Bagian 46

31K 2.3K 573
                                    

"Reta dan Sindy"

Hening.

Semua orang yang berada di dalam sana terdiam dengan pikirannya masing-masing. Mungkin yang mereka dapat lihat secara nyata adalah bagaimana saat ini Lea terkunci dan ini sudah termasuk tindak pembullyan di sekolahnya.

"Gue bener-bener nggak ngelakuin apapun, gue juga nggak ada alasan buat jahatin Lea" Kata Sindy akhirnya, gadis itu cukup terkejut saat Andre menuduhnya sampai kesadarannya kembali.

"Gue juga nggak sejahat itu buat jahatin Lea" Reta juga ikut bersuara, dirinya juga sama terkejutnya seperti Sindy saat dituduh sebagai pelaku yang sudah mengkunci Lea.

"Kalian punya alasan" jawab Andre.

"Lo suka sama Rizal sedangkan Rizal suka sama Lea apa itu nggak cukup dijadikan alasan?" Sindy diam telak tidak bisa menjawab.

Gadis itu terdiam sebelum akhirnya mengangkat wajahnya dengan mata berkaca-kaca "Gue emang suka sama Rizal tapi gue nggak mungkin ngelakuin hal sejahat ini sama Lea, dia temen gue. Dari awal masuk OSIS gue berjuang sama Lea sampai bisa di posisi ini, mana mungkin gue tega ngejahatin dia? sekeji itu lo mandang gue" air mata Sindy tidak dapat ia tahan lagi, ia benar-benar tidak melakukan apapun yang dituduhkan Andre.

Sindy memang kesal dengan Lea namun bukan berarti ia benci sehingga membuat gadis itu dalam masalah, bagaimana pun mereka sudah berteman sejak kelas sepuluh. Orang pertama yang ia ajak berkenalan saat akan mengikuti seleksi osis, saat itu mereka sama-sama sedang gugup sebelum wawancara entah bagaimana ceritanya mereka bisa sangat dekat. Apalagi waktu pengumuman osis sekretaris dan bendahara hanya dijabat masing-masing satu orang, mereka kemana-mana bersama.

Saat Lea sibuk meminta absen kehadiran pada saat kegiatan maka Sindy juga membututinya ikut mengecek atribut apakah ada yang dilanggar karena mau bagaimanapun sebagai seorang anggota osis kedisiplinan tetaplah menjadi prioritas mereka.

"Gue juga gak mungkin ngelakuin hal sampai sejahat itu, gue emang suka sama Atha tapi bukan berarti gue harus nyakitin orang lain" ujar reta yang sejak tadi diam.

Keadaan menjadi hening lagi sebelum akhirnya Andre kembali berbicara.

"Memang bukan kalian pelakunya, gue cuma mau ngetes aja seberapa kalian ngebela diri kalo dituduh sebagai pelaku yang menjahati Lea"

"Maksud lo?" tanya tata tak mengerti.

"Lea selama ini selalu dalam masalah, ada seseorang yang berusaha jahatin dia entah itu buang proposal yang udah dia buat, kunciin lea dikamar mandi dan yang terakhir buat Lea terkurung di ruang musik ini".

"Terus kenapa lo tadi nuduh Sindy sama Reta?" tanya fadhil heran.

Hanya ada beberapa anggota osis yang juga ikut membantu karena kepanikan Atha, lelaki itu sudah punya firasat buruk saat Lea tak kunjung kembali. Karena khawatir dirinya menelpon rea dan bertanya dimana keberadaan Lea namun teman gadisnya itu menjawab kalau Lea sudah ke parkiran lima belas menit yang lalu membuat atha semakin kalut, ia segera meminta tolong Lea dan anak-anak osis yang masih berada disekolah agar ikut membantu mencari Lea.

"Karena dari semua CCTV Sindy dan Reta yang berusaha di tuduh sebagai pelaku"

"Maksudnya?" tanya Lea bingung.

Andre menghela napas pelan sebelum kembali menjelaskan "Setiap gue cek CCTV waktu kejadian pasti kepotong, kayak waktu Lea pernah dikunci di kamar mandi ada beberapa menit yang kepotong lalu tak sengaja kebetulan ada Reta yang juga berjalan melewati koridor dekat kamar mandi tapi dua menit saat kejadian itu rekamannya sudah tidak ada"

Mereka semua diam ada fadhil, fajar, andre, tata, alya, reta, sindy, rea dan atha yang berada di ruangan itu. Atha sedari tadi diam semua orang tidak tahu apa yang sedang lelaki itu pikirkan. Lelaki itu masih di dekat Lea yang ditenangkan oleh rea.

Backstreet with My KetosWhere stories live. Discover now