Melvin terbangun karena putranya menangis keras. Ia pun bangun dan mendekati putranya yang ada di box bayi di kamarnya. Ia mencari Gea dan tidak menemuka Gea dimanapun. Ia baru ingat, bahwa istrinya itu keluar dari kamar.
Melvin mengambil Cio dan menggendongnya sembari mencari Gea.
"Bentar ya nak, kita cari mama kamu dulu!"
"Gea!! Gea!!"
Tak ada sahutan.
"Lusi!! Lusi!!"
Tak lama Lusi, baby sitternya datang.
"Kamu belum tidur?"
Lusi tersenyum, "Belum Pak."
"Tolongin dong, Cio nangis terus. Kamu lihat ibu nggak?" tanya Melvin.
"Ibu belum balik? Tadi sih keluar sama Mas Bagas."
Melvin menganguk lalu memberikan putranya. Ia pergi ke garasinya. Dan ketika melihat mobilnya yang lain ada didalam, ia mencari Bagas. Bagas yang istirahat di kamarnya langsung membuka pintunya.
"Ibu mana?"
"Tadi sih minta diturunin di Alfamart sih Pak."
"Alfamart mana?"
"Jln. Pahlawan."
Melvin menganguk.
"Ibu minta jemput Pak?"
"Biar saya aja yang jemput." kata Melvin yang langsung pergi untuk menjemput Gea.
Ia mencari Alfamart didekat sana. Ia tau ada satu alfamart yang buka selama 24 jam. Dan ketika menemukannya. Melvin menatap istrinya dingin.
Ia melihat Gea yang mengenakan piyama tidur diapit oleh dua laki-laki yang sangat ia kenal. Brahms dan Lois. Keduanya, mantan pacar Gea. Melvin menutup mobilnya jengkel lalu mendekati Gea.
Dari jauh, Lois melihat Melvin dan menyuruh Brahms dan Gea menoleh. Gea menghela nafas melihatnya. Pasti bertengkar lagi setelah ini.
"Kamu tau-"
"Nggak usah mulai deh. Aku nggak sengaja ketemu mereka disini!" potong Gea cepat.
"Bener kok, kita baru aja disini 2 jam yang lalu ya kan Bramhs?" tanya Lois.
"Iya."
"Dari sebanyak alfamart, kenapa harus alfamart ini?"
"Kita mau ke Ryan tadinya. Tapi karena Ryan titip kopi. Kita beliin disini dan nggak sengaja lihat Gea lagi duduk sendirian. Yaudah kita temenin."
"Lagian harusnya lo makasih dong sama kita. Istri lo cantik gini, nggak takut di apa-apain orang nanti?" tanya Lois.
Melvin melepaskan jas yang menempel di bahu Gea lalu memberikannya ke Brahms. Ia lalu mengajak Gea pulang dan mengucapkan terimakasih kepada dua sahabatnya itu.
"Kamu ngapain sih keluar pake baju kayak gitu,"
"Aku berantem sama kamu, mana sempet ganti baju,"
Melvin mendesah kesal.
"Berapa lama kamu disana?"
"5 jam yang lalu."
"Kamu tuh lagi hamil Gea, bisa nggak sih nggak usah aneh-aneh kayak tadi?"
"Aku makan sama minum doang disana. Anehnya dimana?"
"Baju kamu, datangnya dua mantan kamu, jasnya Brahms, sampe bungkus Samyang dan Kopi."
Gea mendesah kasar. Ia diam dan tak ingin menanggapi Melvin.
"Gea,"
"Aku mau tidur, ngantuk!"
YOU ARE READING
Gea's Choice (TAMAT)
ChickLitSelalu ada resiko di setiap pilihan yang ada. Itulah motto yang selalu di pegang oleh Viona Geraldine atau Gea. Karena itu ia selalu siap dengan resiko yang nantinya akan ia hadapi, karena menurutnya menyesal hanyalah tindakan bodoh yang sia-sia. ...
