• MM 09 : Bukan Mitos •✔

21.9K 2.4K 14
                                    

PART MULAI DI REVISI YA :)
JANGAN LUPA UNTUK VOTE SAMA COMMENT YA!
KALAU PUN KALIAN BACA OFFLINE, VOTE AJA GAK PAPA. KARNA PAS KALIAN ONLINE, VOTE NYA ITU BAKALAN MASUK KOK :)
LOVE YOU GUYS💙

____________________________________________

•Part 09 : Bukan Mitos•H a p p y  R e a d i n g ❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Part 09 : Bukan Mitos•
H a p p y  R e a d i n g ❤
.
.
.

'Apa yang ingin dia katakan padaku? Sepertinya ini adalah hal yang serius.' Batin Scarlett

"Apa yang ingin kamu katakan, El?" Tanya Scarlett ketika mereka sudah sampai dikamar milik Kharel.

Kharel menuntun Scarlert ke-ranjang nya dan mendudukan Scarlett disana.

"Apa kamu percaya padaku?" Tanya Kharel  sambil menatap mata Scarlett. Scarlett terpaku melihat wajah Kharel yang nyaris terlihat sempurna. Terlebih lagi bola mata Kharel yang indah berwarna coklat ke-emasan.

Tersadar dari keterpakuannya, Scarlett hanya menganggukan kepalanya ragu.

"Kamu ragu padaku, mate?"

Ah, sial. Bagaimana bisa dia tau.

"T-tidak, kenapa?" Tanya Scarlett berusaha menutupi kegugupan-nya.

"Apa kamu percaya dengan vampire, werewolf, fairy, mermaid, wizard dan makhluk mitos sejenis itu?"

Tubuh Scarlett menegang.

Kenapa Kharel  menanyakan hal itu pada Scarlett. Apa Kharel juga sama sepertinya?

Apa Kharel juga melihat para vampire dan juga wolf yang sedang bertarung malam itu.  Arghh... apa yang harus ku jawab. Batin, Scarlett.

"Memangnya kenapa?"

"Cukup jawab pertanyaanku saja mate."

Mate. Lagi-lagi dia memanggil Scarlett dengan sebutan mate.

Ya, walaupun harus Scarlett akui bahwa ia sekarang menyukai panggilan itu.

"Entalah.., aku tidak tau."

Jawaban yang Scarlett berikan  membuat Kharel kecewa, terlihat dari raut wajah Kharel.

"Apa kamu akan percaya jika aku menunjukan kepadamu salah satu dari mereka?"

Tanya Kharel pada Scarlett.

Menunjukan salah satu dari mereka. Apakah ia bisa?

"Maksudmu?"

"Aku seorang werewolf. Aku Alpha di Blackmoon pack ini. Dan kau adalah mate-ku, yang akan menjadi Luna di pack ini. Pendamping hidupku."

Ucapa Kharel membuat diri Scarlett terdiam membeku seketika.

Kharel seorang Werewolf? Apakah ini mimpi?

"Kamu bercanda?! Kamu tau? Candaan-mu itu  sangat-lah tidak lucu!" Ucap Scareltt dengan ketus menampik semua rasa takut, gelisah, sedih dan bingung.

"Aku sudah tau pasti kamu tidak akan percaya. Tapi akan ku buktikan bahwa aku adalah seorang werewolf. Dan ku harap kamu tidak akan takut melihat wujud wolfku." Ucap Kharel dengan serius.

"A.., a-ku," nafas Scarlett tercekat melihat tatapan Kharel yang sangat serius. Scarlett yakin Kharel tidak berbohong.

"Bisakah aku melihat wujud serigalamu?" Tanya Scarlett ketika ia sudah berhasil mengusai diri-nya kembali.

Kharel terlihat terkejut dan langsung mengiyakan permintaan Scarlett.

"Baiklah. Bersiaplah bertemu dengan Laiv, sayang." Ucapan Kharel yang memanggil Scarlett sayang  membuat pipi Scarlett memanas.

Tunggu! Laiv? Siapa dia?

"Em.., El!" Panggil Scarlett cepat. Sedangkan Kharel, dia mengangkat alisnya. Sepertinya itu adalah kebiasaan-nya.

"Siapa Laiv?"

Kharel hanya tersenyum dan meminta Scarlett  untuk menutup matanya dan tidak menjawab pertanyaan Scarlett.

Krek.

Scarlett mendengar suara bunyi patahan tulang. Namun, Scarlett tidak berani membuka mata-nya sampai Scarlett merasa ada sebuah jilatan di pipi-nya.

Scarlett menahan nafas-nya. Ternyata Kharel tidak berbohong. Dia benar-benar seorang werewolf.

Tunggu! Mata ini?

"El.. Apakah  kamu yang menolongku ketika aku hampir diserang oleh segerombolan werewolf?" Tanya Scarlett padan Kharel seraya mendekati Kharel m. Sedangkan Kharel, ia hanya mengangguk sambil menjilati pipi Scarlett.

"Terimakasih El." ucap Scarlett dengan tulus. Namun, Kharel terlihat mengeram tak suka. Apa Scarlett salah?

Scarlett terdiam dan berfikir. Apakah dia Laiv yang dimaksud oleh Kharel?

"A-apakah kamu Laiv?" Tanya Scarlett hati-hati.

Sedangkan Laiv, ia mengaum senang sambil menjilati wajah Scarlett  dan mendorong Scarlett.  Scarlett yang tak siap pun berakhir dengan jatuh di atas lantai berkarpet bulu dengan Laiv yang berada diatasnya.

Scarletr bermain dengan Laiv bahkan memeluk tubuh besar Laiv  hingga ia mengantuk dan berakhiran dipelukan Laiv yang hangat.

Kharel merasa lega saat ini.

Kharel sempat berfikir bahwa Scarlett akan takut pada-nya dan menjauh karna ia bukanlah seorang  manusia. Namun, semua ke-khawatiran itu berubah menjadi perasaan senang.

Scarlett benar-benar menerima keberadaan Laiv dengan senang hati. Bahkan Scarlett sampai terdidur ketika ia bermain bersama dengan Laiv.

Dan sekarang Scarlett sedang berada dalam dekapan Kharel.

Kharel sudah berubah kembali menjadi manusia dan mengangkat tubuh Scarlett ke atas tempat tidur.

Lalu Kharel kembali memakai pakaiannya tanpa atasan dan ikut bergabung dengan Scarlett ke alam mimpi.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

× DON'T JUDGE MY STORY ×
× AND PLEASE, DON'T COPY MY STORY ×

⚠IF YOU LIKE MY STORY, DON'T FORGET TO VOTE 🌟 AND COMMENT 💬⚠

FOLLOW MY ACCOUNT!

Love you Guys💙,
Sorbey.

My Mate • END •Where stories live. Discover now