Gea's Choice 30

3K 177 4
                                    

Keseharian Cio berubah ketika Lusi pergi. Ia sudah memohon agar neneknya tidak memecat Lusi namun Seira mengabaikannya dan menyarankan pengasuh yang baru namun Cio menolaknya. Ia hanya mau Lusi.

Cio ngambek dengan tidak mau makan. Namun Melvin langsung membujuknya agar Cio tidak sedih lagi dan mau makan. Cio tidak tergoda rayuan tersebut tapi karena mogok makan membuatnya sangat kelaparan ia akhirnya menyerah dan makan.

Cio juga berhenti masuk sekolah maupun les selama seminggu karena itu akan membuatnya teringat Lusi. Dan ketika ia sudah mau masuk sekolah ia pun mencari mamanya di kamar adiknya. Ia melihat mamanya sedang menyiapkan seragam adiknya.

"Mama, seragam Cio mana?"

"Kok tanya mama, biasa dimana emang?"

"Nggak tau. Kan mbak Lusi yang nyimpen biasanya. Bantuin cari Ma,"

"Mama nggak bisa, mama lagi bantuin adek kamu nih. Minta tolong mbak Fara ya,"

"Aku kan minta mama,"

Gea langsung bangun sembari mendecak. Ia menuju ke kamarnya Cio. Namun ditengah koridor ia bertemu Fara. Gea langsung memberikan tugas tambahan untuk mengurus seluruh keperluan Cio sekarang. Cio menatapnya terluka, karena lebih memilih Xana lagi daripada dirinya.

Malamnya Cio yang tidak bisa tidur kembali memutuskan untuk bangun dan mencari mamanya di kamarnya. Namun ia hanya menemukan papanya duduk di sofa panjang dengan memangku laptop dan ditangannya ada 3 lembar kertas dan pulpen.

"Pa, mama mana?"

"Di kamarnya adek. Kenapa?"

Lagi, mamamya lagi-lagi di kamarnya Xana.

"Gapapa." jawabnya.

Cio langsung menuju kamar Xana. Tanpa mengetuk pintu ia langsung membukanya.

"Cio, besok lagi kalau masuk pintunya di ketuk dulu. Jangan asal nyelonong gitu, gimana kalau misalnya Xana tadi ganti baju?"

"Kenapa emangnya kalau Xana ganti baju?"

"Ya nggak boleh dilihat. Kan kamu laki-laki Xana perempuan."

Cio menganguk mengerti.

"Ada apa?" tanya Gea kemudian.

"Cio nggak bisa tidur. Mau minta di temenin." jawabnya.

"Yaudah sini, tidur disini aja sama adek ya."

Cio menggeleng.

"Terus maunya gimana?"

"Mau tidur di kamarku sendiri."

"Adek, tidur di kamar kakak ya?" tanya Gea ke Xana.

"Aku cuma mau berdua sama Mama." kata Cio kesal.

"Terus? Mama kan nemenin Xana."

"Mama kan tiap hari sama Xana. Nggak pernah sama aku. Masa aku minta gini aja mama nggak mau kabulin?"

"Bukannya nggak mau ngabulin Cio. Udah deh kamu sini aja."

"Nggak mau! Mama yang kesini!" katanya tegas.

Gea diam menatapnya. Air mata Cio langsung turun dengan deras. Gea menghela nafas.

"Dek, kamu tidur sama Papa ya malam ini. Gapapa kan? Lihat kakak kamu nangis tuh,"

"Iya Ma gapapa."

"Yaudah cari papa di kamarnya,"

Xana menganguk. Gea pun mencium keningnya lalu bangun. Ia mendekati putranya yang menangis terisak.

Gea's Choice (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang