Gea's Choice 8

2.9K 197 4
                                    

Terkejut? Jangan ditanya lagi. Baru semalam ia di Bali, pagi ia sudah ada di kampung halamannya. Terus sekarang ia sudah balik lagi ke Jakarta. Sebelum pulang, Melvin mengajak pergi ke salon dulu agar Gea perawatan. Bukannya apa-apa tapi mama Melvin sebelas dua belas sama mamanya Brahms kalau soal penampilan.

Sampai dirumahnya, Gea dibuat terkejut. Rumah Melvin tak kalah besar dari rumah Brahms atau Aldric. Bahkan rumah Lois saja tidak sebesar ini. Sepertinya Gea salah ambil keputusan. Mendadak ia minder. Ia tau Melvin kaya. Tapi yang tak ia tau, keluarga Melvin sekaya ini.

Sampai dirumahnya Melvin menyuruh pelayannya membawakan barang-barang miliknya dan Gea. Ia menggenggam tangan Gea erat.

"Tuan dan Nyonya ada di ruang makan."

Gea gugup. Ia takut di tolak. Melvin menggenggam tangannya erat menenangkannya.

"Gapapa. Mamaku nggak galak kok. Cuma dia peduli banget sama penampilan." kata Melvin.

"A- Aku-"

"Kamu cantik." jawab Melvin.

Sampai diruang makan, Gea langsung menyalami calon mertuanya. Melihat mamanya Melvin ia pikir mamanya Melvin akan terlihat seperti Mamanya Brahms yang angkuh. Ternyata Mamanya Melvin berbeda. Mamanya Melvin terlihat seperti mamanya Aldric. Tapi mamanya Melvin lebih anggun dan berwibawa.

"Ini calon istri kamu?" tanya mamanya.

"Iya Ma, kenalin Gea."

Seira, mama Melvin melihat Gea dari atas kebawah.

"Gea tante."

"Panggil mama aja. Lagian kamu juga bakal nikah sama anak saya." katanya.

"Pa, Gea."

"Gea Pa." kata Gea sopan.

"Duduk." suruh papanya.

Tak lama para pelayan datang membawakan makanan. Mereka lalu mengajak Gea makan bersama. Gea rasanya tidak bisa makan. Kedua orangtua Melvin saling diam dan tak banyak bicara. Rasanya sangat canggung dan tegang. Bahkan Gea tidak bisa menikmati makanannya karena mencekam.

Melvin tau itu. Ia menyenggol kaki Gea. Gea menatapnya. Melihat Melvin tersenyum. Mau tak mau Gea juga ikut tersenyum.

"Nggak usah khawatir." katanya tanpa suara.

Gea menganguk.

Kejadian itu dilihat oleh orangtua Melvin.

"Jadi, kapan mau nikah?" tanya Papanya kini.

"November." jawab Melvin cepat.

"November kapan?" tanya papanya.

"Tahun ini."

Papa dan mamanya termasuk dengan Gea menghentikan makannya dan melihat ke arah Melvin. 10 hari lagi sudah bulan November.

"November tanggal berapa? Pokoknya jangan tanggal muda atau pertengahan ya, Mama ada jadwal ke Hungaria, Milan, sama ke Maldive." kata mamanya.

"Kita jadi ke Maldive?" tanya papanya kini.

"Apa? Mama nggak mau tau. Papa udah janji buat ke Maldive bareng!" kata mamanya kini.

"Di undur aja. Lagian Melvin juga mau nikah bulan itu."

"Mau diundur sampe kapan? Tahun depan?"

"Desember."

"Melvin aja suruh nikah bulan Desember." kata mamanya tegas.

"Nggak mau!" tolak Melvin.

"Vin,"

Gea's Choice (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora