Bagian 54

24.2K 2.1K 455
                                    

Pada akhirnya yang harus
Kita pelajari adalah
Bagaimana caranya menjadi
kuat dan bisa bertahan
Walau sendirian

Setelah Sukma bisa ditenangkan mereka semua memilih untuk berkumpul di apartemen Rigel, Lea juga baru tau kalau lelaki itu ternyata tidak tinggal di rumah bersama keluarganya karena setahunya Rigel masih mempunya keluarga lengkap. Apalagi keluarga mereka sangat sering muncul disiaran stasiun televisi, selain pebisnis sukses ayah Rigel juga merupakan ketua partai yang sangat dikenal masyarakat sehingga tidak heran wajahnya sering muncul di berita.

Makanya ia sedikit heran saat mengatahui kalau Rigel memilih tinggal di apartemen daripada dirumah yang lebih nyaman. Tapi sekali lagi ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang kehidupan orang lain, entah apa yang mereka alami, masalah apa yang mereka hadapi, seperti halnya Sukma. Lea berharap semoga saja kehidupan Rigel lebih baik daripada Sukma agar lelaki itu bisa menjadi sandaran bagi sahabatnya.

"Minum dulu" Rigel menyerahkan gelas yang sudah ia isi dengan air di kulkas kepada Sukma yang duduk disampingnya.

"Pegel banget kaki gue lari-lari" gerutu Vani yang bisa di dengar semua orang.

"Makanya olahraga" sahut Abdul.

"Apa itu olahraga? Mending tidur dirumah"

"Tidur Mulu kerjaan Lo sih, coba sekali-kali olahraga ntar Lo bakalan ngerasain manfaatnya"

"Gue olahraga besoknya langsung encok semua tuh" sahut Kara.

"Yaiyalah encok orang Lo nggak pemanasan sebelum olahraga" ujar Aldo yang duduk di karpet.

"Makanya ingetin gue, kemarin gue lupa gak pemanasan gegara Lo tinggal"

Aldo memelototi Kara saat mendengar jawaban perempuan itu, kini semua pandangan tertuju pada kedua orang itu kecuali Sukma dan Rigel yang seolah tidak terganggu dengan teman-temannya.

"Kalian ada hubungan apa?"

"Lo kok nggak cerita kalo Deket sama Aldo"

"Aldo diem-diem menghanyutkan"

"Anjir Kara sama Aldo selama ini?"

"Nggak, gue cuma tetanggan aja kebetulan dia pindah rumah persis disebelah rumah gue. Lagian kemarin gue gabut aja karena stress baca soal yaudah deh gue keluar rumah eh malah ni anak ngajakin lari sore"

Mendengar jawaban Kara mereka hanya ber oh ria lalu kembali fokus pada kegiatannya masing-masing. Namun tindakan Rigel yang mengangkat Sukma kepangkuannya lalu menyandarkan kepala Sukma pada dada bidang lelaki itu membuat semua orang menatap keduanya.

Bukannya merasa bersalah Rigel dengan santainya kembali fokus menatap layar televisi sambil mengelus rambut Sukma agar perempuan itu tidak bangun dari tidurnya, ia hanya ingin memberikan kenyamanan pada perempuan itu.

"Kamu nggak iri?" Bisik Atha yang dijawab gelengan kepala dengannya.

"Nggak, justru seneng liat ada yang perhatian sama Sukma"

Atha menarik kepala Lea agar bersandar di bahunya membuat semua orang yang berada disana berdecak kesal.

"Salah tempat ini mah gue" kata Sofia melihat dua pasangan bucin di hadapannya.

"Nggak di anggep kita mah disini"

"Tau tuh mentang-mentang pacaran bikin iri jomblo, kalian pikir gue iri?"
Tanya Abas "yajelas lah gue iri" jawabnya sendiri membuat Andre, Abdul, dan Aldo serta anak perempuan yang menertawakannya.

"Pesen makanan Napa, gue laper nih" Dinda yang sedari tadi mencari-cari makanan di kulkas Rigel namun tidak menemukan makanan yang bisa mengganjal perutnya yang sudah kelaparan mendengus sebal.

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now