Chapter 3 : Having fun?

4.2K 568 22
                                    

Jisoo kembali meneguk wine dan menandaskannya langsung pada botol.

"Seorang dokter tidak baik terlalu banyak minum. Kau bisa mabuk dan nyawa pasienmu adalah taruhannya", suara itu tampak sangat jelas didengar Jisoo.

Tapi sosok yang berbicara terlihat samar karena Jisoo sudah sangat mabuk, bahkan penglihatannya mulai buram dan berbayang.

Namun belum saatnya ia berhenti. Bersenang-senang di bar adalah solusinya saat pikiran Jisoo sedang kacau, ia terus meminta tambah minumannya kepada bartender. Sambil mendengarkan lantunan bunyi musik yang kencang, gadis itu meracau tidak jelas.

"Aku bukan dokter penyelamat pasien. Hei kau sangat sok tau, sialan. Aku malaikat pencabut nyawa", racau Jisoo sembari mengulurkan tangannya.

Taehyung tersenyum tipis menerima uluran tangan tersebut. Ia kemudian menarik tengkuk Jisoo untuk mendekatkan kepalanya dengan telinga gadis tersebut.

"Aku tau itu. Jadi apa pekerjaan malaikat pencabut nyawa yang cantik ini?", desis Taehyung.

Astaga-suara itu membuat darah Jisoo mendesir dengan cepat. Sentuhan pria itu membuat bulu kuduknya meremang, dan aroma maskulin yang menguar pada tubuhnya membuat Jisoo candu dan ingin menciumnya.

Jisoo ikut memajukan kepalanya dan membalas bisikan tersebut tepat di telinga Taehyung.

"Pembunuh. Aku seorang pembunuh bayaran, jadi berhati-hatilah denganku. Dan jangan dekati aku." jawab Jisoo dengan mata yang sesekali terpejam karena rasa kantuk yang mulai menjalar.

"Benarkah? Tapi mengapa aku justru sangat ingin mendekati malaikat pencabut nyawa ini?"

"Apa kau sudah bosan hidup tuan? Aku bisa membunuhmu sekarang." Jisoo mengusap pinggangnya seolah ia menyimpan sebuah benda rahasia di sana.

Ya. Senjatanya.

Taehyung tersenyum gemas. "Apa yang ada di dalam sini, hm?" tanya Taehyung. Tangannya menyusup ke dalam jaket levis Jisoo yang tidak dikancing dan meraba pinggang gadis tersebut untuk mencari benda yang tersembunyi.

Ugh. Sangat memabukan, Jisoo membuka mulutnya setengah kala tangan Taehyung mulai meraba di belakang tubuhnya dan meremas bokongnya.

"Kau tidak perlu tau, akan sangat berbahaya jika kau tau", senyum menawan Jisoo membuat Taehyung hilang akal.

"Mau bersenang-senang denganku?", goda Taehyung.

"Tidak. Terima kasih, aku harus pergi sekarang"

Jisoo menurunkan satu kakinya dari kursi tinggi, namun dirinya yang mabuk membuat ia terhuyung hingga Taehyung menangkap gesit tubuh Jisoo.

"Apa kau baru saja menolak ku?"

"Iya tentu saja. Apa kalimatku kurang jelas?!", pekik Jisoo suaranya cukup tinggi menyama ratakan bunyi lantunan musik dalam bar.

"Kau baru saja menjatuhkan harga diriku karena bentuk penolakanmu ini", Taehyung ikut turun dari kursi tinggi tersebut.

Kemudian berdiri tepat di depan Jisoo.

"Bibir ini sangat keterlaluan. Dia melukai harga diriku", Taehyung mengusap bibir ranum Jisoo dengan ibu jarinya.

Kemudian tanpa permisi, ia menciumnya dengan kasar membuat Jisoo memekik kesakitan, karena bibirnya yang terus digigit.

"Sialan. Sakit bodoh!", Jisoo menarik dirinya untuk kembali ingin pergi. Namun tiba-tiba tubuhnya seperti melayang tidak menapak tanah.

Taehyung menggendongnya secara mendadak, laki-laki itu membawa Jisoo ke lantai atas bar tersebut yang menyediakan layanan kamar.

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now