Bagian 43

31.1K 2.5K 1.3K
                                    



Berlarilah sejauh yang kau bisa
Cari banyak kekuatan untuk
dirimu sendiri
Hingga nanti kau temukan
bahagia itu
Kembalilah ke titik lukamu
Selesaikan masalahmu
Bukan sebagai akhir
Tapi sebagai awal sebuah cerita
~Atha


Atha langsung membawa lea menuju rumah sakit, meskipun terdengar lebay namun itulah atha. Ia tak ingin kekasihnya itu sampai kenapa-napa meskipun hanya cidera ringan.

"Besok aku gimana dong latihannya?"

"Nggak usah latihan, kalau kamu sampe hari sertijab masih sakit nggak usah ikut".

"Ini udah gak sakit lhoh"

"Nggak usah ngenyel" kata atha sambil mencubit pelan puncuk hidung lea.

"Kalah deh kalau sama kamu" lemas lea membayangkan tak bisa ikut sertijab, ia memilih menyandarkan punggungnya ke jok mobil, saat ini mereka sedang perjalanan pulang kerumah lea.

"Eh kamu nganterin sampe depan gang aja nggak usah masuk"

"Kenapa?" tanya atha bingung.

"Ada ayah dirumah"

"Nggakpapa kan aku nganterin karena kamu sakit"

"Tapi..."

"Percaya sama aku sayang"

Sepuluh menit kemudian mereka sampai di depan rumah lea, atha memilih memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah gadis itu.

"Kamu langsung pulang aja ya"

"Kamu yakin bisa jalan sendiri?"

"Kaki aku udah nggak sakit kok, cepet sana masuk mobil" sejujurnya lea takut jika ayahnya tau atha mengantarkan dirinya pulang.

"Tapi bene . . ."

"Iya udah sana" lea sampai sedikit mendorong atha agar lelaki itu segera masuk kedalam mobil.

Setelah mobil atha benar-benar meninggalkan gerbang lea langsung masuk ke dalam rumahnya dengan kaki sedikit pincang.

"Assalamualaikum" salamnya sebelum memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, nah akhirnya sampe juga tadi kenapa nggak ngabarin? ayah kamu udah uring-ur... hmmf" ucapan bunda lea terpotong karena bekapan tangan sang suami.

"Bunda kamu bohong, langsung mandi pasti keringatan kan" Lea tau ayahnya pasti marah dengannya karena lea lupa memberi kabar.

"Ayah ih pengen jadi duda ya" gerutu bunda lea setelah berhasil melepaskan diri dari bekapan sang suami.

"Bunda kalau ngomong gitu ayah nggak suka"

Melihat sang suami yang terlihat marah bundanya langsung meminta maaf, mungkin mood ayahnya memang sedang buruk. Lea memilih pamit dan pergi menuju kamarnya, ia berusaha menormalkan cara berjalannya namun lama kelamaan kakinya malah semakin sakit.

Sedikit menarik paksa agar ia bisa berjalan, tapi masalahnya sekarang ia harus menaiki tangga menuju kamarnya.

"Berhenti" ujar ayahnya membuat lea diam sedangkan bundanya mengernyit bingung.

"Kanapa lagi sih yah?" tanya bundanya heran.

Bukannya menjawab ayah lea malah mendekat kearah putrinya membuat sang istri hanya diam memperhatikan.

"Kaki kamu sakit?" lea mengerjapkan matanya seolah tak percaya bahwa ayahnya bisa tahu.

"Emang ayah tau dari mana?" tanya bunda lea.

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now