Bagian 36

32.1K 2.8K 532
                                    

Atha seperti orang kesetanan yang melajukan mobilnya dengan kencang, tak peduli umpatan dari pengendara lain yang meneriakinya karena kebut-kebutan di jalan.

"Hallo tha, gue udah lacak keberadaan lea titiknya nunjukin lokasi di sekolahan lo"

"Sampai sekarang?" tanya atha pada orang suruhannya tadi.

"Iya, walaupun gue sedikit ragu karena hp lea mati. Tapi kemungkinan besar iya, soalnya gue coba lacak pake radar hpnya, dan hasilnya nunjukin lea masih di sekitar sekolah"

"Oke makasih bang, bayarannya gue transfer nanti" ucap atha langsung menutup teleponnya sepihak. Beberapa pengawal papanya juga atha suruh ikut membantu.

"Kamu dimana sayang?" gumamnya penuh kekhawatiran.

Begitu sampai di sekolah sudah ada andre, rea, rigel dan sukma yang sudah ia minta untuk datang ke sekolah membantunya mencari lea. Dengan sedikit terburu-buru atha menghampiri mereka semua.

"Langsung masuk aja tha?" tanya sukma.

"Iya, kita susuri semua ruangan disekolah jangan sampai ada yang tertinggal kalau nggak ada baru kita cari diluar sekolah"

Beruntung karena penjaga sekolah mau memberi kunci sehingga mereka bisa punya akses lebih kedalam ruangan disekolahnya. Atha memimpin jalan diikuti sukma dan rea lalu andre dan rigel dibelakangnya.

Nihil

Mereka sudah menyusuri hampir kesemua ruangan di sekolah namun tidak ada, sukma sudah hampir menyerah. Berbagai kemungkinan bersarang dikepalanya, ia benar-benar takut jika lea kenapa-napa.

"Ini yang gue takutin kalau semua orang tau hubungan kalian" Kata sukma membuat atha menoleh ke arahnya.

"Kalau lo nggak mau lea celaka jangan tunjukin hubungan lo sama lea, posisi lo sebagai orang nomer satu disekolah ditambah sama fans alay yang seakan mendewakan lo itu buat lea dalam bahaya da. ." rigel langsung memberi kode agar sukma diam membuat perempuan itu sadar kalau dia sudah ikut campur terlalu jauh mengenai hubungan sahabatnya.

"Tapi gue malah saranin lo segera publish hubungan kalian supaya mereka tidak berspekulasi macam-macam dan menfitnah lea sembarangan" sahut rea.

"Sekarang bukan waktunya debat, kita harus cari cara gimana nemuin lea. mending kita duduk dulu kalian kecapean kayaknya" nasehat andre.

Akhirnya mereka memilih duduk di koridor dengan berbagai pemikiran masing-masing. Sedangkan atha hanya diam, tubuhnya lemas karena belum makan dari tadi siang tapi yang ia pikirkan sekarang bagaimana kondisi lea.

"Kamar mandi 12 Mipa udah belum?" tanya sukma tiba-tiba dengan sedikit berteriak.

"Belum" jawab rigel.

"Kamar mandi, gue yakin lea dikamar mandi karena sebelum pulang dia bilang kebelet" Mendengar ucapan sukma atha langsung berlari menuju kamar mandi anak mipa.

"Leaaa lo di dalem?" teriak rea namun tak ada sahutan.

"Kok kekunci?" tanya sukma.

"Kamar mandinya juga gelap lampunya kayak sengaja dimatiin" komentar andre.

"Kuncinya kenapa banyak banget" ujar atha dengan nada sedikit frustasi.

"Cobain aja satu-satu" kata rigel.

"Bisa" kata atha setelah mencoba lebih dari 10 kunci.

"Saklar lampunya nyalain gelap" Rigel langsung mencari saklar lampu.

"Leaaa" teriak rea histeris saat melihat lea tergeletak di lantai dengan wajah pucat pasi.

Atha langsung mengangkat tubuh lea diikuti dengan rea dan sukma yang ikut berjalan dibelakang atha sedangkan rigel dan andre sudah pergi entah kemana. Demi tuhan atha akan menghukum siapapun yang sudah berani melakukan ini dengan lea.

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now