Bagian 35

32.3K 2.4K 380
                                    

Atha sedang membaca laporan mengenai program kerja osis selama masa kepemimpinannya, masih ada tanggungan graduation party semacam prom night yang akan menjadi kegiatan angkatannya meskipun sepenuhnya nanti acara akan di serahkan ke adik kelas namun ia masih menjadi penanggung jawab.

Saat itu nanti atha hanya akan mengawasi kinerja ketos yang akan memimpin setelah ia purna. Saat membaca rencana kegiatan terbesit dalam pikiran atha saat itu nanti dirinya bisa seperti pasangan lain bersama lea, ia ingin menikmati malam kelulusan bersama lea sebagai pasangannya nanti.

Menikmati malam terakhirnya dimasa putih abu-abunya, apapun yang terjadi nanti atha hanya ingin lea yang menjadi pasangannya jika bukan lea mending ia tak memiliki pasangan.

"Gimana tha ada yang mau di revisi?" tanya retha yang baru saja masuk keruangannya.

"Gak ada lagi selain dekor yang gue minta kemarin"

"Rencananya habis ujian sekolah anak-anak mau jalan bareng semacam perpisahan terakhir katanya" beritahu reta.

"Boleh, gue ngikut aja"

Lalu setelahnya ruangan itu hening, atha yang sibuk membolak-balikkan kertas ditangannya sedangkan reta hanya diam sesekali mencuri pandang pada lelaki di depannya ini.

Tok tok

Bunyi ketokan pintu membuat kedua orang itu sama-sama mengalihkan perhatiannya.

"Masuk" ujar atha.

Begitu orang itu masuk reta langsung melirik atha, binar mata itu? mengapa sangat berbeda saat atha menatap orang lain. Dari tatapannya aja reta dapat mengetahui ada kelembutan, kekaguman dan kasih sayang, ada perbedaan saat atha menatap dirinya dengan perempuan yang baru masuk itu membuat sesak di dada reta. Rasa sesak yang ia sendiri tak dapat mendefinisikan, mengapa harus dia atha? mengapa harus orang yang reta anggap sebagai kawan baiknya sejak ia masuk ke masa putih abu-abu.

Dulu waktu kelas 10 reta sangat dekat dengan lea, ia bahkan sering pergi bersama jika ada rapat. Namun sejak kelas 11 reta sedikit menjauhi lea karena banyak orang yang lebih melihat lea, mengagumi lea, memuji lea tanpa sedikit pun yang meliriknya. Apa sebegitu pengaruhnya punya wajah cantik? bahkan saat ia sudah menjadi seorang wakil ketua osis, berprestasi masih saja banyak orang yang lebih melihat lea, kenapa?.

"Eh retha" sapa lea membuatnya sadar dari lamunannya.

"Hai le, mau ngapain?" tanya reta.

"Ngasih proposal reorganisasi"

"Udah fiks?" tanya atha.

"Udah, tanda tangan sama diliat lagi ya" jawab lea.

Retha memilih pura-pura tidak tau percakapan mereka, hatinya terlalu sakit mendapat kenyataan yang akhir-akhir ini sulit diterima akal sehatnya. Apa dirinya tak pantas mendapat lekaki yang di sukai banyak orang? kenapa tuhan tak pernah berpihak dengannya.

***********

Setelah selesai meminta tanda tangan dengan atha lea segera kembali ke kelas karena jam terakhir nanti ada praktik olahraga. Sebenarnya dia paling malas kalau disuruh olahraga namun mau gimana lagi dirinya juga wajib ikut agar bisa mendapat nilai.

"Tuh anaknya" seru kara saat melihat kehadiran lea.

"Kenapa si?" bingung lea.

"Tuh dicariin nisya katanya latihan senam kelompok sebelum penilaian"

"Aleeee ayo latian biar kita kompak terus dapet nilai bagus deh" teriak nisya dari pintu kelas.

"Iyaa"

Penilaiannya memang senam yang sudah di bagi per kelompok, jadi satu kelompok ada 8 orang yang nantinya akan menampilkan gerakan senam yang dibuat sendiri juga diringi lagu.

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now