Gea's Choice 16

2.8K 203 0
                                    

"Papa, apa-apan sih buat Gea kerja kayak gini?" omel Melvin ke papanya.

Melvin penasaran dengan istrinya itu karena sudah 4 hari ini dia tidak melihat istrinya di kantin. Melvin menyuruh Bryan mencari tau apa yang dikerjakan Gea. Ketika mengetahui bahwa Gea dipindah tugaskan di lapangan oleh papanya. Melvin marah sekali.

"Kalau Gea kenapa-kenapa, Papa mau tanggung jawab?"

"Diam Vin. Selagi kamu nggak bisa urus pernikahan kamu dengan benar, jangan salahin papa ikut campur. Papa capek denger mama kamu ngomel terus tiap hari. Papa lakuin ini agar Gea resign, jadi kamu diam aja. Papa rasa ini juga nguntungin kamu." balas Papanya tajam.

"Tetep aja Pa, kalau Gea sampai kenapa-kenapa lihat aja."

Melvin keluar dengan kesal. Ia hanya berharap semoga Gea baik-baik saja ketika bekerja nanti. Ia menatap ponselnya dan menatap wajah istrinya itu. Sialan, ia sangat merindukan istrinya itu.

Kini, Melvin pergi menemui Ryan dan Reza yang mengajaknya untuk makan siang bersama. Kebetulan Ryan ada pekerjaan di dekat kantornya Melvin. Melihat wajah ditekuk Melvin, Ryan langsung bertanya apa ia sedang ada masalah. Melvin menceritakan seluruh masalahnya. Ryan dan Reza diam mendengarkannya.

"Jadi, lo ngikutin sarannya Aldric untuk diemin Gea?" tanya Ryan.

Melvin menganguk.

"Lah lo kok bego sih, Aldric aja cerai sama Sena gara-gara tuh anak sering diemin Sena. Kok lo malah ngikutin caranya dia." kata Ryan.

"Ya tapi kalau untuk ukuran cewek kayak Gea, mending di diemin aja dulu baru ntar diajakin ngomong baik-baik." saut Reza sembari meminum Cappucinonya.

"Gimana kalau lo pulang aja nanti, lihat reaksinya Gea." saran Ryan.

"Nggak mau! Gue maunya di bujukin terus di ajakin pulang. Gea bahkan nggak chat gue buat nanya pulang atau nggak."

"Lah nih anak," heran Reza.

"Udalah, jangan gengsi terus." kata Ryan. "Biasanya yang kebanyakan gengsi itu ujung-ujungnya nggak baik." sambungnya.

"Tapi kan, lo tau Gea kayak gimana,"

"Gue setuju sama lo sih Vin, lo kan beda sama Aldric. Kalau gitu, lo jangan pulang sampai Gea telfon lo buat nanya lo pulang atau nggak." usul Reza.

"Terserah kalian dah." kata Ryan lelah. Sepertinya sarannya tidak akan berguna.

***❤***

Gea membuka matanya perlahan. Ia mencium bau rumah sakit. Ia ingat hari ini ia sudah melakukan tiga kunjungan ke proyek. Gea lupa tidak makan dari semalam karena harus lembur. Kepalanya yang memang terasa pusing akhir-akhir ini terasa sangat sakit. Belum lagi perutnya juga terasa perih. Harusnya tadi ia berhenti dan makan sebentar bukan malah tetap melanjutkan perjalanan.

"Gea udah sadar?"

Gea berusaha bangun. Tapi Manajernya menyuruhnya untuk berbaring kembali karena Dokter akan segera memeriksanya. Gea menurut. Hingga akhirnya pemeriksaan selesai dilakukan.

Dokter tersebut mengatakan diagnosisnya. Gea terlalu kelahan dan anemia. Terlebih keadaannya yang sedang hamil muda. Tentu saja Gea yang mendengarnya terkejut. Hamil?

Dokter tersebut menyuruh Gea untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk meyakinkannya. Gea setuju melakukannya. Dan benar, ia sedang hamil. Terlebih usia kandungannya jalan 9 minggu. Gea sangat terkejut dan tidak menyangka. Padahal ia sudah minum obat, yah meskipun beberapa kali ia tidak minum obat ketika melakukan hubungan dengan Melvin karena Melvin yang selalu tiba-tiba memintanya.

Gea's Choice (TAMAT)Where stories live. Discover now