Chapter 29 : Toilet

2.9K 268 145
                                    

Keluar dari ruangan Seokjin dengan seulas senyum tipis yang dipaksa, tak lupa Jisoo mengucapkan ungkapan rasa terima kasih pada Seokjin yang telah mengobatinya sebelum pamit melenggang pergi.

Hingga saat ia hampir tiba di lorong IGD, netranya bertemu dengan dua orang pria sialan dengan langkah tergesa-gesa ingin memasuki ruang IGD.

"Berani-beraninya kau datang ke sini?!" Jisoo memekik, bersama wajahnya yang merah padam pekikannya membuat langkah panjang dua laki-laki tersebut berhenti.

"J-jisoo, aku ingin melihat kondisi Lisa sekarang, tolong izinkan aku untuk melihatnya. Aku mohon." Lirih Jungkook seraya berlutut, menyatukan kedua tangannya—memohon dengan tulus pada Jisoo.

Membuang muka ke arah lain, Jisoo mengusap rahangnya kasar seraya melempar tatapan penuh ketidaksukaan kepada Taehyung.

Ya, laki-laki itu dengan sorot mata tajam memperhatikan Jisoo juga penuh kilatan api emosi.

"Kim Jisoo, biarkan dia masuk." Suara bariton dingin Taehyung mengudara. Membuat Jisoo terkekeh kecil tak lama mencengkeram kuat rahang Jungkook dengan jemarinya yang mungil.

"Tidak akan." Desis Jisoo, membuat Jungkook berhambur ke Taehyung dan meminta pertolongan pada majikannya tersebut.

"Masuklah, biar wanita itu menjadi urusanku." Ucap Taehyung, membuat Jungkook dengan cepat memeluknya erat sebelum berlari kencang memasuki ruang IGD tanpa menghiraukan teriakan larangan dari Jisoo.

Baru saja Jisoo ingin mengejar, namun dengan cepat tangannya telah ditahan kuat oleh tangan kekar Taehyung. Sesaat kala kedua netra mereka saling beradu, Taehyung membawanya ke sebuah lorong lain yang terletak di sudut rumah sakit yang sepi.

"Kau membela Jungkook?!"

"Jatuh cinta bukan sebuah dosa dan kesalahan. Dia mencintai Lisa, Jisoo! Kau tidak bisa membuat—"

"Lantas mengapa kau membenci ibuku?! Jika jatuh cinta bukan sebuah dosa, itu berarti hubungan diantara ayahmu dan ibuku juga bukanlah sebuah kesalahan." Potong Jisoo dengan cepat.

"Karena dia wanita murahan, seorang wanita yang sudah memiliki pasangan tidak seharusnya melakukan sebuah hubungan terlarang semacam itu!"

Terkekeh sinis, Jisoo bersedekap di depan Taehyung dengan sorot matanya yang tajam. "Jadi maksudmu hanya pria yang bisa memiliki lebih dari satu pasangan dan wanita tidak bisa melakukannya?"

"JAWAB AKU! YANG BISA MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU HANYA SEORANG PRIA DAN WANITA TIDAK BISA?!" Teriak Jisoo. "Kau egois Taehyung!"

Setelah mengucapkan kalimat yang dapat menyentil hati kecil Taehyung, Jisoo berlalu pergi. Sebelum dua langkah ia berjalan, mendadak kakinya tak menampaki lantai.

Taehyung dengan kekuatan tubuhnya mengangkat dan membawa Jisoo masuk ke dalam toilet rusak di lorong sepi tersebut. Jadi, dapat dipastikan tidak akan ada yang tau aktivitas yang akan mereka lakukan setelah ini.

"K-kau ingin apa?!" Tanya Jisoo tajam sedikit memekik kencang dalam ruangan bergema tersebut.

"Seperti biasa." Mendekat dan menghimpit tubuh Jisoo pada dinding, Taehyung kembali berucap. "Merendam emosi."

"Sialan Taehyung, aku tidak mau! Minggir, aku ingin keluar." Mencoba mendorong kuat tubuh Taehyung, namun yang ada justru tubuhnya sekarang berbalik memunggungi Taehyung, bahkan pipi mulusnya dapat merasakan sejuk dinding kamar mandi karena Taehyung yang menghimpitnya kuat.

"Sejauh mana dia menyentuh kulitmu, hm?" Berdesis tepat di telinga Jisoo, Taehyung mencengkeram kencang pergelangan tangan wanita tersebut.

"Kau bisa melihatnya sendiri bukan? Sejauh plester itu menutup luka ku."

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now