Chapter 44 : Life drama

1.8K 239 180
                                    

Taehyung menggerakan tangannya perlahan yang terulur lebar untuk meraba tubuh Jisoo.

Masih dengan kedua matanya yang tertutup rapat, Taehyung mencoba mencari tubuh kekasihnya tersebut.

Tidak ada?!

Matanya membelalak sempurna. Menyingkap selimutnya, Taehyung langsung memekik kencang.

"Kim Jisoo, kau dimana?!"

Pertanyaan Taehyung mengudara tanpa jawaban. Membuat laki-laki itu dengan cepat bangun, dan berlari keluar kamar mencari sang terkasih di setiap sudut ruangan.

Melihat Jungkook tengah tertidur pulas di atas sofa, dengan sengaja Taehyung mengambil segelas penuh berisi air untuk mengguyur wajah asistennya tersebut.

"Sudah siang, bangun!" Geramnya.

Jungkook gelagapan. Duduk dengan penglihatannya yang berkunang-kunang.

"Sir, ada apa?"

"Jisoo tidak ada." Ucap Taehyung dengan panik.

Melangkah bolak-balik dengan gusar. Tak lama laki-laki itu kembali ke dapur untuk meletakan gelas.

Sebelum mendadak langkahnya terhenti, kala kedua netranya menangkap sosok yang ia cari sejak tadi.

"Masih pagi sudah buat keributan?" Suara parau Jisoo mengudara.

"S-sayang?"

Berlari cepat, ia berhambur memeluk Jisoo dengan erat. Mencium seluruh permukaan kulit wajah wanita tersebut.

"Ku kira kau pergi meninggalkanku tanpa izin lagi."

Jisoo berdecih kecil, tak lama ia mulai berjalan. Berlalu dari tubuh Taehyung tanpa menjawab untuk menghampiri Jungkook.

"Ya Tuhan, sofaku!" Jisoo memekik. "Jeon Jungkook, air liurmu membasahi sofaku!"

Jungkook membolakan kedua matanya. Menggeleng cepat, ia bangkit untuk berdiri dan berlari ke arah Taehyung.

"Itu semua ulah kekasihmu ini. I-itu air bersih Jisoo. D-dia menyiram air ke wajahku, kau lihat sendiri bukan rambut dan wajahku basah?"

"Sembarangan! Aku tidak membuang waktuku sia-sia hanya untuk melakukan hal konyol seperti itu." Sela Taehyung.

"Jisoo jangan-jangan Jungkook mengompol. Apa sofamu bau? Sayang kau harus membeli sofa baru. Nanti akan ku belikan yang lebih bagus dari itu."

Jisoo tertawa rendah. Mengangkat tangannya ke udara, ia menggelengkan kepalanya kecil.

"Taehyung kau pintar sekali melucu. Tapi sayangnya itu tidak membuatku terhibur."

Jisoo memasang wajah datar. Pergi menuju kamar Andreas, ia mengecek kondisi pemuda tersebut.

Mungkin Andreas bisa membantunya. Berbicara tentang sikap Suho yang buruk pada Taehyung.

"Bonjour, Andreas." Sapa Jisoo, menutup pintu kamar. Lalu, membuka gordyn sampai sinar matahari menusuk kelopak mata Andreas.

Mengerjapkan matanya perlahan, Andreas mulai duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

Jisoo tersenyum. Duduk di tepi ranjang Andreas, wanita itu mengambil lembut kedua tangan pemuda tersebut.

"Bagaimana tidurmu malam ini?" Tanya Jisoo.

Andreas tak menjawab. Hanya menganggukkan lirih kepalanya pada Jisoo.

"Di sini kau aman. Tidak ada lagi yang akan melukaimu. Sebagai kakakmu aku bertanggung jawab penuh untuk melindungimu. Kau tenang saja."

Tidak ada tanggapan. Tapi Jisoo mampu melihat sorot mata Andreas yang mulai mengkilap berkaca-kaca karena tergenang air mata.

CRIME IN PARISWhere stories live. Discover now