Bagian 29

31.7K 2.3K 622
                                    

Hari ini adalah hari classmeeting terakhir, sekaligus final dari semua perlombaan yang membuat semua murid SMA Prada semangat sekali. Setiap kelas ingin saling menunjukkan siapa yang pantas menjadi pemenang.

Lea sejak tiba pun sibuk membuat laporan bersama rea, sebelum jam setengah sembilan nanti ia tampil lea memilih mengerjakan kerjaannya yang sudah menumpuk agar tidak terlalu jadi beban.

"Sarapan dulu le, nanti lo tampil dance kan?" tanya kara.

"Iya bentar lagi, nanggung nih" jawab lea tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop, rasanya badan lea pegal sekali, sehabis jadi panitia kemarin ia tidak langsung pulang karena latihan dance di kelas, bahkan banyak anak kelas lain juga yang di sekolah sampai malam. Beberapa panitia osis juga tidur di sekolah, karena memang tradisi jika ada acara disekolah panitia akan tidur meskipun tidak semuanya.

"Lea dipanggil temen kelas lo" beritahu reta dari pintu ruang sekretaris.

"Owh iya, makasih ret" buru-buru lea mematikan laptonya lalu sedikit terburu-buru turun ke bawah karena mabes osisnya berada dilantai dua.

"Lama banget sih le" omel kina yang dibalas peace oleh lea, ia segera berganti baju.

"Sini pake make up dikit biar nggak pucet" kata kara membuat lea pasrah di dandani perempuan itu.

"Lipstiknya jangan merah banget, yang ini pink aja" protes lea saat kara hendak memakaikan lipstik merah yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Denger-denger ada anak baru lo dikelas ips 2" ujar sinta, teman sekelasnya.

"Masak? bukannya kita kan bentar lagi ujian" heran kina.

"Koneksi" jawab sukma singkat.

"Benar juga, eh suk lo tadi kok bisa bareng rigel berangkatnya?" tanya kara mulai kepo.

"Ya bisalah kita kan serumah"

"APA??" bukan hanya kara, kina, dan sinta yang terkejut lea bahkan reflek juga terkejut.

"Lo sama rigel nggak kayak novel yang dijodohin terus nikah pas SMA kan?" curiga sinta, namun bukannya menjawab sukma malah keluar dari ruang ganti tanpa mendengarkan teriakan sinta dan kara yang sudah misuh-misuh tidak jelas.

"Dahlah ntar aja introgasinya, yuk buruan bentar lagi tampil" bijak kina.

Lagu twice yes or yes memulai penampilan lea dan kina yang menjadi center, sorakan dari teman-temannya semakin keras saat mereka tampil meskipun awalnya lea gugup namun saat lagu di putar ia bisa menikmati lagu dan gerakannya.

"KAK LEA KEREN BANGET" suara teriakan anak cowok yang merupakan adik kelas osis atha sendiri membuat atha refleks menolehkan kepalanya dan menatap mereka tajam, namun mereka masih fokus memberi semangat pada lea membuat atha bingung kenapa mereka bisa teriak-teriak seperti itu.

Kebingungannya sudah terjawab saat melihat wajah tengil rozi yang menyelip di antara adik kelasnya, bahkan dengan santai mengedipkan sebelah matanya pada atha sambil tertawa ngakak ditengah-tengah teriakan adik kelasnya.

Sialan batin atha

Seringai diwajah atha muncul saat melihat amel, yang merupakan kekasih rozi berjalan hendak lewat. Karena yang atha tau amel adalah wanita cemburuan membuat atha semakin menunjukkan seyum smirknya.

"Mel" ujar atha pada amel yang hendak lewat, saat ini atha duduk di kursi operator dekat koridor jadi ia bisa melihat lalu lalang murid yang lewat.

"Iya, kenapa tha?" tanya amel bingung, meskipun amel kenal dengan atha namun hubungan mereka tidak sedekat itu, hanya sekedar tau nama satu sama lain karena amel sering menemani rozi futsal bersama atha dan anak osis lain yang juga bersama sang pacar.

Backstreet with My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang