Gea's Choice 15

2.9K 192 2
                                    

Hubungan Melvin dan Gea sudah membaik. Sampai teror dari Seira sangat menganggu Melvin dan Gea. Melvin yang memang sedari awal jarang membantah permintaan ibunya mulai membujuk Gea untuk berhenti kerja. Ia jengah karena ibunya setiap hari menelfonnya menyuruh untuk memecat Gea dan segera punya anak. Hal tersebut juga berlaku untuk Gea hingga Gea mengabaikan telfon mama mertuanya.

"Gea, kita turutin maunya mama ya." pinta Melvin.

"Aku nggak suka di atur-atur kayak gitu. Habis keluar kerja, aku harus hamil agar punya anak. Habis itu apa lagi? Mama kamu bakal minta apa? Kamu yang bilang, sebelum kita nikah kamu nggak bakal maksa aku lakuin apapun yang aku nggak suka." keukuh Gea.

"Jadi maksudnya kamu nggak suka punya anak sama aku?" tanya Melvin.

"Nggak gitu Vin, kamu ngertiin keadaan aku dong. Dari dulu aku habisin waktuku ngurus adek-adekku. Aku cuma pingin nafas sebentar, lagipula aku juga belum siap jadi orang tua."

"Terserah kamu deh." kata Melvin yang kemudian pergi meninggalkan Gea.

Melvin mengambil rokoknya dan merokok. Ia bingung sekali. Masalah dengan Brahms masih belum kelar padahal sudah 2 minggu berlalu.

Pintu pagar terbuka. Melvin melihat mobil mamanya masuk kedalam halaman rumahnya. Melvin segera mematikan rokoknya dan berlari keluar.

"Gea mana?" tanya mamanya yang terlihat marah.

"Apa lagi sih Ma?"

Seira mengabaikan Melvin. Ia lalu masuk dan memanggil menantunya itu. Gea segera turun ketika mendengar suara mertuanya yang menggelegar.

Sampai dibawah Seira lalu memanggil pembantu yang disewa Gea. Pembantu itu menyerahkan sesuatu ke mamanya Melvin. Melvin bingung sementara Gea terkejut.

Seira langsung memberikan obat tersebut kepada Melvin.

"Kamu tau ini apa?" tanya Mamanya.

Melvin menggeleng. Ia tidak tau.

"Itu obat Kb."

Melvin tak terkejut. Ia sudah menduganyanya memang. Gea pasti mengkomsumsinya karena istrinya itu tidak mau punya anak dengannya.

"Kamu nggak ngerasa istri kamu aneh? Jangan-jangan dia masih ada hubungan sama anak Karina itu. Padahal udah nikah sama kamu tapi dia nggak mau punya anak sama kamu!"

"Ma, aku sama Melvin udah sepakat nggak punya anak dulu. Terus obat itu- mama nggak sopan nyuruh orang buat geledah kamarku!" kata Gea tegas.

"Kalian sepakat atau kamu yang maksa Melvin?"

"Ma, udah..." lerai Melvin.

"Diam kamu Melvin! Mama itu ngelakuin ini buat kamu juga. Kamu harusnya lihat kakak kamu. Bisa aja wanita ini karma dari kakak kamu yang udah rebut suami orang. Wanita ini pasti cuma main-main dan manfaatin kamu aja."

"Ma, jangan mulai lagi-" jengah Melvin.

"Melvin!"

"Melvin emang nggak tau obat apa ini, tapi Melvin emang udah sepakat sama Gea buat nunda punya anak dulu."

"Terus kamu mau punya anak di umur berapa?? Usia kamu udah mau kepala tiga ya!" bentak mamanya. "Nggak usah aneh-aneh. Lagian pasti bener, orang yang kamu nikahi itu orangnya Karina. Jangan-jangan dia mau bocorin rahasia perusahaan terus-"

"Ma,"

Gea geli mendengarnya. Astaga, ia baru sadar satu hal. Mama mertuanya memang terlihat anggun dan ramah tapi mertuanya itu sangat percaya takhayul dan penuh dengan pikiran yang overthingking.

"Vin, kamu yang pinter dong jadi orang. Dia pasti cuma manfaatin kamu! Dia nggak pantas buat kamu!"

Gea tidak tahan lagi. Ia lalu pergi naik ke atas kamarnya.

"Lihat istri kamu itu-"

"Mama cukup. Mending mama pulang. Mama nggak liburan emang?" tanya Melvin frustasi.

Melvin masih berdebat dengan mamanya, hingga ia dengan paksa menyuruh mamanya pulang. Melvin naik ke atas kamarnya. Ia melihat Gea yang sedang memijit kepalanya.

"Mama kamu keterlauan!" kata Gea.

"Mama kayak gitu juga karena khawatir sama aku." kata Melvin.

Gea menatap Melvin. Ia tak suka Melvin yang membela mamanya.

"Khawatir aku manfaatin kamu gitu? Kalau gitu kita berhenti aja sekarang biar mama kamu nggak khawatir lagi. Nikah sana sama perempuan yang sederajat sama kamu, yang nggak bikin kamu malu, yang nggak-"

"GEA!!" teriak Melvin.

Melvin terlihat kecewa dengan ucapan Gea. Gea diam.

"Aku tau kamu nggak cinta sama aku. Tapi segampang itu kamu mau pisah dari aku? Kita bahkan baru mau 4 bulan nikah."

Melvin langsung pergi keluar meninggalakan Gea. 4 bulan? Bahkan di minggu kedua pernikahannya ia harus menjalin hubungan jarak jauh selama sebulan dengan Gea. Baru menikmati indahnya pernikahan seminggu ia sudah harus pergi ke luar negeri dan di timpa banyak masalah sampai sekarang.

****❤****

Pertengkaran Gea dan Melvin membuat mood Melvin sangat buruk. Bahkan Bryan Seketaris Melvin menyuruh Gea agar segera berbaikan dengan suaminya itu. Lama-lama ia bisa sekarat jika Melvin memaksanya untuk ikut kerja rodi.

Gea menatap Bryan tajam. Bryan diam lalu pamit pergi. Gosip Gea sudah mereda dengan Brahms. Kini gantian Melvin yang terkena gosip. Aura buruk yang dikeluarkan Melvin beberapa minggu ini membuat seluruh karyawan percaya bahwa hubungan Melvin dan istrinya buruk alias di ujung tanduk. Mereka bergosip bahwa Melvin sebentar lagi pasti akan bercerai dari istrinya. Ada yang bilang istrinya selingkuh karena tak tahan sikap Melvin yang otoriter dan ada pula yang bilang itu karma Melvin karena kakaknya telah merebut suami orang dulu.

Gea mengabaikan hal tersebut dan lebih menemui Melvin di ruangannya. Ia marah karena Melvin yang tidak pulang.

"Kenapa kemaren dan semalam nggak pulang?" tanya Gea to the point.

"Aku sibuk." jawab Melvin.

"Sampai nggak sempet pulang ke rumah?"

Melvin diam.

"Vin,"

"Bukannya kamu juga seneng kalau nggak lihat aku?" tuduh Melvin.

"Kapan aku bilang kayak gitu?"

"Kemarin."

"Aku ga ada bilang kayak gitu!" bantah Gea.

"Ada. Kan kamu capek terus muak lihat aku yang maksa nikah sama kamu!" balasnya yang masih fokus ke dokumen. "Kamu pingin berhenti dari semua ini kan? Jadi, abaikan aja aku!" kata Melvin. "Sana balik ke ruanganmu! Aku sibuk!"

Gea langsung pergi keluar begitu Melvin mengusirnya. Melvin menghela nafas lalu melempar pulpennya kedepan. Ia kesal dan marah kepada Gea. Ia tau Gea tidak mencintainya. Bukannya Gea keterlaluan mengabaikannya begini? Harusnya Gea sekarang meminta maaf dan merayunya agar mau pulang. Bukannya pergi ketika ia menyuruh perempuan itu pergi.

Sementara itu, Gea hanya bisa diam saja. Ia tidak tau harus berbicara seperti apa kepada Melvin. Akhir-akhir ini sakit kepalanya semakin menjadi-jadi.

"Mbak Gea."

Gea menoleh ketika seseorang memanggilnya. Salah satu rekan kerjanya. Gea dipanggil Manajer. Setelah ini Gea harus ikut dengannya untuk ke tempat kontruksi proyek. Tentu saja Gea terkejut. Ini pertama kalinya ia pergi ke tempat kontruksi.

Gea's Choice (TAMAT)Where stories live. Discover now