Bagian 49

29.2K 2.1K 206
                                    

Kalau kamu berani jahatin aku
Aku spill ke Allah.
~Lea

Sudah banyak yang Lea dan Atha hadapi selama menjalin hubungan, mereka yang masih sama-sama berusia remaja membuat ego terkadang mengalahkan hati.

Seperti halnya sekarang Lea yang kekeh berangkat sekolah sendiri sedangkan Atha mau ia menjemput perempuan itu padahal hujan sedang turun meskipun tidak sederas subuh tadi.

Ayah dan sopir Lea kebetulan sedang tidak ada, Lea terpaksa menebeng salah satu tetangganya yang kebetulan satu sekolah dengannya. Itu juga yang membuat Atha kekeh menjemputnya karena yang ditebengi Lea adalah lelaki meskipun itu adik kelasnya Atha tetap waspada.

Akhirnya Atha mengalah karena mendapat ancaman dari sang kekasih. Kalau kata orang perempuan selalu menang dalam berdebat itu memang benar adanya, sebenarnya bukan menang si tapi karena lelaki yang mengalah. Jika sama-sama mementingkan ego dan tidak mau ada yang mengalah maka sebuah hubungan tidak bisa bertahan lama.

Bukan tentang siapa yang benar dan salah, tapi siapa disini yang mau mengalah terlebih dahulu saat sama-sama dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Itu yang Atha pelajari dari hubungannya dengan Lea.

"Maaf ya gue ngerepotin" kata Lea tidak enak pada Irfan adik kelasnya yang sudah ia anggap seperti kerabat sendiri karena rumah mereka yang bersebelahan.

"Santai aja kayak sama siapa aja si kak"

"Eh kak Atha gak marah kan kak?" tanyanya yang tau bagaimana protektifnya pacar dari perempuan di sampingnya itu.

"Aman"

Lalu hening hanya ada suara radio yang menemani perjalanan mereka di tengah hujan yang sudah tidak deras.

Owh ya mengenai hukuman Sukma kemarin akhirnya ia tidak jadi di skors, hukuman yang diberikan Sukma disuruh membersihkan kamar mandi anak IPS setiap pagi dan membereskan buku di perpustakaan setiap pulang sekolah.

Mungkin karena pertimbangan Sukma sudah kelas 12 atau mungkin karena pak Yudi takut di hajar beneran oleh Sukma haha. Entahlah yang penting Lea bisa bernafas lega mendengar keputusan itu.

"Gue seneng deh akhirnya kak Atha sama kak Lea udah nggak sembunyi-sembunyi lagi kalo pacaran" memang irfan juga sudah mengetahui hubungannya dengan Atha sejak lama karena Atha yang sering main di rumah.

Beruntungnya irfan tidak pernah bercerita kepada siapa pun, lelaki itu menutup rapat mulutnya dengan baik sekalipun teman-temannya yang penasaran. Dulu pernah sekali waktu Atha main kerumahnya saat itu mereka akan pergi jalan berdua, tanpa sengaja teman-teman irfan didepan rumah lelaki itu.

Irfan bercerita kalo mereka bahkan membrondong banyak pertanyaan kepada lelaki itu membuatnya bingung mau menjawab apa. Untung saja tetangganya itu pintar sehingga ia menjawab kalo Atha menjemput Lea untuk rapat osis langsung saja teman-teman irfan percaya.

Bahkan sejak saat itu irfan lebih memilih menyuruh teman-temannya untuk tidak main dirumah dengan alasan adiknya yang masih kecil. Lelaki itu lebih memilih berkumpul di tongkrongan ketimbang dirumah, itu juga yang membuat Lea mengucapkan banyak terima kasih pada tetangganya yang baik hati itu.

"Cape juga sembunyi-sembunyi lagian gue udah kelas 12 pasti nggak ada yang berani bully gue ya meskipun tetep beberapa ada yang gak suka"

"Ya namanya hidup pasti ada aja yang nggak suka kak" sahut irfan.

"Owh ya lo udah punya gebetan belum? lo kan lumayan terkenal di sekolah masak nggak ada yang nyantol"

"Ada si kak, tapi cuek banget orangnya"

"Hah seriusan? siapa emangnya?"

"Adik osis lo kak"

Lea masih diam mencerna ucapan irfan lalu ia membulatkan matanya saat tau siapa perempuan yang sedang disukai irfan.

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now