Gea's Choice 4

3.9K 255 1
                                    

"Gila, mereka cocok banget kok nggak rujuk aja sih?" tanya Caca gemas.

Aku melihat pemandangan didepanku, Sena bersama Aldric dan kedua putranya. Pemandangan yang dapat membuat seluruh orang iri.

"Lo kapan Ya?" tanya Caca lagi.

Aku diam saja dan tidak meresponnya.

"Umur lo udah mau kepala tiga. Lagian enak tau nikah, lihat nih lo bisa punya anak."

"Sayangnya gue nggak mau punya anak. Ngerepotin." balasku.

Jawaban itu membuat seluruh orang dimeja itu menatapku. Bahkan termasuk Melvin yang mengedipkan matanya berulang kali seolah tak percaya mendengar hal tersebut dari mulutku sendiri. 

"Kok lo ngomongnya gitu sih Ya'?" kesal Caca.

Aku mengangkat bahuku cuek.

"Biar lo nggak jadi perawan tua Ya'" balas Lois dengan tertawa.

Aku kesal mendengar ucapan Lois.

"Emang lo tau gue masih perawan apa nggak?" balasku. "Kan lo nggak pernah tidur sama gue."

Tawanya berhenti.

"Kenapa, lo mau gue bawa ke-"

Plakk...

Melvin menampar mulut Lois agar berhenti bicara.

"Gea udah." lerai Melvin.

Aku menatap Melvin. Melvin langsung menggenggam tanganku dan mengajakku pergi. Aku menghempaskan tangannya pelan.

"Thanks." ucapku lalu pergi meninggalkannya.

Aku lebih memilih jalan-jalan sendirian. Katanya Sore nanti kita sudah harus kembali ke Bali. Aku lebih penasaran dengan Brahms, apa yang dilakukan orang itu sekarang ya?

"Gea." panggil Melvin.

Gea membuka matanya jengkel. Tapi ia memperlihatkan ekspresi tenangnya.

Melvin langsung duduk tanpa meminta persetujuanku padahal dia biasanya pasti akan bertanya.

"Aku ganteng banget ya sampe kamu nggak kedip gitu ngelihatinnya?" tanyanya.

Aku terkejut tapi akhirnya langsung tertawa. Astaga Melvin, dia lumayan menarik padahal biasanya Melvin sangat garing alias orang yang membosankan.

"Ya' lama nggak lihat lo makin cantik aja ya?" godanya.

Aku menghela napas tidak berminat dengan godaannya. Menurutku sudah sangat membosankan dan basi. Sudah kuduga Melvin emang ga cocok jadi bad boy - bad boy gitu.

"Iya juga sih, udah berapa lama ya kita nggak ketemu?? Dua tahun?" tanggapku.

"Masa dua tahun? Kayaknya enggak deh?"

"Emang udah berapa tahun?" tanyaku penasaran. Perasaan baru dua tahunan gitu kita nggak ketemu.

"Lama banget, rasanya kayak sepanjang tahun gitu aku nungguin kamu."

Aku tersenyum mendengarnya. Oke, akan aku balas.

"Pacaran sama siapa sekarang?"

"Jomblo."

"Serius?"

"Iya."

"Mau pacaran sama aku nggak?"

"Gimana ya, aku sih maunya dilamar nggak dipacarin." godaku balik dengan tersenyum.

Wajahnya memerah. "Yaudah pulang dari sini aku lamar ya," jawabnya gugup.

"Iya. Aku tunggu."  balasku.

Gea's Choice (TAMAT)Where stories live. Discover now