Chapter 38 : Body language

2.2K 244 166
                                    

"J-jisoo."

"Tidak ayah. Sudah lupakan kejadian semalam, aku tidak apa-apa."

"Tenanglah ayah, aku putra tercintamu sudah berhasil merendam emosinya. Benar bukan sayang?" Kata Taehyung sembari mengusap lembut surai panjang Jisoo.

Jisoo tersenyum tipis. Ia kembali melihat Jang Hyuk dengan binar kebahagiaan. Meskipun tak bisa dielak juga dia sungguh gugup kini, karena Jang Hyuk menatapnya intens penuh intimidasi.

Berdeham singkat, Taehyung mencoba mencairkan suasana canggung dan senyap yang tercipta di ruang makan. Salah satu tangannya menggenggam kuat kedua tangan Jisoo di bawah meja.

"Ayah, pekan depan kami akan melangsungkan pernikahan." Ungkap Taehyung.

Membulatkan matanya sempurna, Jang Hyuk menjatuhkan sendok dalam genggamannya tanpa sadar.

"Pekan depan?" Tanya Jang Hyuk, masih tidak percaya. "Apa kau bercanda Taehyung?"

"Tidak. Bahkan semuanya telah siap, seperti yang ku rencanakan dan ku inginkan." Jawab Taehyung, penuh keyakinan.

Tangan Taehyung terulur menyuapi Jisoo. Sebelum dirinya juga ikut makan, dalam piring yang sama dengan sang kekasih.

Jisoo tersenyum. Manik mata abu-abu gelap Taehyung benar-benar mengatakan yang sebenarnya dengan kesungguhan dan keyakinan yang penuh.

"Bagaimana dengan pengakuisisian milik Jaewook?" Tanya Jang Hyuk.

Mempercayai sang anak sulungnya tersebut, Jang Hyuk hanya bisa mengikuti serta mendorong apa yang telah Taehyung pilih dan rencanakan.

Karena mau bagaimana pun juga, seperti yang Jisoo katakan semalam, mereka berdua saling mencintai.

"Bukankah itu akan dilakukan pekan depan juga?" Tanya Jang Hyuk kembali.

"Ayah tau darimana?" Taehyung balik bertanya. Salah satu tangannya masih sibuk menyuapi Jisoo yang masih lemah tak bertenaga karena demam.

"Menurutmu?" Tanya Jang Hyuk. "Tentu saja Helene." Jawabnya sendiri.

Taehyung terdiam. Menghentikan aktivitas menyuapinya dengan Jisoo. Ia menatap lekat manik mata sang ayah yang sedang fokus mengarah pada piring yang tersaji.

Sedangkan Jisoo terkesiap. Mulai melepaskan tangan Taehyung dari gengamannya. Tangan Jisoo terulur mengambil segelas air di atas meja yang telah disiapkan.

"Helene menghubungi ayah?"

"Tidak. Dia datang ke sini langsung untuk membahas perihal itu bersama ayah. Bahkan dia sampai menginap semalaman di sini."

"Kapan?"

"Sudah hampir seminggu yang lalu. Sebelum kau menghadiri acara jamuan makan malam yang dirinya gelar."

"Jadi karena itu Helene menyarankan untuk memajukan tanggal penetapannya?"

"Ayah tidak tau. Mungkin itu saran kesimpulan yang Helene bisa ambil dari diskusi bersama ayah di sini."

Memutar bola matanya malas, Jisoo mulai mendorong kursinya untuk dia bisa bangkit berdiri dan berpamit pergi ke toilet.

Benar-benar menjengahkan.

"Taehyung, kau bersunggug-sungguh dengan Jisoo?" Tanya Jang Hyuk, kala dirinya telah memastikan Jisoo masuk ke dalam toilet.

"Tentu saja ayah. Aku sangat mencintainya." Jawab Taehyung. Kedua sudut bibirnya pun mulai tertarik.

"Jaga dia dengan baik, Jisoo anak ku juga. Kau harus menjaganya dengan baik, jika tidak ayah tidak akan membiarkanmu bisa dekat kembali dengan Jisoo."

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now