Gea's Choice 38

3.9K 254 10
                                    

"Cio, ini kenapa semua?" tanya Gea khawatir ketika melihat wajah Cio yang lebam. "Kamu berantem sama siapa?"

"Tadi kakak, belain aku Ma. Arka nakal banget. Aku diejek terus rambutku di tarik. Kakak bales Arka terus mereka berantem."

"Kok bisa, kamu ngajakin kakak kamu keluar ya?" tanya Gea ke Xana.

"Abisnya kasihan lihat kakak di kamar terus."

"Kan kakak lagi sakit. Kamu itu ya Xan, ada aja yang dibuat. Kakak kamu ini bukannya sembuh, tapi makin sakit yang ada," omel Gea.

Gea memeriksa luka di tubuh Cio.

"Cio, kamu itu ya. Buat mama khawatir terus."

"Aku gapapa Ma,"

"Kita ke rumah sakit," kata Gea yang kemudian mengajak ke adiknya Fakhri ke rumah sakit.

Sesampainya disana, untungnya tak ada yang serius dari luka Cio. Cio hanya disuruh istirahat, minum obat dan memakai salep untuk lukanya. Ketika mereka akan pulang, Cio minta makan Pizza. Namun, baru satu gigitan Cio meletakannya karena rasanya pahit. Gea akhirnya membungkus Pizza yang tersisa dan mengajak pulang. Ia akan membuatkan bubur kacang hijau untuk putranya itu.

Tapi, sampai dirumah ia terkejut melihat mertuanya ada dirumahnya. Seira memaki Gea yang mengambil Cio tanpa izin. Ibu Gea yang melihatnya tak terima. Alhasil mereka berdua bertengkar. Gea menyuruh anak-anaknya masuk namun Seira melarangnya. Ia menyuruh Cio mendekat ke arahnya, karena mereka akan pulang. Namun Cio menolak. Ia mau tinggal bersama Gea.

Seira tak peduli. Ia tetap memaksa Cio ikut bersamanya, terlebih ketika melihat wajah pucat cucu tersayang dipenuhi luka. Seira semakin menjadi-jadi menghina Gea dan keluarganya yang tak becus menjaga anak.

Cio bersembunyi dibelakang Gea. Ia memeluk Gea erat menolak untuk pergi. Namun ketik Seira menyentuhnya, Cio langsung berlari masuk kedalam rumah dan menguncinya dari dalam.

"Aku nggak mau pulang. Aku mau disini sama Mama!!" teriaknya histeris. "Mama, aku nggak mau pergi, aku mau sama mama!!"

Keributan tersebut memancing tetangga Gea memanggil pak RT. RT tersebut menyuruh Seira pergi terlebih ketika Cio Menolak ikut dan mengunci dirinya.

"Sayang, pintunya buka. Oma udah pergi."

Cio membuka pintunya dan langsung memeluk Gea dengan menangis. Ia tidak mau pergi. Ia mau tinggal bersama mamanya. Gea memeluknya erat.

"Udah gapapa. Ga usah nangis. Kan oma udah pergi juga."

"Cio mau sama mama. Cio nggak mau pulang ke rumah papa. Cio mau sama mama." isaknya.

"Iya, sama mama. Ini juga kan sama Mama. Udah gapapa."

"Huu.... Hisk, mama...,"

"Iya, gapapa."

Gea memeluk putranya erat. Ia menyuruh Cio minum lalu istirahat. Dan Xana menemaninya disampingnya. Gea langsung menuju dapur dan membuat bubur untuk Cio.

"Ibu itu, sebenarnya suka sama Melvin." kata ibunya Gea. Ia  memperhatikan putrinya yang memasak.

"Tapi kalau keluarganya Melvin nggak ngehargain kamu, Melvin juga nggak ngehargain kamu, ya mending kalian cerai aja gapapa. Ibu ikhlas."

Gea diam.

"Sekarang ibu paham kenapa kamu pulang, terlebih Melvin juga nggak pernah kesini buat jemput kamu. Ngomong doang, nitip kamu bla bla bla, action nya ga ada."

"Ibu emangnya ga malu sama tetangga?" tanya Fakhri yang kini ikut duduk disamping ibunya.

"Malunya ibu juga udah abis dari kemaren. Sekarang ibu itu cuma mau kalian bahagia." jawabnya.

Gea's Choice (TAMAT)Where stories live. Discover now