Chapter 24 : Do it again?

3K 291 132
                                    

"Kau memperlakukanku seperti seorang pelacur Taehyung." Parau Jisoo dengan timbunan air mata di kerongkongan, sekejap Taehyung lekas menarik tubuh sang wanita untuk ikut berbaring di sebelahnya.

"Tidak-tidak. Jangan berpikir dan berbicara seperti itu sayang, Kim Jisoo aku sungguh mencintaimu. Aku melakukannya karena—" menjeda untuk menarik nafas dalam, Taehyung melanjutkan. "Itu satu-satunya cara untuk merendam emosiku."

"Maka cukup denganku, lakukan hanya denganku, tidak dengan yang lain."

Terkekeh kecil, Taehyung mengulurkan tangannya untuk mengusap lembut pipi halus Jisoo. Benda kenyal itu sesekali ia cubit kecil seraya dikecup singkat.

"Aku mencintaimu Kim Jisoo, apa kau sungguh tidak ingin membuka hatimu untuk ku?"

"Kau pikir hatiku warung yang bisa dibuka tutup begitu saja?!" Jisoo berdecak rendah, ia mencoba menyingkirkan tangan Taehyung yang memeluk tubuhnya erat.

"Taehyung, apa kau tau. Aku kesulitan untuk memulai sebuah hubungan seperti itu. Ada banyak faktor yang membuatku takut."

Merasa Jisoo sudah mulai berbicara serius, Taehyung menyampingkan tubuhnya menghadap Jisoo. Masih dengan salah satu tangannya yang mengusap lembut sekujur kulit permukaan wajah cantik wanita tersebut, ia menatap lekat Jisoo.

"Kepercayaan, kesetiaan, dan komunikasi yang baik adalah pilar-pilar yang harus diperhatikan penuh dalam sebuah hubungan." Kata Jisoo seraya memandang nanar langit-langit kamar, tak lama ia tersenyum miris.

"Kau tau Taehyung, jika salah satu dari itu tidak terwujud dengan baik maka sebuah hubungan tidak akan berjalan harmonis." Taehyung terdiam, tangannya berhenti bergerak dan hanya fokus mendengar apa yang Jisoo ucapkan.

"Aku dan pengalaman hidupku, sudah membuktikannya. Semua laki-laki yang pernah kutemukan, memiliki sifat yang sama." Kata Jisoo. "Mereka gila akan perempuan. Tidak pernah ada kata puas. Membuat sebuah kepercayaan dan kesetiaan tidak ada harganya di mata mereka."

"J-jisoo."

Bulir cairan bening mulai jatuh membasahi pipi halus Jisoo, membuat Taehyung dengan cepat menghapusnya menggunakan ibu jari.

"Dan aku juga melihat itu dari dirimu Taehyung." Jisoo terisak, dan tak lama tersenyum getir.

"Apa maksudmu Jisoo?" Nada bicara Taehyung mulai meninggi, dengan kilatan api tidak terima laki-laki itu menatap tajam manik mengkilap Jisoo.

"Apa yang kau maksud Veronica? Jisoo, aku melakukan itu karena aku mencintaimu, kau sendiri yang bilang untuk menyewa ja—"

Tertawa rendah, Jisoo memotong.
"Kau tidak menghargaiku Kim Taehyung! Itu lebih membuatku sakit, saat kau terang-terangan melakukannya di depanku. Aku berada di kamar itu dan kau tetap melakukan hal seperti itu bersama wanita lain?" Tanya Jisoo tidak percaya seraya tertawa miris.

Menarik nafasnya dalam, Jisoo mulai menyingkirkan tubuh Taehyung untuk mengambil posisi duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Menarik selimut lebih naik ke atas untuk menutupi dada polosnya.

Taehyung mendekat, kepalanya ia letakan di atas paha Jisoo yang tertutupi selimut, dengan tangan yang terulur ke atas, ia mengusap lembut rahang bawah Jisoo.

"Jisoo, apa kau mencintaiku?"

Jisoo diam tak menjawab, membuat Taehyung geram dan terpaksa menarik kuat dagunya sampai kepala Jisoo mau tidak mau tertunduk dengan sorot mata teduh menatap manik abu-abu gelap Taehyung.

"Jawab aku, apa kau mencintaiku?"

Sambil terkekeh kecil wanita itu menepis dengan kasar tangan Taehyung. Membuat Taehyung mengernyitkan dahinya samar.

CRIME IN PARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang