• MM 05 : Menemukanmu! •✔

30.3K 3K 32
                                    

PART SUDAH DI REVISI YA :)
JANGAN LUPA UNTUK VOTE SAMA COMMENT YA!
KALAU PUN KALIAN BACA OFFLINE, VOTE AJA GAK PAPA. KARNA PAS KALIAN ONLINE, VOTE NYA ITU BAKALAN MASUK KOK :)
LOVE YOU GUYS💙

_______________________________________________

•Part 05 : Menemukanmu!•H a p p y R e a d i n g ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 05 : Menemukanmu!•
H a p p y R e a d i n g ❤
.
.
.

Kharel meletakkan tubuh Scarlett secara perlahan diatas ranjangnya. Dengan segera ia memanggil Dokter kepercayaan keluarga Harvest .

"Kenapa kau lama sekali!" Ucap Kharel kesal. Karna Dokter yang ia panggil datang lama sekali.

"Maafkan saya Alpha. Salahkan saja diri anda yang tiba-tiba meminta saya untuk datang ke pack dalam waktu 10 menit. Apakah anda tidak tahu bahwa perjalanan dari rumah sakit kota menuju pack ini membutuhkan waktu selama 15 menit?" Jawab Dokter itu sekaligus menyindir Kharel .

"Kau ingin ku hukum? Kau berani menentang ku?" Seru Kharel marah.

"Maaf kan saya Alpha."

"Sudahlah. Aku tidak ingin bermain-main lagi. Cepat kau periksa dia Ken." Ucap Kharel memerintah Ken, Dokter pribadi keluarga mereka.

"Baiklah."

"Apakah kau tidak ingin keluar?" Tanya Ken pada Kharel. Sedangkan Kharel, ia menaikan satu alisnga.

"Ck! Aku tak yakin bahwa kau dapat menahan Laiv agar tidak membunuhku." Ken berdecak kesal melihat Kharel yang tak paham.

"Maksudmu?"

"Dia mate-mu bukan?"

"Bagaimana bisa kau tahu?"

"Ck! Jika kau terus bertanya maka calon Luna pack ini tidak akan selamat. Lebih baik kau langsung keluar dan jangan banyak protes!"

Kharel keluar dengan rasa kesalnya. Namun, ia juga tidak bisa memungkiri bahwa nanti jika Laiv melihat bahwa ada laki-laki lain yang menyentuh mate-nya maka ia akan menyerangnya. Tak perduli siapapun mereka. Laiv sangat posesif.

Kharel mengumpati Ken saat ia menunggu di luar kamar pribadinya.

Dasar dokter sialan! Bisa-bisanya dia memerintah diriku. Awas saja, jika aku tidak memerlukannya sekarang sudah bisa ku pastikan dia akan ku hajar sampai mati.

Kenapa dia lama sekali. Ini sudah lebih dari 15 menit aku menunggu.

Kharel terus membatin dengan tak sabaran.

*ceklek*

"Ada yang ingin aku katakan. Tapi tidak disini. Apakah kau punya tempat?" Tanya Ken setelah dia selesai memeriksa Mate- Kharel.

"Kita ke ruang kerjaku." Ujar Kharel lalu berjalan di depan Ken.

Apa yang akan dia katakan. Apakah ada masalah yang serius, batin Kharel alu masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Kharel langsung pada Ken.

"Apa kau tahu luka yang ada di tubuhnya sangat banyak. Terlebih di bagian tangannya dan juga bagian kakinya." Ucapan Ken membuat tubuh Kharel menegang dan Laiv mengeram marah.

"Apakah lukanya parah?" Tanya Kharel pada Ken.

"Tidak. Dia memang mendapat banyak luka tapi luka itu tidaklah parah." Jawab Ken pada Kharel sehingga membuat Kharel dan Laiv merasa sedikit tenang.

"Lalu.., Kau tidak ingin tahu bagaimana dia bisa masuk kedalaman hutan?" Tanya Ken pada Khaarel. Hening sesaat setelah Ken menanyakan pertanyaan itu pada Kharel.

"Aku ingin mencari tahunya. Tapi, aku tidak tahu siapa namanya. Jadi aku menunggunya sampai ia sadar."

"Ck.. dasar bodoh! Apa kau tidak menemukan katu identitasnya?" Tanya Ken pada Kharel lagi sekaligus mengatai Kharel bodoh. Kharel mendelik kesal mendengar Ken menyebutnya bodoh.

"Tidak. Aku tidak menemukan apapun." Jawaban Kharel membuat Ken mengernyitkan dahinya.

"Tapi aku menemukan sesuatu di dalam jaketnya." Ucapan Ken membuat Laiv yang berada dalam diri Kharel mengamuk dan berusaha untuk keluar.

Sial! Sepertinya Ken memang ingin memancing amarah Laiv.

"Ck! Dasar serigala temperamen. Kau harusnya berterima kasih padaku. Karna aku sudah tahu siapa nama mate-mu itu." Ucap Ken sambil menyindir Laiv.

"Katakan!  Siapa namanya. Dan satu lagi jangan sampai aku membiarkan Laiv mengambil ahli tubuhku dan langsung membunuhmu." Ucap Kharel kesal karna Ken tidak memberitahu siapa nama mate-nya.

"Jika kau membunuhku maka kau tidak akan tahu siapa nama mate-mu." Ucap Ken sambil bermain-main lagi.

Kharel yang sudah muak dengan permainan Ken pun langsung berdiri dan mencengkeram kerah bajunya.

"Wih..., santai dong. Iya.. iya! Biar ku beritahu siapa namanya. Tapi lepaskan dulu. Aku susah bernafas." Kharel melepaskan cengkeramannya pada Ken lalu kembali duduk dengan tenang.

"Namanya itu-Scarlett Johansson."

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

× DON'T JUDGE MY STORY ×
× AND PLEASE, DON'T COPY MY STORY ×

⚠IF YOU LIKE MY STORY, DON'T FORGET TO VOTE 🌟 AND COMMENT 💬

FOLLOW MY ACCOUNT!

Love you Guys💙,
Sorbey.

My Mate • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang