• MM 07 : Tak bisa pergi •✔

26.3K 2.6K 38
                                    

PART MULAI DI REVISI YA :)
JANGAN LUPA UNTUK VOTE SAMA COMMENT YA!
KALAU PUN KALIAN BACA OFFLINE, VOTE AJA GAK PAPA. KARNA PAS KALIAN ONLINE, VOTE NYA ITU BAKALAN MASUK KOK :)
LOVE YOU GUYS💙

____________________________________________

• Part 07 : Tak bisa pergi•H a p p y  R e a d i n g ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 07 : Tak bisa pergi•
H a p p y  R e a d i n g ❤
.
.
.

Scarlett hanya terdiam di dalam kamar pribadi milik Kharel. Hingga seorang wanita yang dipanggil sebagai omega datang ke kamar milik Kharel dengan membawa pakaian untuk Scarlett.

Tok.. tok.. tok..

"Luna." Panggil omega itu dengan tunduk dan hormat. Sedangkan Scarlett hanya bisa memasang wajah binggung.

"Hah?"

"Maaf Luna, saya omega disini. Saya yang diminta oleh Alpha untuk membawakan Luna pakaian untuk berganti." Ucap omega itu sambil memberikan pakaian kepada Scarlett.

"Eh?  Mm.. begini nama saya bukan Luna tapi Scarlett."  Ucapan Scarlett membuat omega itu tersenyum dengan tingkah polos Scarlett. Omega itu berpikir jika Luna mereka tidaklah sama seperti mereka, melainkan hanya manusia biasa.

"Ini pakaian untuk anda Luna. Dan sebaiknya anda segera bersiap dan turun untuk sarapan bersama dengan Alpha. Karna, Alpha menunggu anda di sana Luna. Saya permisi Luna."

Omega itu pun pergi meninggalkan Scarlett yang masih diam dan binggung.

Namun, karna tak ingin larut dalam semuanya itu, Scarlett segera memasuki kamar mandi agar ia dapat pergi dari sini.

Belum sempat Scarlett menghilangkan rasa penasarannya dan rasa bingung-nya. Ia kembali di kejutkan dengan rasa takjubnya ketika memasuki kamar mandi.

Semua yang ada di dalam kamar mandi ini terlihat sangatlah mewah dan klasik. Rasanya ingin sekali Scarlett berlama-lama didalam sana jika tidak mengingat bahwa ini bukanlah tempatnya.

'Tempat apa sebenarnya ini, besarnya 3 kali lipat dari mansion milik kedua orangtua ku. Semuanya terlihat mewah dan klasik, membuatku tenang berada disini. Hm.. lebih baik aku cepat mandi dan segera turun.' Batin, Scarlett.

"Apakah ini pakaiannya? Kenapa ukurannya bisa sesuai dengan tubuhku?" 

"Lihatlah ini sangat pas di tubuhku, apakah aku pantas memakainya. Ini sangatlah mahal."

Batin Scarlett bertanya-tanya.

Tok.. tok.. tok..

Ceklek.

"Luna. Saya diminta Alpha menjemput anda untuk turun ke bawah dan sarapan bersama dengan Alpha."

"Oh.. iya, maaf merepotkanmu. Eum siapa namamu? Sepertinya kita seumuran." Tanya Scarlett pada perempuan yang sama saat mengantarkan pakaian untukku tadi.

"Nama saya Risa, Luna. Saya omega yang ditunjuk oleh Alpha untuk menjadi pelayan pribadi anda. Karna disini saya yang omega yang paling muda. Umur saya 20 tahun"

Jadi namanya Risa, benar bukan tebakanku. Dia seumuran denganku.

"Baiklah, Risa kita seumuran. Aku tidak mau kau berbicara formal denganku. Dan juga namaku Scarlett bukan Luna jadi kau cukup memanggilku Scar atau Arlet jika namaku terlalu susah untuk disebut. Oh ya, satu lagi. Kau bukan pelayan pribadiku tapi temanku. Ok."

Omega itu menggeleng pada Scarlett. Menolak usulan Scarlett. "Tidak Luna, saya tidak bisa. Anda adalah Luna saya. Lebih tepatnya Luna di pack ini. Jadi sudah seharusnya kami menghormati Luna seperti kami menghormati Alpha."

"Aish.. tak bisakah kau berhenti memanggilku Luna! Sudahlah, ayo kita sarapan." Ajak Scarlett sambil mengandeng tangannya. Omega itu sempat meminta Scarlett untuk melpaskan tangan nya. Namun, Scarlett mengabaikannya.

Sesampainya mereka diruang makan. Scarlett melihat pria yang sama. Pria yang memasuki kamar yang ia tempati tadi. Tiba-tiba pria itu  beranjak dari kursi dan datang menghampiri Scarlett.

"Kenapa kamu lama sekali, mate? Aku bosan menunggumu sendirian disini."

Ck.. lagi-lagi dia memanggilku mate, batin Scarlett sedikit kesal.

"Tunggu dulu!" Seru Scarlett yang membuat pria  terhenti. Pria itu menaikan alisnya binggung, seolah meminta Scarlett untuk melanjutkan perkataannya.

"Aku bukan mate-mu. Dan tolong antarkan aku pulang." Ucapan Scarlett sukses membuat rahang pria itu mengeras dan matanya menatap Scarlett dengan tajam.

Scarlett merasa ketakutan melihatnya. Namun, Scarlett berusaha tenang karna memang Scarlett merasa bahwa ia bukan mate- pria itu. Dan Scarlett ingin pulang.

"Aku mohon, antarkan aku pulang. Dan aku janji akan mencarikanmu mate-mu yang sebenarnya."

"Kamu mate-ku! Dan ini tempatmu. Kamu tidak akan kemana-mana mate."  ucap pria itu dengan suara yang keras dan menekankan kata mate.

Dan itu membuat Scarlett ketakutan dan seketika pertahanan-nya runtuh.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

× DON'T JUDGE MY STORY ×
× AND PLEASE, DON'T COPY MY STORY ×

⚠IF YOU LIKE MY STORY, DON'T FORGET TO VOTE 🌟 AND COMMENT 💬

FOLLOW MY ACCOUNT!

Love you Guys💙,
Sorbey.

My Mate • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang