CIP | Special chapter

2.7K 248 85
                                    

Hari ini tepat Jisoo kembali bekerja sebagai seorang dokter di rumah sakit yang sama. Papillon.

Rumah sakit berjuta cerita, karena semua berawal dari tempat tersebut. Tentang tragedi yang dirinya lalui, setelah mengambil misi pembunuhan terakhir.

Klien nya kini telah tiada. Dan target nya saat ini, telah berubah status menjadi suaminya.

Sungguh luar biasa! Jisoo tidak menyangka Tuhan, akan membuat jalan kehidupannya menjadi seperti ini.

Sebagai istri yang baik, sudah sejak pagi-pagi buta Jisoo bangun dari tidurnya.

Merapikan rumah sebelum berangkat bekerja, kemudian ia memasak sarapan pagi untuk sang suami tercinta dan juga Andreas, adiknya.

Berbicara tentang Andreas, laki-laki itu telah pulih kembali. Dan itu semua tak lepas berkat bantuan sang suami, Taehyung.

Taehyung membantu Jisoo membuat Andreas kembali memiliki semangat hidup di dunia ini.

Andreas tinggal bersamanya dan juga Taehyung. Di mansion sang suami yang sangat besar, menurutnya sangat disayangkan jika hanya ditinggali dua orang.

Maka dari itu, Jisoo meminta izin Taehyung untuk membawa Andreas tinggal di mansion.

Awalnya Taehyung menolak keras. Dia tidak suka Andreas, meski kepeduliannya kepada pemuda itu terlihat sangatlah besar. Jika musuh Jisoo adalah Jungkook, maka musuh Taehyung adalah Andreas.

Tiada satu haripun mereka lewatkan tanpa beradu mulut. Seperti sekarang, saat menikmati sarapan bersama.

Tapi itulah yang membuat suasana dalam mansion menjadi berwarna. Tidak hanya hitam putih yang penuh kelabu.

Kendati benar-benar tidak suka. Sebenarnya jauh dari dalam lubuk hati Taehyung, laki-laki itu juga menyayangi Andreas. Hanya saja sesama laki-laki, ia gengsi untuk menunjukkannya.

Korban kekerasan yang telah dilakukan sepupunya sendiri, membuat hati kecil Taehyung terketuk untuk membuat hidup Andreas kembali berjalan normal.

Dan dengan beradu mulutlah, Taehyung membuat keributan kecil tersebut sebagai masa-masa pendekatan dirinya dengan Andreas.

"Omeletnya tersisa satu, bolehkah aku mengambilnya?" Tanya Andreas pada Jisoo.

Jisoo mengangguk dengan seulas senyum tipis.

Andreas tersenyum penuh antusias. Baru saja, ia ingin menancapkan garpunya pada telur tersebut. Namun mendadak, garpu tajam Taehyung telah mendarat lebih dulu.

Taehyung dengan sengaja mengambil telur omelet tersebut untuk ia letakkan di atas piringnya.

"Itu milik ku!" Pekik Andreas tidak terima. Alisnya menukik tajam, menatap Taehyung penuh rasa ketidaksukaan.

"Tapi ini masakan istriku. Aku suaminya yang lebih berhak memakan makanan ini."

"Tapi istrimu menyerahkannya padaku, itu milik ku! Telur omelet itu milik ku!"

Taehyung hanya menyeringai tipis. Memakan telur omelet itu dengan gerakan menggoda di hadapan Andreas.

"Taehyung, kau tidak berubah." Gumam Jisoo, sambil menggelengkan kecil kepalanya.

Wanita itu bangkit dari kursinya, dan berjalan mendekati Andreas. Mengambil dasi seragam Andreas yang ada di sebelah piring pemuda tersebut.

Dengan tatapan tulus, Jisoo berbicara. "Apa makanmu belum cukup?"

"Tidak, itu sudah lebih dari cukup. Hanya saja telur omelet buatanmu sangat lezat."

Jisoo terkekeh, tak lama tangannya terulur membuka kerah kemeja Andreas. Memakaikan dengan cekatan dasi pemuda tersebut pada kerah kemeja yang tadi dirinya buka.

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now