Bagian 51

27K 2.1K 165
                                    

"Rozi" Gumam Lea

"Gimana keadaan Sesil? Dia udah sadar?" tanya Rozi terlihat khawatir membuat Lea sedikit bingung.

"Kita keluar sekarang" Ajak Atha pada Lea membuat gadis itu hanya pasrah mengikuti langkah Atha yang sedikit terburu-buru keluar.

"Kita mau kemana?" tanya Lea saat Atha menuju ke lift.

"Ada yang mau ketemu sama kita"

"Siapa?" tanya Lea sedikit bingung.

"Nanti kamu tau sendiri" jawab Atha samblil merangkul bahu perempuan itu.

Meskipun sedikit bingungg Lea tetap menurut, sesekali ia melirik kea rah Atha yang dan menatap lantai yang mereka tuju.

"Lantai 9?"

"Ayo"

Atha tetap merangkul bahunya membuat Lea sedikit merasa aneh.

Mereka tiba di salah satu ruangan VVIP, Atha membuka salah satu pintu ruang rawat.

"KAK ATHAA" Teriak suara perempuan dari dalam.

Atha langsung menggandeng tangan Lea menariknya agar ikut masuk kedalam.

"Gimana kabarnya dela?" tanya Atha pada perempuan yang menurut Lea lebh mua dari mereka.

"Dela udah mendingan, apalagi setelah liat kak Atha. Makasih ya udah mau dating jengukin Dela" ujar peremuan itu dengan senyum imutnya di wajah putih pucat milik gadis itu.

"Kakak ikut seneng kalau kamu mendingan" pandangan Dela beralih kearah Lea

"Owh ya kenalin in pacar kakak" ujar Atha memperkenalkan Lea, Dela yang mendengar ucapan Atha langsung diam.

"Hai Dela, aku Lea" Lea mengulurkan tangannya pada Dela, namun perempuan itu tetap diam.

"Dela mau istirahat" Perempuan itu langsung tidur memunggungi Lea dan Atha.

"Maaf den Atha, mbak Lea non Delanya mungkin kecapekan" ujar perempuan yang menemani Dela yang sedari tadi diam.

"Saya pamit Ya bi, bilang sama Dela makannya jangan telat".

"Kami pamit dulu ya bi" pamit Lea.

Setelah itu mereka keluar dari ruang rawat Dela.

"Dia suka sama kamu" kata Lea, saat ini mereka berada di dalam mobil, setelah dari ruang rawat Dela Atha mengajaknya pulang.

"Hmmm"

"Dia cantik ya, wajahnya imut, matanya bulat pasti banyak juga yang suka"

"Kamu yang paling cantik"

"Bohong"

"Beneran sayang"

"Dia putih banget bikin gemes"

"Aku lebh gemes sama kamu"

"Matanya bulat lucu, bikin siapa aja suka natap dia"

"Aku senengnya natap kamu"

"Pipinya chubby bikin penget gigit"

"Aku lebih pengen gigit kamu"

"Bohong"

"Auuu" Lea langsung berteriak saat Atha menggigit pipnya.

"Aku gak bohong sayang, stop muji dia karena nyatanya kamu jauh lebih menarik di mata aku"

Lea menatap Atha, meskipun ia ingin terenyum namun perempuan itu memiih menahan senyumnya. Ia berpura-pura menatap jalanan yang tidak terlalu padat karena hari libur.

Backstreet with My KetosOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz