Bagian 42

30.1K 2.3K 221
                                    

"Tadi gue mampir di. . ."

"Rea lo lama amat ditungguin"
Teriakan andre dari luar bersamaan dengan masuknya andre berjalan bersama atha membuat lea dan rea bertambah lemas.

"Ya Allah bantu kami" Batin rea.

"Mana proposalnya?" pinta andre membuat lea dan rea hanya diam saling pandang sedangkan andre dan atha menatap mereka menunggu jawaban.

"Proposalnya hilang, tadi gue udah bawa tapi nggak tau kenapa hilang" jawab lea.

"Hah kok bisa" kata andre bingung.

"Lo tadi sempet mampir dimana le?" tanya rea lagi.

"Gue ke toilet tadi terus gue ninggalin tas gue di wastafel, terus gue liat se..."

"Liat se..?"

"Kita ke toilet" perintah atha membuat mereka segera berjalan ke toilet.

Begitu sampai ada tiga orang perempuan yang berada ditoilet, mereka menunggu ketiga orang itu sampai keluar setelah itu atha menyuruh dua orang temannya yang kebetulan lewat untuk berjaga di depan toilet sebentar menghalangi orang yang akan masuk.

"Lo taruh tasnya disini?" tanya rea menunjuk wastafel yang diangguki oleh lea.

"Liat orang lain yang masuk?" tanya atha.

"Ada sindy tapi habis itu pergi dia juga gak bawa tas, terus pas gue keluar dari toilet ada sesil tapi dia juga gak bawa tas gak mungkin kan ngambil proposal" jelas lea membuat atha berpikir sebentar, mengabaikan andre dan rea yang mengecek satu persatu toilet.

Langkah kaki atha menghampiri tong sampah yang berada di dekat wastafel, ia membuka tutup tempat sampah itu dan benar dugaannya. Proposal yang sedang mereka cari berada di dalam tong sampah masih bersih tanpa ada kotoran sedikit pun, beruntung belum ada orang yang membuang sampah karena setiap pagi tempat sampah disekolah mereka selalu dibersihkan dan entah sebuah kebetulan atau keberuntungan tapi tempat sampah di wastafel hari ini diganti dengan yang baru sehingga proposalnya masih aman dari kotoran.

Atha mengambil proposalnya dari dalam tempat sampah, sekarang yang ia pikirkan adalah siapa yang melakukan ini pada lea. Kemungkinan besar orang itu sama dengan orang yang mengunci lea di kamar mandi dan tugas atha adalah mencari tau siapa pelakunya, jangan sampai ia kecolongan sehingga membuatnya gagal menjaga lea lagi.

"Nah itu proposalnya" kata lea senang melihat atha menemukan proposal yang mereka cari.

"Kok bisa ada di tempat sampah? jahat banget yang nglakuin itu sama lo" perkataan rea membuat lea terdiam, dirinya juga bingung.

Tapi dikepalanya muncul nama sesil senyuman manis sesil tadi pagi sedikit aneh menurutnya. Apa mungkin sesil setega itu melakukan ini padanya? karena menurutnya sesil adalah perempuan baik ia bisa melihat sendiri bagaimana kepribadian gadis itu, tapi kalau bukan sesil siapa? lea sampai bingung.

"Nanti kita cari pelakunya sekarang kita ke pak darto dulu" kata atha membuat lea kembali pada kesadarannya.

"Iya le, lo nggak perlu terlalu mikirin gue janji bakal nemuin pelakunya" yakin rea.

Lea dan rea pergi menemui pak darto disusul dengan andre sedangkan atha masih janggal dengan kejadian ini, ia melihat sekeliling wastafel dan ia menemukan kamera cctv semoga saja itu bisa menjadi solusi permasalahannya batinnya.

"Maaf pak tadi ada sedikit kendala proposal" kata lea saat sudah diruang pak darto.

"Nggakpapa tadi kebetulan saya juga ada tamu" untung saja batin lea dan rea.

"Anggaran dananya aman?"

"Dari bendahara kemarin bilang udah dapat persetujuan dari bu puji pak"

"Setelah sertijab ada acara angkatan kalian, kayak perpisahan mungkin?"

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now