Chapter 33 : Helicopter

1.8K 260 204
                                    

Sinar matahari yang menyelinap masuk dari balik gorden transparan, membuat Jisoo memaksa membuka matanya yang berat. Mengernyitkan dahinya samar, wanita itu begitu asing dengan ruangan yang tempatinya kini.

Dengan selimut yang menutupi sempurna tubuh polosnya, tak lama seulas senyum bahagianya terukir. Mengingat kembali permainan panas yang mereka lakukan di dalam mobil benar-benar gila dan luar biasa.

Menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk mencari batang hidung yang dicari, tapi wajah Taehyung tidak juga ia temui.

Mulai menurunkan kakinya ke lantai, Jisoo menarik selimut untuk ia lilitkan pada tubuh polosnya. Keluar kamar Taehyung dengan langkah mengendap-endap mencari keberadaan pria itu. Bersama hidungnya yang sesekali ia gosok karena mengeluarkan cairan bening.

Sialan, dia ingusan?!

Tapi tak ingin berlama-lama mengurusi ingusnya, Jisoo terus melangkah mengikuti bunyi suara percikan minyak dengan spatula yang sangat nyaring dalam telinga.

Berjalan mengikuti sumber suara, hingga sosok yang ia cari sejak tadi pun ketemu. Taehyung dengan celana jogger hitam dan tubuh atasnya yang ia biarkan tanpa baju tampak begitu menggoda untuk mata Jisoo.

Alih-alih menghampiri dan memeluknya dari belakang, Jisoo hanya menatap tubuh Taehyung yang sedang memunggunginya itu dari belakang. Mengawasi dengan lekat tanpa mengalihkan penglihatannya barang sedetik pun.

Namun tak lama bunyi bersinnya yang mendadak mengudara membuat Taehyung menghentikan aktivitas memasaknya dan langsung berbalik badan melihat dirinya.

"Bonjour mon amour, kau sudah bangun?" Menyapa Jisoo dengan lembut, sebelum laki-laki itu kembali berbalik badan untuk mematikan kompor.

Berjalan menghampiri Jisoo, kedua netra abu-abu gelap itu mengamati lekat wajah cantik wanita tersebut.

"Bonjour." Balas Jisoo dengan suara parau, berlalu untuk melihat menu yang pria itu masak. Tak lama sebuah tangan panjang terulur dari belakang tubuhnya untuk memberi ia sebuah sendok.

"Omelet spesial untuk dirimu, cobalah."

Menerima sendok itu dengan satu tangan, Jisoo mulai memotong telur dadar tersebut yang masih ada di atas teflon.

Dengan dirinya yang perlahan membuka mulut untuk menyicipi telur tersebut, Taehyung mulai melancarkan aksi jailnya dengan meletakan kedua tangannya pada pinggang ramping Jisoo.

Kepalanya yang ia letakan pada pundak Jisoo tak lama mulai turun menunduk untuk mengecup basah daerah tersebut.

Membuat Jisoo menyenggol kakinya kecil, karena berhasil menyulut gairahnya di siang-siang bolong ini.

"Apanya yang spesial Taehyung? Aku tidak melihat ada bahan tambahan yang kau tambahkan pada telur ini, bahkan sepertinya kau tidak memasukan garam. Ini sangat ham---"

"Spesial dibuat dengan rasa cinta sepenuh hati dan bumbu kasih sayangku padamu."

"Aneh."

"Kenapa aneh, hm? Yang ku katakan ini memang benar, bukan sebuah gombalan." Ucap Taehyung, berkata rendah sebelum kepalanya ia masukan ke dalam ceruk leher Jisoo.

Menghirup dalam aroma yang ada pada leher Jisoo, dan sejuknya tubuh wanita itu yang mengenai kulit wajahnya. Menyesap dan menjilat dengan lidah basahnya, bersama salah satu tangan Jisoo yang mulai terangkat memegangi kepalanya.

Menciptakan corak kepemilikannya yang tercetak sempurna pada leher jenjang Jisoo, membuat Taehyung menyeringai tipis. Dan terus melancarkan aksinya dengan menaikan posisi tangannya untuk meremaskan salah satu payudara sang kekasih yang menganggur.

CRIME IN PARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang