoba meredam amarah Kean yang kesal melihat adiknya di ciumi oleh Ken.

"Kak Ken.. geli.. ayo jawab. Kak Ken mau kan jadi Mate-nya Cherry. Cherry kan cantik, manis, imut. Cherry juga seksi dan berisi. Kak Ken tidak akan malu dan puas  jika menjadi Mate-nya Cherry." Ucap gadis itu mempromosikan dirinya. Hal itu membuat keempat pria itu melotot kaget mendengarnya.

"Charlotte Aumerry. Dari mana kau tau kata-kata laknat itu." Tanya Kean dengan marah.

"Cherry suka mendengarnya dari wanita-wanita yang suka datang ke kamar kak Kean." Jawab gadis itu dengan polos. Yang membuat ketiga pria itu berdecak kesal pada Kean.

"Seharusnya kau berhenti berganti-ganti wanita, Kean." Ujar Kharel dengan nada datar dan tatapan sinisnya pada Kean yang salah tingkah.

"Ck. Kean, kau marah pada adikmu karna mengucapkan kata-kata laknat itu. Padahal kau sendiri yang membuka peluang untuk hal itu. Kau sering membawa wanita penghibur untuk menghangatkan ranjangmu." Perkataan Ryan membuat Ken tertawa kencang.

"Kak Ken, wanita penghibur itu apa? Kenapa wanita itu menghangatkan ranjang Kak Kean?" Tanya Charlotte dengan nada polosnya. Belum sempat Ken menjawab Kharel lebih dahulu menyelanya.

"Bukan apa-apa. Jangan dengarkan perkataan Ryan. Dia hanya sembarangan bicara."

Sedangkan Ken ia hanya terkekeh geli melihat tatapan tajam Kharel yang ditujukan padanya lalu mengalihkan tatapannya kepada Charlotte yang ada dalam gendongannya.

"Cherry gak perlu tau apa itu wanita penghibur. Cherry hanya cukup tau kalau Kak Ken akan selalau menyayangi Cherry. Dan tidak akan membiarkan Cherry terluka." Ujar Ken dengan senyum menawannya lalu mencium  kening Cherry dengan lembut.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Asdfjklmnopqrstuvwxyzzzzzzzzzz..
Heyyoooo gimana part ini?
Penasaran kelanjutannya?

× DON'T JUDGE MY STORY ×
× AND PLEASE, DON'T COPY MY STORY ×

⚠IF YOU LIKE MY STORY, DON'T FORGET TO VOTE 🌟 AND COMMENT 💬⚠

FOLLOW MY ACCOUNT!

Love you Guys💙,
Sorbey

My Mate • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang