• MM : ExtraPart I •✔

10.8K 971 3
                                    

PART SUDAH DI REVISI YA :)
JANGAN LUPA UNTUK VOTE SAMA COMMENT YA!
KALAU PUN KALIAN BACA OFFLINE, VOTE AJA GAK PAPA. KARNA PAS KALIAN ONLINE, VOTE NYA ITU BAKALAN MASUK KOK :)
LOVE YOU GUYS💙

_______________________________________________

• Part  : ExtraPart I  •Ha p p y  R e a d i n g ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part  : ExtraPart I  •
Ha p p y  R e a d i n g ❤

.
.
.

Ken memaki kesal entah harus melampiaskan kekesalannya pada siapa. Siapa yang membuatnya tapi siapa yang di susahkan. Benar-benar sangat menguras emosi Ken.

"Sekarang apa lagi?" Tanya Ken mencoba menahan kekesalannya.

"Aku ingin ke dunia manusia. Pengen makan di restoran AvTax. Pengen nyobain menu terbaru mereka."

"Kau bisa pergi sendiri tanpa harus memanggilku!" Ken berteriak kesal.

Demi apapun dia baru saja kembali dari dunia manusia dan saat ini harus pergi lagi ke sana? Bunuh saja Ken.

"Kau tak ingin menemaniku?" Dengan suara yang ingin menangis orang itu menatap Ken dengan mata yang berkaca-kaca.

Ken mengacak rambutnya kesal. "Arghh. Bisa gila aku lama-lama."

Ryan mengernyit heran melihat Ken yang mengacak rambutnya.

"Kau kenapa?" Tanya Ryan yang datang bersama mate-nya, Lysa.

"Diamlah. Dimana Kharel?"

Ryan mengangkat bahu nya acuh. "Alpha mungkin berada  di ruang kerjanya."

Ken langsung pergi meninggalkan mereka semua menuju ruang kerja Kharel. Meninggalkan orang yang membuatnya kesal.

"Ken! Kau tidak mau menemaniku!" Teriak orang itu yang tak ditanggapi oleh Ken.

Brak.

Pintu ruang kerja Kharel terbuka dengan kasar.

Kharel menatap tajam orang yang membuka pintunya dengan kasar. "Kau seharusnya tau sopan santun, Ken."

Ken mendengus kesal lalu mendelik kepada Kharel. "Seharusnya kau yang menuruti keinginannya. Kenapa jadi aku!"

Kharel mengernyit heran mendengar perkataan Ken. "Apa maksudmu? Keinginan siapa?"

Dengan berdecak kesal Ken menjawab pertanyaan Kharel. "Siapa lagi? Istrimu yang kau cintai itu! Mate-mu! Luna Queen! Scarlett!"

"Apa yang dia minta?"

"Dia memanggilku untuk datang kesini agar menemaninya makan di restoran yang berada di dunia manusia!" Ucap Ken mengebu-ngebu.

"Lalu apa masalahnya? Bukannya itu hal biasa?"

"Masalahnya kau yang membuatnya hamil tapi aku yang harus repot ketika dia mengidam!" Pekik Ken kesal.

"Jadi kau tak suka jika aku meminta tolong padamu? Jika tak suka maka katakan! Jangan marah-marah pada suamiku!" Scarlett pergi meninggalkan ruang kerja Kharel sambil memegang perutnya yang besar.

Ya. Scarlett tengah hamil. Usia kandungannya saat ini memasuki 5 bulan. Usia kandungan bagi bayi werewolf adalah 7 bulan. 2 bulan lagi adalah bulan kelahiran anak mereka yang pertama.

"B-bukan seperti itu, Scar!" Pekik Ken panik lalu mengejar Scarlett di ikuti oleh Kharel.

"Apa!" Sentak Scarlett

"A-aku em, itu. Aku tak bermaksud seperti itu. Hanya saja aku kesal. Kau meminta selalu di saat yang tak tepat. Aku memiliki jadwal operasi 3 jam lagi. Dan aku buru-buru datang dari dunia manusia ke sini. Tapi, kau justru ingin ke dunia manusia. Aku lelah bolak-balik seperti itu. Belum lagi aku akan melakukan operasi. Tenagaku akan terkuras lebih banyak." Jelas Ken pada Scarlett.

"Tapi kau mengatakan setiap aku mengidam! Bukan hanya hari ini."

"Tidak." Bantah Ken. "Setiap kau mengidam aku pasti sedang melakukan tugas ku. Selalu seperti itu. Entah di Rumah Sakit Pack ataupun di Rumah Sakit yang berada di dunia manusia. Kau selalu memanggilku ketika aku akan bertugas. Apa kau tak ingat aku selalu memakai jas putih ku jika ke sini untuk memenuhi keinginanmu?"

Scarlett terdiam dan mengingat-ingat apa yanh di ucapkan Ken. Memang benar, Ken selalu memakai jas putihnya. Bahkan, saat ini pun juga Ken mengenakan jas putih dokter nya.

"Maaf." Cicit Scarlett pelan.

Ken menghela nafasnya kasar. "Aku bukannya tak ingin memenuhi keinginamu, Scar. Kau sedang mengandung keponakanku. Aku akan dengan senang hati menuruti permintaanmu. Tapi, aku harap waktunya tepat. Baiklah. Lupakan. Bersiaplah kita akan ke dunia manusia sekarang."

Scarlett menggelengkan kepalanya. "Tidak usah. Kau akan ada operasi. Lain kali saja."

Ken tau Scarlett tak rela menundanya. Karna dia ingin pergi sekarang. Tapi, dia tak enak pada Ken. Ken harus bekerja. Dia juga tak tau kenapa harus Ken yang memenuhi ngidamnya. Sedangkan Kharel? Dia sangat enak. Scarlett hanya ingin bermanja-manja dengan Kharel tanpa harus menyusahkan Kharel dengan permintaannya yang terkadang aneh-aneh. Selama dia hamil, orang yang menuruti ngidamnya adalah Ken, Ryan, Kean, dan Zean. Tapi, yang paling sering di repotkan adalah Ken.

"Tak apa. Kau bisa menunggu sebentar di ruanganku. Lalu kita bisa pergi ke restoran itu." Ucap Ken.

"Ayo mate. Aku akan ikut. Kita akan menunggu di apartemen saja sampai pekerjaan Ken selesai."
Kharel membawa Scarlett ke dalam kamar mereka untuk bersiap-siap.

"Apa yang kau katakan di ruang kerja Alpha tadi? Sampai Luna terlihat kesal denganmu tadi?" Tanya Ryan penasaran.

"Aku tak sengaja bilang bahwa aku kerepotan memenuhinya mengidam. Kharel yang membuatnya hamil tapi aku yang kesulitan memenuhi keinginannya." Jawab Ken dengan pasrah.

"Seharusnya kau tak mengatakan hal itu. Ibu hamil akan merasakan sensitif yang sangat tinggi. Beruntung Luna tak benar-benar marah padamu."

"Aku tau." Ken membalas perkataan Ryan.

"Ken. Ayo! Nanti kau akan terlambat melakukan operasi." Teriak Scarlett yang sudah siap bersama Kharel.

"Baiklah. Ayo pergi." Ken pergi keluar Istana Werewolf di ikuti oleh Scarlett di belakangnya.

"Jaga Istana ini. Jika terjadi sesuatu hubungi aku. Jika tak memungkinkan. Minta bantuan Daddy ku." Ucap Kharel pada Ryan sebelum pergi bersama Mate-nya ke dunia manusia.

"Baik Alpha."

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
× DON'T JUDGE MY STORY ×
× AND PLEASE, DON'T COPY MY STORY ×

⚠IF YOU LIKE MY STORY, DON'T FORGET TO VOTE 🌟 AND COMMENT 💬⚠

FOLLOW MY ACCOUNT!

Love you Guys💙,
Sorbey

My Mate • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang