Gea's Choice 2

4.9K 295 10
                                    

Sesampainya di Bali aku melihat Sena sahabatku yang menjemputku. Sena sendiri sejak bercerai dari Aldric dan hak asuh direbut oleh mantan suaminya itu, ia bekerja dengan Ryan. Ryan merupakan sahabatnya sejak kecil.

Aku memeluknya dan menanyakan kabarnya. Tidak seperti Sena yang bisa mengemudikan mobil aku tidak bisa mengemudikannya.

Sena lalu membawaku ke Pantai. Malam ini, Ryan dan Ruby akan melangsungkan pernikahannya di pantai. Ketika sampai di hotel pun aku bertemu Arlecena putri Ryan.

"Mama Gea." panggilnya padaku.

Aku tersenyum padanya. Dia langsung memelukku erat. Anak ini berusia 14 tahun sekarang kalau aku tidak salah ingat. Yah, Ryan sudah punya anak sejak duduk di bangku SMA. Hal ini dikarenakan ia tidak sengaja menghamili perempuan di club malam. Sayangnya ibu dari gadis kecil yang berada di pelukannya itu meninggal ketika melahirkannya.

Waktu itu aku kasihan melihat Ryan yang tidak bisa menenangkan putrinya yang menangis keras meminta dibawakan seorang ibu untuk menghadiri acara sekolahnya. Aku yang ada disana pun sering sekali membantu Ryan dulu, entah menemani putrinya bermain, les, atau mendatangi sekolah Arlecena meggantikan Ryan. Aku sering berperan sebagai ibu dari anak itu. Oleh karena itu, putri Ryan memanggilku mama. Dan aku pun mulai sering dijodoh-jodohkan oleh teman-temanku.

Seperti yang aku katakan, Ryan tidak menyukaiku. Dia hanya menganggapku sebagai teman tidak lebih. Aku sendiri tidak bisa menyukainya karena kasihan melihatnya. Ryan itu tipikal golongan orang sad boy. Laki-laki itu dulu mencintai Sena meskipun Sena sudah menikah dan punya anak. Lalu perasannya beralih ke Caca. Itu juga salah Caca yang selalu menggoda Ryan untuk membuat Reza cemburu. Na'asnya Ryan mencintai Caca sama sepertiku yang menyukai Reza. Akhirnya mereka balikan. Dimasa galaunya itu, ia dipertemukan dengan Ruby tunangan Brahms.

Setelah aku pikir-pikir lagi, seluruh orang yang disukai Ryan pasti sudah punya gandengan. Untung saja yang terakhir ini, Ryan bisa mendapatkan hatinya. Jika tidak, Gea akan semakin kasihan dengannya. Meskipun kehidupan percintaanya tidak jauh beda dengan Ryan.

"Mama, ini dari Papa." ujarnya dengan menunjukanku beberapa kota yang ada di meja dekat kamarku.

"Apa ini?" tanyaku dengan membukanya.

Dress??

Aku langsung mengambilnya. Dan benar Dress. Dress ini sangat cantik.

"Kenapa dia ngasih ini? Nggak takut Ruby marah?" tanyaku.

"Sebagai ucapan terimakasih. Lagian Ruby yang milihin gaun itu." jawab Sena.

Aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Aku ingat, Ruby bekerja sebagai seorang Desainer baju.

"Siap-siap Ya' acaranya di belakang hotel." kata Sena yang kemudian pamit pergi bersama putri Ryan. 

Aku menganguk. Lalu pergi mandi. Selesai mandi aku langsung bersiap dan kemudian turun ke bawah menuju pantai. Dibawah, aku menemukan Caca bersama Reza dan putri kecilnya. Aku menyapa mereka. Caca langsung memelukku erat.

Aku pun memutuskan duduk dimeja yang sama dengan Caca. Dan Caca langsung memberitahuku gosip terbaru. Aldric saat ini sudah bercerai dengan Julia Seketarisnya. Aku terkejut mendengarnya.

"Kok bisa?"

Tanpa diminta Caca langsung memberitahuku bahwa Julia ketahuan suka mukul si kembar dan memberitahu si kembar alasan Sena dan Aldric yang bercerai. Aku terkejut mendengarnya.

"Kok lo nggak cerita ke gue?" tanyaku ke Sena ketika ia duduk disampingku.

"Apaan?"

"Aldric cerai."

"Nggak ah, ngapain. Ga penting banget." jawabnya.

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Itu omong kosong. Nggak penting katanya. Aku yakin, sebentar lagi dia pasti akan rujuk dengan Aldric.

"Aldric mana?" tanyaku pada Reza. Reza sahabat sejak kecil Aldric sekaligus tetangga Aldric. Rumahnya hanya berbeda blok saja.

"Besok kayaknya sampe bareng Melvin." jawab Reza.

Aku menganguk mengerti.

"Lo kapan nyusul?" tanya Caca padaku.

"Entar, tunggu aja undangannya." jawabku asal.

Aku tuh paling benci ditanya kapan nikah. Hal ini dikarenakan aku baru saja menyelesaikan tanggungan kuliah ketiga adikku. Aku baru mau menikmati hidupku. Aku akan bersenang-senang kali ini.

Tak terasa pesta pernikahan telah usai. Aku hendak kembali ke hotel sayangnya, di lobi aku bertemu Lois yang sedang menggandeng perempuan yang sangat seksi. Aku muak melihat laki-laki itu. Dia mencium pipi perempuan itu lalu menyuruhnya pergi dan datang menghampiriku.

Lois adalah teman SMA sekaligus cinta pertamaku. Aku sangat mencintainya dulu, sebagai seorang perempuan yang biasa-biasa saja aku merasa sangat berharga dan beruntung karena orang seperti Lois mengajakku pacaran. Sayangnya hubungan itu tidak berlangsung lama, baru satu bulan hubungan kita berjalan, aku mengetahui bahwa aku dijadikan taruhan oleh laki-laki itu.

Aku sangat sedih, marah, dan kecewa dengannya. Meski begitu aku masih mencintainya. Jika mengingatnya, aku masih sangat marah. Bisa-bisanya orang itu tidak punya hati. Meski begitu aku berusaha bersikap biasa saja didepannya.

"Gea, lo cantik banget." pujinya dengan tersenyum.

"Najis!" jawabku tajam.

Meski dia terlihat semakin tampan, aku tidak akan tergoda oleh wajah itu. Wajah orang brengsek itu.

"Pedes amat jawabnya."

Dari yang kudengar dari Sena, Lois menjadi model sekarang.

Aku mengabaikannya.

"Woi Brahms, baru sampe?" katanya yang kemudian melewatiku begitu saja.

Aku menoleh kebelakang. Dan disana aku melihat Brahms. Aku melihat penampilannya. Penampilannya sangat berubah dari terakhir yang ku ingat. Dulu dia terlihat sangat konyol, tapi sekarang dia terlihat sangat menawan dan berwibawa.

"Gea?" tanyanya seolah memastikan.

"Hai." sapaku dengan tersenyum.

"Hai." balasnya juga ikut tersenyum.

Lois menatap kita dengan heran. "Kalian kenapa canggung gitu?" tanyanya. "Woi Ya' lo kok nggak canggung sama gue?" tanya Lois dengan bersedekap dada.

"Gue gedek lihat muka lo!" balasku.

Brahms tertawa mendengarnya. Sontak aku langsung menatapnya. Dia menahan tawanya lalu meminta maaf. Aku menganguk lalu berpamitan pergi ke kamarku lebih dulu. Aku capek dan hendak beristirahat. Besok kita akan naik kapal sampai Lombok.

Ketika hendak menutup mata aku ingat Aldric, Bramhs, Lois, Melvin, dan Reza. Dulu ketika kuliah mereka dijuluki geng anak-anak keren. Hal ini dikarenakan kelima membernya good looking dan juga good rekening. Aldric, Brahms, dan Lois adalah orang yang paling playboy. Mereka berdua suka ganti-ganti perempuan. Tapi yang paling parah adalah Lois, dia sering sekali membawa perempuan ke hotel meski perempuan itu bukan pacarnya. Sementara Aldric lebih suka php-in perempuan dan Brahms hanya dimanfaatkan oleh para perempuan matre. Yang paling bener diantara lima orang itu adalah Melvin dan Reza. Tapi sayangnya, gara-gara ketiga temannya yang lain Melvin pun juga ikut di cap sebagai playboy padahal laki-laki itu tidak pernah berpacaran. Dan Reza bucinnya Caca.

Gea's Choice (TAMAT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora