Gea's Choice 9

2.8K 183 0
                                    

Tak terasa hari ini adalah pernikahan Gea. Keluarga Gea sendiri sudah datang dari dua hari yang lalu dan tinggal di rumah Melvin. Ketika sampai, keluarga Gea dibuat terkejut dengan rumah mewah itu.

Pesta pernikahan berjalan sangat meriah. Bahkan beberapa teman kerja Gea terkejut mengetahui Gea menikah dengan putra pemilik tempat kerja mereka. Sementara teman-teman Gea yang lain tidak menyangka Gea jadi menikah dengan Melvin. Melvin tersenyum lebar.

Selesai pesta pernikahan Gea dan Melvin langsung terbang ke Thailand. Mereka lebih memilih bulan madu disana. Tentu saja Gea menghujat pilihan Melvin tadinya. Mau cari apa Melvin di Thailand.

"Ya kan unik sayang kalau bulan madu kesana." jawab Melvin.

"Aku curiga tau."

"Kenapa?"

"Kamu mau cari LB kan? Lady Boy-nya Tahailand."

"Sembarangan. Buat apa aku nyari LB kalau istri aku aja cantik kayak gini."

"Bohong!"

Melvin tertawa. Ia langsung memeluk Gea dan membawanya ke atas tempat tidur. Melvin memeluknya erat. Gea membiarkannya. Sampai ia merasakan ciuman di punggungnya. Gea berbalik dan Melvin langsng melumatnya. Malam itu jadi malam yang sangat singkat bagi kedua pengantin baru itu.

****❤****

"Morning sayang." sapa Melvin dengan mencium kening Gea.

"Morning," balas Gea yang kini bangun dari tidurnya.

Gea menatap Melvin yang sudah sangat rapi.

"Mau pergi?"

"Iya. Ayo jalan-jalan. Cepet bangun terus mandi. Atau mau aku mandiin?"

Gea bangun. Ia langsung pergi ke kamar mandi dan mandi. Selesai bersiap-siap Melvin mengajak Gea untuk sarapan dulu di restoran terdekat.

"Gea, sejak di Bali sampe sekarang kamu udah halangan belum?"

"Belum. Kenapa?"

"Mau ke Dokter nggak?"

"Ngapain?"

"Siapa tau kamu hamil. Kan waktu itu pertama buat kita."

"Nggak usah biasanya aku juga telat kok."

"Coba dulu ya."

Gea menganguk. Selesai makan pun mereka pergi ke rumah sakit terdekat. Sayangnya dari pemeriksaan Gea tidak sedang hamil. Melvin terlihat kecewa. Gea tau itu dan dia berniat tidak menegurnya. Meski begitu Melvin menutupinya dengan senyum. Ia langsung mengajak Gea jalan-jalan lagi.

Selama bulan madu tersebut, bagi Gea itu adalah hari-hari yang membahagiaakan karena ia bisa jalan-jalan. Tapi tidak bagi Melvin. Hal ini dikarenakan Gea yang tiba-tiba menstruasi. Padahal setelah menikah mereka harus Ldr.

Kini Gea tinggal di apartemen sampai rumah yang baru Melvin beli selesai di renovasi. Sementara Melvin kembali ke Jogja. Setelah menjalani ldr yang cukup lama yaitu satu bulan bagi Melvin dan terasa singkat bagi Gea. Gea dan Melvin bertemu kembali. Kali ini mereka bertemu dirumah baru mereka.

Melvin sangat merindukan Gea. Sementara Gea cukup canggung bersama dengan Melvin. Tanpa ia sadari ia malah menjauhi Melvin. Tentu saja Melvin mengetahuinya. Hal ini dikarenakan setiap ia akan mendekati Gea, istrinya itu malah menjauh dan bersikap tidak tenang.

"Kamu kenapa?" tanya Melvin yang menghentikan Gea untuk berangkat kerja.

"Gapapa." jawab Gea.

Melvin menatapnya curiga.

Gea langsung tersenyum. "Aku udah siapin sarapan, maaf ya aku ga bisa nemenin kamu. Aku berangkat dulu."

Melvin menarik tangan Gea dan langsung mencuri cium. Ia menyapu bibir Gea gemas. Gea membalasnya. Ciuman mereka semakin dalam dan intens. Tanpa Gea sadari kemeja yang ia kenakan sudah terlepas kancingnya.

"Vin, aku harus kerja." kata Gea.

Melvin memeluknya.

"Bentar doang." kata Melvin. "Sepuluh menit aja." pintanya yang kemudian menyingkap rok yang dikenakan oleh Gea.

***❤***

Gea meminta maaf kepada manajernya karena telat berangkat kerja. Tadi ia harus berganti baju dahulu dan bertengkar sedikit dengan Melvin yang meminta untuk mengantar Gea kerja. Gea menolak karena waktunya mepet sementara Melvin sendiri tidak bisa mengemudikan motor. Karena Gea sudah memasang wajah betenya, Melvin membiarkannya berangkat kerja sendirian.

Gea langsung pergi ke ruangannya dan menulis laporannya yang belum selesai. Selesai laporannya, Gea langsung meninjau pekerjaan karyawan yang lain menggantikan Manajernya. Ketika makan siang, Melvin menelfonnya mengajak makan siang bersama. Gea meminta maaf dan menolaknya. Ia akan makan siang diluar bersama Manajernya sekalian melakukan evaluasi untuk proyek yang dijalankannya.

"Yaudah, jangan lupa makan ya." kata Melvin.

"Iya. Sorry ya,"

"Gapapa. Pokoknya jangan lupa makan. Hati-hati sayang."

Gea mematikan telfonnya. Lalu pergi untuk melakukan peninjauan. Sementara Melvin yang sudah rapi langsung berbalik menuju ruang televisi. Ia bosan dan merindukan istrinya itu. Ia tau Gea masih belum mencintainya. Tapi tetap saja, Melvin ingin sekali menempeli Gea kemanapun. Tapi, jika ia melakukannya Gea pasti tidak akan suka.

Tepat jam 5 sore, Gea pulang. Jam 6 malam barulah ia sampai di rumahnya. Rumahnya dalam keadaan gelap. Gea langsung menyalakan lampu. Dan ia menemukan Melvin suaminya sedang tidur di sofa dengan penampilan yang sangat rapi. Gea mendekatinya. Ia membangunkan Melvin. Melvin membuka matanya perlahan lalu menutupnya kembali. Tangan kananya ia gunakan untuk menutup matanya sebelum ia membuka matanya dan memegang tangan Gea.

"Sayang, kamu udah pulang?" tanyanya serak, khas orang bangun tidur.

Sekarang panggilan Gea sudah bukan namanya lagi tapi sayang.

"Udah. Kok tidur disini sih? Nggak sakit badan kamu?"

Melvin menarik Gea menyuruhnya mendekat. Gea mendekat. Melvin mencium pipi lalu bibirnya sekilas. Lagi-lagi Gea terkejut. Melvin bangun dan tersenyum. Ia langsung memeluk Gea erat.

"Keluar yuk."

"Mau kemana? Aku capek."

"Mau aku pijitin?" tawar Melvin yang kemudian melepaskan pelukannya dan memijat bahunya. Gea menyingkirkannya.

"Udah makan?"

Melvin menggeleng.

"Yaudah kalo gitu kita makan diluar aja gimana?"

Melvin mencium pipi Gea. "Mau sayang."

Ia lalu berdiri.

"Mau langsung sekarang atau mandi dulu?"

"Mandi."

"Ma-" "Sendiri."

Melvin cemberut. Gea bangun lalu pergi ke kamarnya.

Gea's Choice (TAMAT)Where stories live. Discover now