Bagian 56

32.1K 2.2K 171
                                    

Aku mencintaimu sampai
kapanpun
~Atha

Pagi hari setelah bangun tidur Lea langsung mandi, suatu pencapaian luar biasa ketika hari libur Lea mandi pagi. Rencananya ia akan membeli banyak barang hari ini, tak hanya berangkat sendirian ia akan berbelanja bersama teman-temannya.

"Lea Lo udah siap kan?" Tanya Kara di telpon.

"Udah, kita janjian di mall aja gue nanti nyusul di anterin pak Warli"

"Siap bos"

Setelah memastikan semua isi tasnya lengkap Lea langsung turun ke bawah untuk sarapan dengan kedua orang tuanya.

"Pagi ayah, bunda, bibi" sapanya

"Pagi juga anak ayah"

"Pagi non"

"Anak gadis bunda kayaknya semangat banget hari ini"

"Iya dong Bun, nanti bunda bantuin Lea juga ya"

"Iya sayang, temen-temen kamu kesini dulu apa nggak?"

"Langsung ketemuan di mall Bun"

"Yaudah kamu makan dulu, ayah sama bunda nanti mau ke peresmian kantor baru dulu"

"Iya Bunda"

Setelah menyelesaikan sarapan yang sangat telat Lea langsung pergi menuju ke mall bertemu dengan teman-temannya.

.

.

.

Atha bangun lebih siang dari biasanya, lelaki itu masih malas beranjak dari kasur. Sebelum benar-benar beranjak ia melirik jam di atas nakas sudah terlalu siang untuk memulai aktivitas.

"Abangggg bangun" teriakan adiknya yang menggema dari lantai satu membuatnya segera bangkit dari kasur.

"Abang udah bangun?" Tanyanya dibalik pintu.

"Udah" jawabnya lalu membukakan pintu untuk sang adik.

Adiknya terlihat masih memakai pakaian tidurnya dengan mainan ditangannya, sangat menggemaskan.

"Abang" panggilnya membuat Atha segera mengangkat Jovan kedalam gendongannya.

"Kenapa hmm"

"Jovan hari ini mau pergi sama papa dan mama"

"Abang gak di ajak?" Tanya Atha masih menggendong adiknya, ia membawa anak kecil imut itu ke balkon yang berada di kamarnya.

"Nggak, kata mama sama papa Abang gak boleh tau" ujarnya membuat Atha mengernyitkan kepala bingung.

Lelaki itu memilih duduk di balkon kamarnya ditemani adiknya yang juga asik menatap jalanan di pagi menjelang siang hari seusai gerimis, hujan memang tidak deras namun mampu membuat suasana menjadi lebih sejuk dari biasanya.

Apalagi bau tanah sehabis hujan yang tercium saat angin berhembus semakin membuat Atha betah berlama-lama duduk di balkon kamarnya, sesaat pikirannya kembali melayang pada Lea.

Bagaimana hubungan keduanya nanti? Apakah akan tetap baik-baik saja. Atha mengeluarkan sebuah kotak kecil yang selalu ia bawa kemana-mana, sebelum meninggalkan Indonesia ia ingin benar-benar mengikat Lea menjadi miliknya secara resmi di hadapan semua orang termasuk keluarga dan sahabatnya.

Tapi siapa sangka jika takdir mereka nantinya tidak bisa bersama, karena apa yang direncanakan manusia terkadang tidak bisa terjadi saat tangan Tuhan sudah ikut adil di dalamnya.

Tuhan lebih tau mana yang terbaik untuk makhluknya, termasuk semua yang Atha dan Lea alami saat ini juga sudah menjadi rencana Tuhan.

"Abang, kenapa langit kadang cerah kadang gelap?" Tanya Jovan tiba-tiba.

Backstreet with My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang