Gea's Choice 42 (TAMAT)

10.3K 360 10
                                    

Double up ya guys.. Jan lupa bab 41 dibaca juga.
.
.
.
.
.

Esoknya, Gea dan mertuanya pergi ke salon bersamanya. Meski awalnya Gea cukup canggung namun lama-kelamaan ia mampu bersikap biasa saja dengan mamanya Melvin. Sepulang dari salon, mereka pun belanja bersama. Namun, ketika belanja ada seorang pegawai yang bertindak tidak sopan kepada Gea karena Gea hanya memilih dan tak kunjung mengambil apa yang ingin dibelinya. Melihat hal tersebut, Seira tidak terima. Ia memanggil Manajer dari butik yang ia datangi dan melaporkan pegawai yang tidak sopan tersebut.

Seira yang memang langganan disana tentunya jauh lebih berkuasaa. Terlebih Seira sering menghabiskan uangnya seperti air di butik tersebut. Ia mengancam tidak akan kembali ke butik tersebut dan bahkan akan memberitahukannya kepada teman-temannya. Akhirnya pegawai tersebut di pecat.

Gea sejujurnya senang karena dibela namun pemecatan tersebut sangat berlebihan.

"Makasih ma, tapi apa nggak berlebihan dia di pecat?"

"Biar dia tau rasa. Orang cuma pelayan tapi ga bisa sopan."

Gea diam saja.

"Gea kamu itu Nyonya Adinata. Jadi jangan biarin siapapun hina kamu, itu caranya nanganin masalah tadi."

"Iya Ma, sekali lagi makasih banget."

"Iya."

Selesai belanja mereka pun pulang, na'asnya mobil Gea harus mogok karena lama sudah tidak digunkan. Seira mengeluh kepanasan, namun Gea menghiburnya. Ia mengajak mertuanya fuduj di pinggir jalan minum es Kelapa Muda. Awalnya Seira menolak namun akhirnya ia setuju juga. Mereka menikmati es kelapa muda dengan beberapa jajanan kecil dan menunggu mobil sudah siap.

Sampai dirumah, Seira berterimakasih kepada Gea karena hal tadi adalah pengalaman pertamanya dan ia sangat menikmatinya. Gea tersenyum senang mengetahuinya. Sampai dirumah ia langsung menceritakan semuanya ke Melvin. Melvin tersenyum bahagia. Ia harap keadaan seperti i i akan berlangsung selamanya.

Hingga masuk sekolah dimulai. Cio tak lagi les seperti dulu. Dia hanya mengikuti kelas bahasa, matematika, dan juga les mata pelajaran. Hal tersebut juga berlaku bagi Xana agar putrinya itu tidak ketinggalan pelajar. Seira benar tidak ikut campur lagi. Namun Gea beberapa kali minta saran tempat yang les yang baik ke mama mertuanya, untuk sekedar menghargainya. Ia setuju Cio maupun Xana les, namun tidak pergi ke tempat les setiap hari. Agar ketika mereka pulang, mereka masih bisa bermain dengan teman-teman sekelasnya atau tetangganya. Mereka masih bisa menghabiskan waktu dengab keluarganya.

Perubahana berikutnya, setiap sebulan selama dua kali akhir pekan Gea maupun Melvin dan kedua anaknya, akan pergi ke rumah orang tua Melvin untuk berkunjung dan menginap. Dan di hari minggu lainnya mereka akan menghabiskan waktu berempat.  Sampai tiba-tiba Gea harus jatuh sakit kembali. Melvin khawatir dan menyuruhnya untuk ke Dokter namun Gea tak bisa berdiri lama-lama.

Seketika Melvin ingat, dulu juga Gea pernah mengalami ini, alhasil sepulang dari kerja, Melvin membeli beberapa testpack dan memberikannya ke Gea. Tentu saja Gea menatapnya bingung.

"Apaan sih,"

"Kamu nggak inget, dulu waktu hanil Cio sama Xana kamu juga gini, terlebih bukannya beberapa bulan ini kamu juga nggak halangan ya?"

Seketika Gea teringat. Ia segera meminya bantu Melvin, untuk bangun dan mulai memeriksanya. Selesai menunggu Gea maupun Melvin terkejut melihat hasilnya. Ketiga testpack tersebut membuat dua garis yanf berarti positif.

"Kok bisa sih, kamu hamil? Katanya nggak mau punya anak lagi?" tanya Melvin ke Gea.

"Aku lupa KB. Gimana pun kan, kita lama nggak ketemu. Sekalinya ketemu kemaren kita juga berantrm dikit. Nggak mungkin aku ingat buat KB. Terus waktu pulang kesini, aku berusaha bikin hubunganku sama mama deket."

Melvin tertawa mendengarnya. Ia lalu menunduk dan mencium perut Gea sayang.

"Gapapa, rezeki kita berarti." kata Melvin yang kini mengusap perut Gea.

Gea tersenyum dan ikut menyentuhnya sayang. Meski sejujurnya ia heran. Ini ia yang terlalu gampang hamil atau Melvin yang top hingga bisa menghamilinya secepat itu.

Tak butuh waktu lama, kabar tersebut sampai di kedua putra dan putrinya. Mereka senang dan memeluk Gea erat. Dan ketika kabar itu juga sampai di telinga orangtua Gea dan Melvin, mereka sangat terkejut. Meski begitu, mereka mengirimkan hadiah untuk Melvin dan Gea sebagai ucapan selamat.

Seira sering mengunjungi Gea. Kini wanita itu lebih memilih bertanya kepada Gea jika ia ingin melakukan sesuatu. Dan itu membuat Gea lebih dihargai dan bahagia. Ia bahagia. Seandainya saja ia bisa lebih cepat baikan dengan mertuanya itu.

Gea merasakan seseorag memeluknya.ketika ia memeriksanya dan melihat Melvin, Gea tersenyum dan membiarkan dirinya dipeluk. Tak lama kedua putra dan putrinya muncul. Mereka ikut memeluk Gea dan memberitahu bahwa mereka punya usul nama untuk adik mereka nanti. Gea tersenyum mengetahuinya, ia bertanya nama apa yang telah dibuat oleh Cio maupun Xana. Sayangnya, nama yang dibuat kedua itu tidak mendapat persetujuan dari Melvin yang berakhir kedua anak itu bertengkar dengan Melvin perkara nama. Gea hanya bisa diam dan tersenyum melihatnya. Ia sangat bahagia. Ia rasa ia tak bisa lebih bahagia dari ini. Ternyata, keputusan yang ia buat untuk menikah dengan Melvin tidak mengecewakannya. Ia ternyata dangat bahagia berada di pernikahan ini. Gea sangat berterimakasih kepada Melvin yang sudah mencintainya.

"Sayang udah, jangan berantem. Kita pake semuanya di nama adek nanti."

"Beneran Ma?"

"Iya."

"Ish, nggak asing," ujar Melvin dengan wajah sok merajuk.

"Udah Vin, jangan diganggu anaknya. Kamu duka banget bertengkar sama Cio dan Xana."

"Seru abisnya." jawabnya yang kemudian memeluk Gea erat.

-TAMAT-

TERIMAKASIH SUDAH MENHIKUTI CERITA INI. SAMPAI JUMPA DI NOVEL YANG AKU TULIS LAINNYA. BYE, BYE.

Gea's Choice (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora