• MM 02 : Kesalahan Pertama •✔

30.9K 2.8K 17
                                    

PART SUDAH DI REVISI YA :)
JANGAN LUPA UNTUK VOTE SAMA COMMENT YA!
KALAU PUN KALIAN BACA OFFLINE, VOTE AJA GAK PAPA. KARNA PAS KALIAN ONLINE, VOTE NYA ITU BAKALAN MASUK KOK :)
LOVE YOU GUYS💙

_____________________________________________

• Part 02 : Kesalahan Pertama •H a p p y R e a d i n g ❤

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

• Part 02 : Kesalahan Pertama •
H a p p y R e a d i n g ❤
.
.
.

Scarlett memeriksa berkas yang diberikan oleh Ben sesaat setelah Scarlett sampai di kantor.

Sejenak Scarlett teringat tentang masalahnya dengan Ben tadi. Sungguh, demi apapun Scarlett tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan Ben.

Scarlett sungguh tidak bermaksud. Ben adalah seorang pria yang termasuk dalam kategorial tampan dan juga baik. Ben suka menolong Scarlett bahkan ketika Scarlett diejek oleh karyawan lainnya. Ben selalu membelanya dan menegur karyawan-karyawan yang mengejek Scarlett.

Ben adalah sosok malaikat yang dikirim oleh Tuhan untuk menolong dan melindungi Scarlett.

Namun, Scarlett dengan tidak sengaja telah melukai perasaan Ben. Sungguh, Scarlett tidak ingin Ben marah dan menjahui Scarlett.

Hanya Ben lah satu-satunya teman yang Scarlett miliki di perusahaan ini. Lamunan Scarlett tentang masalahnya dan Ben terhenti sesaat karna ada orang yang mengetuk pintu ruangan-nya.

"Masuk!" Teriak Scarlett dari dalam ruangannya, menyuruh orang yang berada di balik pintu ruangannya untuk masuk ke dalam.

"Permisi Mrs. Johansson. Ini, saya hanya ingin mengantarkan berkas ini. Mr. Ben menyuruhku untuk memberikan berkas yang tertinggal karna beliau masih ada pekerjaan yang lain."

"Baiklah terimakasih, kamu boleh kembali ke tempatmu."

Ada apa dengan Ben? Apakah ia masih marah padaku? Aku harus meminta maaf padanya, ya harus. Aku akan mengajaknya untuk makan siang bersama.

Di sisi lain, Ben sedang memikirkan masalah tentang diri nya dan Scarlett pagi tadi.

Mengapa ia sangat sombong hari ini? Tidak seperti biasanya. Apa karena kami sudah berbeda posisi? Aku sudah salah menilainya. Dia hanyalah parasit seperti yang dikatakan oleh yang lainnya.

Tok..tok..tok...

"Masuk!" Seru Ben menyuruh orang yang berada di balik pintu ruangannya untuk masuk.

"Permisi Mr. Ben. Saya hanya ingin mengantarkan minuman ini pada anda. Karna saya perhatikan anda kurang semangat setelah keluar dari ruangan bitch itu." ucap perempuan yang bernama Laura sambil menekankan kata bitch pada kalimat yang ia katakan.

"Dia bukan seorang bitch." Jawab Ben dengan datar.

Oh. Lihatlah! Setelah dia tidak menganggapku tadi, aku masih saja membelanya dan mengatakan bahwa dia bukanlah seorang bitch. Apakah aku sudah terlanjur menyukainya?

"Hah! Yang benar saja, perlu anda ketahui Mr. Ben yang terhormat. Kemarin malam saya melihat dia di pinggiran jalan di dekat Bar. Apa bukan Bitch namanya kalau ia tidak berada di dekat Bar?" Lagi-lagi Laura berusaha menjelekan Scarlett dan Ben semakin tidak menyukai hal itu.

"Lalu apakah kau bukan seorang bitch? Bukankah kau juga berada di dekat bar itu? Atau jangan-jangan kau adalah salah satu pelanggan di Bar itu?"

Ucapan Ben barusan dapat membuat Laura terdiam sejenak lalu kembali berbicara.

"Terserah anda Mr. Ben. Setidaknya jika anda butuh bantuan untuk menyingkirkan Bitch itu. Kami semua siap membantu anda, karna tinggal anda sajalah yang tidak setuju dengan rencana kami."

Laura pergi setelah mengatakan hal itu. Memang benar, hanya Ben saja lah yang tidak menyukai rencana mereka untuk menyingkirkan Scarlett. Mereka berencana untuk menjebak Scarlett, jebakan itu dapat menguntungkan mereka semua, karna jika Scarlett keluar dari perusahaan ini maka posisi mereka semua akan aman.

Tiba sudah saatnya makan siang, Scarlett berencana untuk mengajak Ben untuk makan bersamanya.

Scarlett akan meminta maaf pada Ben karna Scarlett telah menyinggung perasaan Ben dengan tidak sengaja.

Scarlett melihat Ben yang baru keluar dari ruangannya pun berinisiatif untuk memanggilnya.

"Mr. Ben."

Teriakan Scarlett membuat Ben berbalik badan menghadap ke arahnya. Scarlett berlari menghampiri Ben.

"Kau ingin makan siang bukan? Bagaimana jika kita makan siang bersama?"

"Hahahaha.. Makan siang bersama bitch sepertimu? Tentu Ben akan memilih untuk makan siang bersamaku. Benarkan Ben?" Perkataan itu bukanlah jawaban dari mulut Ben melainkan dari mulut Laura yang tiba-tiba datang lalu mengandeng tangan Ben.

"Ben~" panggil Scarlett lirih berharap Ben mau makan siang bersamanya.

"Maaf anda sudah lihat sendiri Mrs. Johansson. Bukannya saya menolak ajakan dari anda untuk makan siang bersama. Namun, siang ini saya ingin makan siang bersama Laura. Saya permisi."

Ben langsung meninggalkan Scarlett sambil mengandeng tangan Laura untuk pergi makan siang.

"Lihatlah dia. Bahkan Ben pun sudah berpihak kepada kita."

"Ia sepertinya ia sudah membuat kesalahan."

"Kau benar. Bukankah selama ini hanya Ben lah yang membelanya?"

"Sepertinya ia sudah tidak memiliki seorang pun di sisi-nya."

"Semoga dia sadar diri dan menggundurkan diri dari perusahaan ini."

"Kalian benar. Aku sangat muak melihatnya."

"Benar-benar menjijikan!"

Bisikan - bisikan itu terdengar oleh Scarlett hingga ia keluar dari lobby perusahaan Harvest's.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Pengennya besok update Revisi part 2 tapi, tangan dah gatel pen update wkwk.

× DON'T JUDGE MY STORY ×
× AND PLEASE, DON'T COPY MY STORY ×

⚠IF YOU LIKE MY STORY, DON'T FORGET TO VOTE 🌟 AND COMMENT 💬⚠

FOLLOW MY ACCOUNT!

Love you Guys💙,
Sorbey.

My Mate • END •Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ