Chapter 39 : Ice cream

1.9K 244 184
                                    

"Astaga Taehyung, kenapa kau membeli es krim sebanyak ini?!" Tanya Jisoo, memekik tidak percaya sembari menyusun rapi cup es krim tersebut di dalam kulkas.

Yang ditanya tidak menjawab. Mengikuti Jisoo menuju dapur, Taehyung melingkarkan tangannya pada pinggang ramping sang kekasih.

Taehyung menyelusupkan kepalanya pada ceruk leher Jisoo. Rambut wanita itu yang tercepol asal, membuat Taehyung dengan mudah menjelajahi leher Jisoo menggunakan hidungnya yang mancung.

"Taehyung bersihkan dirimu dulu."

Menggeleng cepat, Taehyung masih setia menghirup dalam aroma tubuh Jisoo yang menguar dari lehernya yang jenjang.

"Kim Taehyung!" Jisoo memanggil tajam. "Berhenti menjadi cicak menempel terus seperti ini. Cepat bersihkan dirimu terlebih dahulu."

Taehyung terdiam. Tak lama secara mendadak, ia mengangkat tubuh Jisoo untuk ikut masuk ke dalam kamar mandi bersamanya.

"Tidak bisa sendiri. Aku membutuhkanmu untuk membersihkan diriku."

"Sialan Taehyung, apa kau anak kecil? Kedua tanganmu masih berfungsi dengan baik bukan? Kenapa kau sangat manja? Kenapa ...." Jisoo menggerutu tiada henti.

Namun kendati sungguh menolak, wanita itu justru menggerakan tangannya dengan gesit membuka perlahan dasi dan satu per satu kancing kemeja Taehyung.

Mengulum senyum tipis, Taehyung hanya bisa diam sembari meletakan kedua tangannya untuk melingkar sempurna pada pinggang wanita tersebut.

Ocehan Jisoo bagai kalimat gombalan untuknya. Meski wanita itu selalu menyelipkan kata-kata umpatan. Well, itu bukan masalah. Taehyung senang mendengarnya.

"Sayang, sebentar lagi aku akan pergi ke Milan."

"Lalu?"

"Kau tidak ingin aku pergi, bukan?"

Terkekeh kecil, Jisoo mulai berjongkok membuka bufet kamar mandi setelah berhasil menanggalkan kemeja Taehyung.

Mengeluarkan handuk bersih, dan sebuah sikat gigi baru stock yang dirinya punya. Jisoo memberikan perlengkapan mandi itu pada Taehyung.

"Sialan. Pergilah bekerja dengan keras. Hasilkan uang yang banyak agar bisa kau hambur-hamburkan."

"Kau pasti akan merindukanku, jika kau ingin aku tidak mengikutinya tidak apa-apa. Aku bisa mengatur ulang jadwal itu."

"Tidak terima kasih tuan Kim. Aku di sini baik-baik saja."

Selesai mengucapkan kalimat tersebut, Jisoo ingin mengambil langkah pergi. Sebelum mendadak tangannya ditahan dengan kuat oleh Taehyung.

Mendorong pelan tubuh Jisoo hingga menempel pada dinding. Taehyung menangkup lembut bawah rahang Jisoo, untuk memudahkannya mencium dalam wanita tersebut.

Melumatnya dengan penuh perasaan cemas, Taehyung menyalurkan itu semua melalui ciumannya yang panas dan kasar.

Hingga nafas Jisoo sudah hampir terperangah, Taehyung melepaskan dengan sorot matanya yang menghitam pekat.

"Selama aku pergi kau tidak boleh keluar rumah. Tunggu aku sampai diriku pulang, setelah itu kau bisa pergi dengan aku yang mengantarmu."

"Tidak ada pria yang boleh kau temui, baik itu teman dekat maupun rekan kerja sesama dokter mu." Desis Taehyung tajam.

"Taeh—-"

"Aku tau kau sedang dalam masa skorsing. Jadi aku yakin tidak ada alasan untuk dirimu datang ke rumah sakit."

CRIME IN PARISNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ