Chapter 13 : Who is he?

2.7K 334 48
                                    

Jisoo masih terpaku beberapa menit, hingga lamunannya buyar karena ketukan pintu dan suara seorang perawat yang memanggil.

"Dokter Jisoo, jadwal praktikmu akan dimulai setengah jam lagi."

"Oui." sahut Jisoo.

Wanita itu menyimpan pisau lipatnya di dalam brankas kecil pada laci meja, kemudian mengganti pakaiannya dengan seragam scrub berlengan pendek dan kerah yang berbentuk v-neck. Dilanjutkan memakai jas putih dokter.

Setelah rapi dengan pakaian baru, Jisoo keluar dari ruangannya untuk mengecek sebentar kondisi terkini Jennie. Ia berjalan cepat dan sedikit berlari, karena dikejar waktu jadwal praktik.

Huh, sialan.

Jisoo membuka pintu kamar Jennie dengan tergesa-gesa, dan betapa terkejutnya dia saat pemandangan pertama yang harus Jisoo lihat adalah kedua sahabatnya yang sedang bermanja ria bersama Jungkook

"BRENGSEK SIALAN! BERANI-BERANINYA KAU SEPERTI ITU?!" teriakan Jisoo sontak membuat Jennie yang awalnya sedang tertidur pulas menjadi terjaga.

Setelah menutup pintu dengan kencang, Jisoo berjalan menuju Jungkook dan memberikan laki-laki itu sebuah bogeman bertubi-tubi.

Lisa dan Rosé yang melihat itu lantas berusaha melerai dengan menahan tubuh Jisoo.

"Kalian juga, kenapa mau sekali dibodohi dengan laki-laki seperti dia?!" pekik Jisoo masih dengan mata yang berapi-api menatap Jungkook.

Dari atas ranjang pesakitan, Jennie yang melihat itu hanya bisa mengulum bibir tipisnya seraya menonton keributan tersebut.

Ah, Jisoo memang selalu berlebihan jika sahabat-sahabatnya sudah menemukan teman pendamping yang cocok.

Lisa awalnya ingin menanggapi ucapan Jisoo, tapi saat ia melihat Jisoo lebih seksama matanya membulat dengan sempurna kala mendapati banyak kissmark di sekitar leher jenjang wanita tersebut.

"Lupakan ini, kami hanya bermain-bermain saja Jisoo." ujar Rosé.

"Sialan kalian, seharusnya kau bersama Lisa kemarin mengejarku dan menahan Taehyung agar dia tidak jadi membawaku." Jisoo menghentakan lengannya hingga terbebas dari cengkeraman kedua sahabatnya.

Ia kemudian berjalan menuju kursi yang ada di sebelah ranjang Jennie. Menaruh bokongnya pada benda tersebut, meski matanya tak lepas menatap tajam sarat ingin membunuh kepada Jungkook.

Lisa berlari kecil mendekati, ia kemudian menyenggol pelan bahu Jisoo. Matanya penuh binar ingin menggoda.

"Jadi itu milik Taehyung, hm?" tanya Lisa dagunya mengangkat menuju arah leher Jisoo, membuat wanita itu terkesiap membuka matanya lebar-lebar menatap netra Lisa.

"Apa maksudmu?" sinis Jisoo.

"Kau sudah jebol bersama Taehyung kan?"

Semua yang ada di ruangan tersebut termangu melihat Jisoo, tatapan mereka penuh intimidasi menunggu jawaban lebih lanjut dan pasti.

Jisoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia ingin mengelak tapi sepertinya percuma. Karena mereka semua sudah tau jalan cerita kemarin saat ia dibawa Taehyung.

Jungkook yang melihat gelagat aneh Jisoo lantas tertawa dengan sangat keras, membuat Rosé harus membungkam mulut pria itu dengan tangan kanannya.

"Jangan seperti itu, akan bahaya jika Jisoo mengamuk lagi."

"Memangnya dia siapa?" tanya Jungkook masih dengan tawa renyahnya.

"Diamlah sebelum dia kembali mengamuk, sayang." goda Rosé diakhiri dengan usapan lembut pada bibir Jungkook.

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now