Chapter 36 : Forgive him

2.2K 267 134
                                    

Semakin mengeratkan lingkaran tangannya pada tubuh Jisoo, Taehyung menggeleng cepat di dalam leher wanita tersebut.

"Tidak-tidak, aku tidak akan mungkin melepaskanmu." Gumamnya. "Jisoo, aku sungguh mencintaimu. K-kalau begitu kau tidak perlu memaafkanku."

"Kau mengizinkanku untuk membencimu?" Jisoo bertanya.

"Kau ingin membenciku?" Kali ini Taehyung yang balik bertanya.

Menahan kuat bahu Taehyung dengan sisa-sisa tenaganya, Jisoo mencoba terlepas dari dekapan menyesakan pria yang sangat dirinya cintai itu.

Sekejap Taehyung mengendurkan pelukannya, namun tangannya tetap melingkar pada pinggang Jisoo. Menatap dalam manik hazel menawan sang kekasih, sebelum suara rendahnya berdesis tepat di ujung hidung Jisoo.

"Silahkan benci diriku jika kau bisa melakukannya, tapi satu hal yang perlu kau tau. Sebenci apapun dirimu padaku, aku tetap mencintaimu, sangat, selalu dan selamanya Kim Jisoo."

Mata Jisoo terpejam sejenak untuk menarik nafas dalam, dan Taehyung memanfaatkan situasi tersebut untuk menyambar bibir ranum sang wanita yang basah.

Sampai Jisoo terkesiap memukul bahu Taehyung reflek, namun laki-laki itu sungguh mengacuhkan.

Taehyung saat ini benar-benar menyalurkan perasaan cintanya itu dalam sebuah pagutan lembut yang memabukan.

Dengan pikiran Jisoo yang melalang buana, sentuhan Taehyung kini bagai obat penenang untuk hatinya yang membuncah ingin meledak.

Sampai tanpa sadar Taehyung mulai mengangkat tubuhnya, agar mengangkang melingkarkan kakinya pada pinggang pria tersebut.

Bersama kedua bibir mereka yang tak putus, Jisoo membiarkan Taehyung mengakses bebas isi dalam mulutnya menggunakan lidah panas sang pria yang bergerak lincah.

Membalas? Oh tentu saja tidak, Jisoo hanya diam. Meski tak munafik dirinya juga ingin melilitkan lidahnya itu untuk bertukar saliva dengan milik Taehyung, tapi tetap saja emosinya masih belum padam.

Jadi yang hanya dia lakukan sekarang hanya diam membiarkan Taehyung membawanya pergi menuju kamar utama dengan kedua netranya yang masih setia terpejam sempurna.

Karena Jisoo tidak ingin menatap netra abu-abu gelap Taehyung yang menawan.

Hingga tanpa sadar dirinya sudah terbaring di atas ranjang, dengan Taehyung yang berada di atasnya—bak seorang penguasa.

Menggunakan jari telunjuknya untuk mengusap lembut pelipis Jisoo, jari panjang itu perlahan mulai turun pada pipi dan leher jenjang sang wanita.

Taehyung mulai kembali menyelusupkan kepalanya dalam ceruk leher Jisoo yang basah karena keringat.

Jisoo terpejam, menahan mati-matian desahannya yang hampir memuncak. Memalingkan kepalanya ke lain arah, tak lama suaranya yang parau mulai mengudara kala Taehyung mulai menyesap dalam sekitaran leher.

"Stop Taehyung! Beri aku waktu sendiri." Bergumam pelan, Jisoo mulai mendorong kuat tubuh laki-laki kekar di atasnya itu agar menyingkir.

Bangkit kembali untuk berdiri. Tak lama Jisoo kembali terisak memunggungi Taehyung, sebelum dengan kesal dia membuka gusar cincin yang terpasang di jari manisnya, dan dilempar asal ke sembarang tempat.

Membuat Taehyung tertegun menatap tubuh gemetarnya dari belakang, membiarkan Jisoo menangkan diri di dalam toilet dengan air shower yang menyala deras membasahi tubuh sang wanita.

Maaf.

Satu kata yang selalu Taehyung ucapkan pada bibir, hati, bahkan matanya si abu-abu gelap itu mengatakan dengan tulus kata tersebut.

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now